tag:blogger.com,1999:blog-11106238494533526692024-02-20T10:58:29.955-08:00DifablogKEANEKARAGAMAN BUDAYA DAN SEJARAHDifabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.comBlogger29125tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-58099843840258584572010-01-06T19:51:00.000-08:002010-01-06T19:53:04.822-08:00kEBUDAYAAN SUKU SUNDAKebudayaan Sunda<br />a.Sistem Religi dan kepercayaan<br />Mayoritas masyarakat Sunda beragama Islam. Suasana kehidupan sehari-hari, pendidikan dan kebudayaannya penuh dngan nilai-nilai keislaman. Masyarakat Sunda pada umumnya yang ada di pedesaan masih kuat kepercayaannya pada mitos dan takhayul. Mereka dating ke makam-makam suci sebagai tanda kaul atau penyampaian permohonan atau meminta restu sebelum mengadakan suatu usaha pesta atau perkawinan.<br />Kepercayaan pada cerita-cerita mitos dan ajaran agama sering diliputi oleh kekuatan-kekuatan gaib. Upacara-upacara adat berhubungan dengan salah satu fase lingkaran hidup manusia yang berhubungan dengan kaul, mendirikan rumah, menanam padi. Para petani mengenal dongeng-dongeng yang bersangkut paut dengan tanaman padi antara lai Nyi Potehi, Sanghyang Sri.<br /><br />b.Sistem kekerabatan<br />Sistim kekerabatan masyarakt Sunda berdasarkan prinsip bilateral atau parental. Keluarga batih adalah keluarga kecil yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Dilihat dari ego, orang Sunda mengenal istilah :<br />•Tujuh generasi ke atas : kolot, embah, buyut, bao, jangga wareng, udeg-udeg, dan gantung siwur<br />•Tujuh generasi ke bawah: incu, buyut, bao, janggo wareng, udeg-udeg, dan gantung siwur<br />Perkawinan dilakukan secara adat Islam. Upacara pernikahan masyarakat Sunda yang palingmenarik adalah nyawer dan buka pintu. Adat menetap sesudah menikah adalah neolokal. Dalam masyarakat Sunda terdapat sistim ambilinial yaitu menetapkan kekerabatan sebagian melalui garis ibu dan sebagian melalui garis ayah. Selain keluarga batih, kelompok yang memiliki hubungan kekerabatan disebut kindred.<br />c.Sistem kesenian<br />1.Seni bangunan : rumah adat joglo seperti keratin kasepuhan Cirebon yang memiliki 4 ruangan yaitu :<br /> - Jinem atau pendopo adalah tempat untuk para punggawa atau penjaga keselamaan sultan<br /> - Pringgondani adalah tempat sultan member perintah kepada adipati<br /> - Prabaya adalah tempat sultan menerima tamu istimewa<br /> - Panembahan adalah ruang kerja dan istirahat sultan<br />2.Seni Tari : tari yang popular adalah Jaipongan, tari topeng, kupu-kupu dan rumlang<br />3.Seni Musik : alat music yang terkenal angklung, calung, kecapi, suling dan degung<br /><br />d.Sistem politik : desa dipimpin oleh seorang kuwu didampingi seorang juru tulis, tiga orang kokolot seorang kulisi, seorang ulu-ulu dan seorang amil serta tiga Pembina desa (seorang dari angkatan kepolisian dan dua orang dari angkatan darat)<br />a.Kuwu berkewajiban mengurus rumah tangga desa, mengadakan musyawarah dengan warga desa<br />b.Juru tulis berkewajiban mengurus administrasi desa, arsip, daftar hak milik rakyat, pajak dan lain sebagainya<br />c.Kokolot berkewajiban menyampaikan perintah dan berita kepada warganya<br />d.Kulisi berkewajiban memelihara keamanan mengurus pelanggaran dan membantu membina desa<br />e.Ulu-ulu bertugas mengurus pembagian air dan memelihara selokan<br />f.Amil berkewajiban mengurus pendaftaran kelahiran, kematian, nikah, talak atau rujuk mengucapkan dosa selamatanDifabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-77696714458293437912010-01-06T19:49:00.000-08:002010-01-06T19:51:04.075-08:00KEBUDAYAAN SUKU JAWAKebudayaan Jawa<br />a.Sistem Religi dan kepercayaan<br />Agama Islam adalah agama mayoritas masyarakat Jawa selain Katolik, Kristen, Hindu dan Budha serta aliran kepercayaan.<br />Dalam masyarakat Jawa tidak semua orang melakukan ibadahnya sesuai criteria Islam. Di pedesaan kita temukan adanya dua golongan Islam yaitu :<br />•Golongan Islam Santri <br />•Golongan Islam Kejawen, percaya kepada ajaran Islam tetapi tidak secara patuh menjalankan rukun Islam.<br /><br />Bagi orang Jawa upacara keagamaan berkaitan dengan selamatan :<br />1.Berkaitan dengan lingkaran hidup seperti kelahiran, potong rambut pertama, tingkeban (7 bulan kehamilan), perkawinan, kematian, khitan, tedhak siti.<br />2.Berkaitan dengan hari/bulan besar Islam<br />3.Berkaitan dengan kehidupan desa seperti bersih desa, masa tanam,<br />4.Berkaitan dengan kematian seseorang, surtanah/geblak, telung dino, mitung dino, matang puluh, nyatus, mendhak sepisan, dll<br /><br />b.Sistem kekerabatan<br />Prinsip kekerabatan berdasarkan bilateral/parental yaitu menarik garis keturunan dari dua belah pihak ayah dan ibu. Pada masyarakat Jawa perkawinan yang dilarang adalah perkawinan panjer lanang yaitu saudara sepupu. Pola menetap setelah perkawinan bebas memilih tempat (uxorilokal-wanita, utrolokal-pria, neolokal-baru, avunkulokal-saudara ibu laki-laki)<br /><br />c.Sistem kesenian<br />1.Seni Bangunan : rumah adat Joglo yang terdiri dari:<br />•Dalem yaitu ruang utama tempat tinggal keluarga<br />•Pringgitan tempat pertunjukan wayang<br />•Pendopo tempat menerima tamu dan upacara adat<br />2.Seni Tari :tarian terkenal Reog Ponorogo, Tayub, Srimpi, Gambyong, Wayang (Orang, kulit, beber) diiringan gamelan dan pesinden.<br />3.Seni Kerajinan : kain batik tulis(Pekalongan, Surakarta, Yogyakarta), ukiran Jepara<br /><br />d.Sistem politik<br />Secara administratif suatu desa di Jawa disebut kelurahan yang dipimpin lurah/begel/petinggi/glondrong. Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh pamong desa yang mempunyai dua tugas yaitu tugas kesejahteraan dantugas kepolisian untuk keamanan dan ketertiban desa.<br />•Carik pembantu umum dan penulis desa<br />•Ulu-ulu/jagatirta mengatur irigasi <br />•Jagabaya menjaga keamanan desa<br />•Kebayanpesuruh/kurir dari lurah ke rakyat<br />•Modin kesejahteraan rakyatDifabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-80553771802077274872010-01-06T19:47:00.000-08:002010-01-06T19:49:02.505-08:00KEBUDAYAAN SUKU MINANGKABAUKebudayaan Minangkabau<br />Daerah Minangkabau meliputi wilayah seluas provinsi Sumatra Barat, secara tradisional, daerah barat dianggap sebagai asal kabupaten Minangkabau. Daerah barat tersebut terdiri atas tiga luhak atau kabupaten yaitu kabupaten Tanah Datar, Agam dan Lima Puluh Kota.<br />a.Sistem Religi dan kepercayaan<br />Masyarakat Minangkabau merupakan penganut agama Islam yang taat. Mereka boleh dikatakan tidak mengenal unsure-unsur kepercayaan lainnya. Upacara-upacara adalah kegiatan ibadah yang berkaitan dengan salat hari raya Idul Fitri, hari raya kurban dan bulan ramadhan. Di samping itu upacara-upacara lainya adalah upacara Tabuik dll. <br /><br />b.Sistem kekerabatan<br />Masyarakat Minangkabau menganut garis keturunan matrilineal (garis keturunan ibu). Keturunan keluarga dalam masyarakat Minangkabau terdiri atas tiga macam kesatuan kekerabatan yaitu : paruik, kampuang dan suku. Kepentingan suatu keluarga diurus oleh laki-laki dewasa dari keluarga tersebut yang bertindak sebagai niniek mamak. Jodoh harus dipilih dari luar suku (eksogami). Dalam adat diharapkan adanya perkawinan dengan anak perempuan mamaknya.<br />Perkawinan tidak mengenal mas kawin, tetapi mengenal uang jemputan yaitu pemberian sejumlah uang dan barang kepada keluarga mempelai laki-laki. Sesudah upacara perkawinan mempelai tinggal di rumah istrinya (matrilokal). <br /><br />c.Sistem kesenian<br />1.Seni Bangunan : rumah adat Gadang berbentuk rumah panggung yang memanjang terbagi : biliek sebagai ruang tidur, didieh sebagai ruang tamu, anjueng sebagai tempat tamu terhormat. Ciri utama rumah gadang terletak pada bentuk lengkung atapnya yang disebut gonjong yang artinya tanduk berbentuk rebung (tunas bambu).<br />2.Seni Tari :tarian terkenal lilin, payung, serampang dua belas.<br />3.Seni Alat Musik : <br />-Saluang terbuat dari bamboo semacam seruling<br />-Talempong alat music terdiri dari bilah-bilah kayu atau kuningan sebanyak Sembilan atau dua belas buah yang diletakkan pada wadah yang berbentuk perahu.<br />-Talempong Pacik seperti gong kecil <br /><br />d.Sistem politik<br />Kesatuan teritorial yang paling penting adalah nagari yang dipimpin oleh ketua adat yang disebut panghulu andiko. Tiap nagari terdiri atas empat suku masing-masing dikepalai seorang penghulu suku. Bersama-sama dengan keempat penghulu suku, panghulu andiko membentuk semacam pemerintahan tertinggi di dalam nagarinya yang disebut dengan pucuk nagari.<br />Penghulu Andiko dalam melaksanakan kegiatannya selain dibantu oleh penghulu suku, juga dibantu oleh seorang pejabat keagamaan yang disebut mantri dan pejabat keamanan yang disebut dubalang.<br />Pelapisan sosial di Minangkabau :<br />•Urang asa yaitu orang yang dianggap bangsawan kedudukannya paling tinggi<br />•Kemenakan tali pariuk yaitu keturunan langsung urang asa<br />•Kemenankan tali budi yaitu orang yang dating ke wilaya urang asa<br />•Kemenakan tali ameh yaitu pendatang yang menjalin hubungan dengan urang asa melalui perkawinan<br />•Kemenakan bawah lutuik yaitu orang yang hidupnya menghamba kepada urang asaDifabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-35184188614563860482010-01-06T19:24:00.001-08:002010-01-06T19:46:24.663-08:00KEBUDAYAAN SUKU BATAK1.Kebudayaan Batak<br />Daerah persebaran suku bangsa Batak meliputi daerah pegunungan di Sumatra Utara. Sebelah utara berbatasan dengan Nangroe Aceh Darusalam, sebelah selatan berbatasan dengan propinsi Riau dan Sumatra Barat.<br />Suku bangsa Batak yang mendiami wilayah tersebut adalah Batak Karo, Batak Pak-pak, Batak Simalungun, Batak Toba, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.<br />a.Sistem Religi dan kepercayaan<br />Kehidupan religi masyarakat Batak dipengaruhi beberapa agama. Agama Islam telah masuk awal abad ke-19 yang dibawa olah orang Minangkabau, dianut sebagian besar suku bangsa Batak bagian selatan, seperti Batak Mandailing dan Angkola. Agama Kristen disiarkan ke daerah Toba dan Simalungun oleh organisasi penyeiar dari Jerman dan Belanda sekitar tahun 1863, terutama Batak Karo. Selai kedua agama tersebut, orang Batak juga mempunyai kepercayaan animisme, bahwa alam beserta isinya diciptakan oleh “Debata Mulajadi, Na Bolon(Toba) atau Dibata Kaci-kaci(Karo)<br /><br />Pancaran kekuasaan terwujud dalam Debata Natolu yaitu Siloan Na Bolon(Toba) atau Tuan Paduka Ni Aji(Karo), penguasa yang lain :<br />1.Sinimataniari penguasa matahari<br />2.Beru Dayang penguasa bulan dan pelangi<br />3.Pare Na Bolon pengatur setiap penjuru mata angin<br />4.Debata Mulajadi, Na Bolon mengatur gejala-gejala alam seperti hujan dan kematian.<br /><br />Masyarakat Batak juga mengenal tiga konsep jiwa dan roh yaitu:<br />1.Tondi adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan. Tondi diterima sewaktu seseorang dalam rahim ibu. Jika Tondi keluar seseorang akan sakit dan mati.<br />2.Sahala adalah kekuatan yang menentukan hidup seseorang yang didapatkan bersama tondi sewaktu masih dalam kandungan. Sahala atau roh setiap orang kekuatannya tidak sama.<br />3.Begu adalah tondi yang telah meninggal. Begu dapat bertingkah laku sebagaimana manusia, ada yan baik dan ada yang jahat.<br /><br />Supaya tidak mengganggu, begu diberi sesajen. Orang Batak mengenal beberapa macam begu, yaitu :<br />1.Batara Guru / Begu Perkakun Jabu yaitu dari bayi yang meninggal waktu masih dalam kandungan.<br />2.Bicara Guru yaitu anak yang meninggal sebelum tumbuh gigi<br />3.Begu Mate Sada Wari yaitu begu orang yang meninggal secara tidak wajar<br />4.Mate Kayat-kayatan yaitu begu orang yang mati muda<br />Beberapa Begu yang disegani:<br />1.Sombaon yaitu begu yang bertempat tinggal di hutan rimba/pegunungan<br />2.Solobean yaitu begu yang penguasa di tempat-tempat tertentu di Toba<br />3.Silan yaitu begu yang menempati pohon-pohon besar/batu-batu besar<br />4.Begu Ganjang yaitu begu yang sangat ditakuti karena dipelihara dan digunakan membinasakan orang lain<br /><br />b.Sistem kekerabatan<br />Orang Batak menghitung hubungan berdasarkan prinsip keturunan “Patrilinial” yaitu kekerabatan ditarik dari garis keturunan ayah dengan dasar satu ayah satu kakak dan satu nenek moyang.<br />Perhitungan hubungan berdasarkan satu ayah disebut Sada Bapa(Karo) atau Saoma(Toba). Kelompok kekerabatan terkecil yaitu keluarga Batih atau Rips (Toba), Jabu(Karo).kelompok kekerabatan besar disebut Marga(Toba), Merga(Karo). Marga/Merga dapat berarti Klan.<br />Perkawinan suku Batak merupakan suatu pranata yang tidak hanya mengikat laki-laki dan antara pihak keluarga laki-laki(peranak-Toba, sepempokan-Karo) dan kaum kerabat si wanita (parboru-Toba, sinereh-Karo). Seorang laki-laki tidak bebas memilih jodoh.<br />1.Perkawinan ideal bagi masyarakat Batak adalah seorang laki-laki mengambil salah seorang putrid saudara laki-laki ibunya sebagai istri.<br />2.Hula-hula adalah kelompok pemberi gadis(orang tua dari pihak istri)<br />3.Boru adalah kelompok penerima gadis(orang tua dari pihak suami)<br />Seorang pria dan wanita tidak boleh kawin dengan orang semarga karena dianggap bersaudara. Sistem perkawinan semacam itu disebut Conobium asimetris.<br /><br />c.Sistem kesenian<br />1.Seni Bangunan : rumah adat Jabu(Toba) berbentuk rumah panggung<br />2.Seni Tari :tarian terkenal Tor-tor<br />3.Seni Kerajinan : kain ulos<br /><br />d.Sistem politik<br />Secara umumkepemimpinan pada masyarakat Batak terbagi dalam tiga bidang:<br />1. bidang adat<br /> Meliputi persoalan perkawinan, perceraian, kematian, penyelesaian perselisihan, kelahiran anak dsb. Kepemimpinan tidak berada dalam satu tangan seorang tokoh tetapi merupakan suatu musyawarah dari Sangkep Sitelu<br />2. bidang pemeritahan<br /> Dipegang oleh seorang dari turunan tetua Marga Taneh. Kepala Hula disebut Panghulu, Kepala Urung disebut Raja Urung dan Sibajak untuk bagian kerajaan. Anak-anak lelaki tertua berhak menjadi pemimpin(jabatan turun temurun). Selain menjalankan pemerintahan juga menjalankan tugas peralihan yaitu menghulu dan memimpin sidang di Bale Huta dan Raja Urung. Peradilan tertinggi adalah Bale Raja Girempat yang merupakan sidang dari kelima Sibayak yang ada ditanah Karo.<br />3. bidang agama<br /> Agama Islam dipegang oleh kiai atau ustad, sedang agama Kristen protestan dan katolik oleh pendeta dan pastor.Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-84756677081756986742010-01-06T18:50:00.000-08:002010-01-06T19:23:22.801-08:00Pedoman penghitungan beban kerja guru<strong>DITJEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PMPTK) DEPDIKNAS<br />PEDOMAN PENGHITUNGAN BEBAN KERJA GURU</strong><br />LANDASAN / DASAR<br />UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas<br />UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen<br />Permendiknas No. 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru<br />Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas, Maret 2008<br />LATAR BELAKANG<br />Guru profesional dan bermatabat akan melahirkan anak-nak bangsa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.<br />POKOK PIKIRAN<br /><strong>Permendiknas No. 18 Tahun 2007 </strong>:bahwa guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik, nomor registrasi/NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kepenididkan), dan telah memenuhi beban kerja mengajar minimal 24 jam tatap muku perminggu memperoleh tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok<br /><strong>UU No. 14 Tahun 2005 pasal 35 ayat (2)</strong> :bahwa beban kerja guru mengajar sekurang-kurangnya 24 jam dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka per minggu<br />PERMASALAHAN<br />Tidak semua guru berada pada kondisi ideal dengan beban mengajar minimal 24 jam per minggu sebagai persyaratan untuk dapat memiliki sertifikat pendidik agar guru dapat memperoleh tunjangan profesi.<br /><br />Pemetaan kebutuhan guru di sekolah oleh dinas terkait belum optimal, sehingga ada sekolah yang kelebihan guru matpel tertentu, tetapi di sekolah lain justru kekurangan guru tsb.<br />PENYEBAB KEKURANGAN JAM MENGAJAR<br />Guru tidak memenuhi jumlah mengajar 24 jam/per minggu karena :<br />- Jumlah peserta didik dan rombel sedikit<br />- Pada matpel tertentu jumlah tatap muka sedikit<br />- Jumlah guru matpel tertentu terlalu banyak<br />- Sekolah terpencil atau sekolah khusus<br />PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU<br />Untuk dapat memenuhi jumlah jam tatap muka 24 jam/minggu dapat dilakukan beberapa alternatif sbb. :<br />Mengajar pada sekolah/madrasah lain<br /> Mengajar di sekolah/madrasah lain dalam satu kab./kota yang sama sesuai dengan matpel yang diampu.<br /><br />Menjadi guru Bina/Pamong pada sekolah terbuka.<br /> Sekolah terbuka salah satu pola layanan pendidikan pada peserta didik yang tidak dapat mengikuti pendidikan pada sekolah formal, karena banyak hal.<br /><br />Menjadi Tutor pada Kejar Paket A, B, dan C<br /> Mengajar dengan tatap muka pada PLS (Pendidikan Luar Sekolah) yang diselenggarakan oleh anggota/kelompok masyarakat sesuai dengan matpel yang diampu.<br /> Catatan : Bahwa guru yang bersangkutan harus mempunyai beban tugas mengajar di sekolah asal minimal 12 jam pel.<br />Melaksanakan Team Teaching<br /> Satu matpel pada jam tatap muka diampu oleh 2, atau 3 orang guru. Seorang guru mengajar dan 1 atau 2 orang guru lain sebagai observer atau fasilitator.<br /> Catatan :<br /> a.Team teaching bisa pd sekolah yang sama atau pada sekolah lain yang berbeda, tetapi pada mata pelajaran yang sama-sama diampu.<br /> b.Team teaching dilaksanakan pada matpel tertentu karena adanya tuntutan dari kurikulum.<br /><br />Melaksanakan Pengayaan dan Remidi Khusus<br /> Pengayaan dan Remidi dilakukan karena kebutuhan khusus, yaitu kebutuhan pelayanan pendidikan untuk anak-anak berkemampuan di atas rata dan remidi untuk anak-anak yang memang di bawah standar. Tugas-tugas tersebut dilaksanakan dengan disertai program, evaluasi dan laporannya<br />KONDISI KHUSUS<br />JIKA SUATU DAERAH TERTENTU DENGAN MELALUI STRATEGI DAN ALTERNATIF DI ATAS MASIH BELUM BISA MEMENUHI BEBAN TUGAS MENGAJAR 24 JAM TATAP MUKA PER MINGGU “HARUS IJIN “MENDIKNAS”<br />RUANG LINGKUP TUGAS GURU<br /><br />UU No. 14 Tahun 2007 tentang Guru dan Dosen pasal 35 ayat (1), kewajiban guru :<br /> 1. Merencanakan pembelajaran<br /> 2. Melaksanakan pembelajaran<br /> 3. Menilai hasil pembelajaran<br /> 4. Membimbing dan melatih peserta didik<br /> 5. Melaksanakan tugas tambahan<br />Disamping itu guru adalah bagian dari manajemen sekolah dan akan terlibat langsung dalam kegiatan manajerial tahunan sekolah, meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi antara lain :<br /> - Penerimaan siswa baru<br /> - Penyusunan kurikulum<br /> - Pelaksanaan pembelajaran<br /> - Administrasi sekolah<br /> - Kegiatan ulangan dan ujian nasional & sekolah<br /> - Pembinaan kesiswaan<br /> - Kegiatan lintas sektoral<br /> - dll.<br />PENGHITUNGAN JAM KERJA DINAS<br />Guru sebagai tenaga profesional, baik guru PNS dan Non PNS dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban memenuhi jam kerja setara dengan beban kerja pegawai lainnya yaitu 37,5 jam kerja (@ 60 menit) per minggu.<br />Kegiatan tatap muka dalam satu semester kurang lebih 19 minggu atau 38 minggu per tahun.<br />URAIAN TUGAS GURU YANA DAPAT DIHITUNG SEBAGAI JAM TATAP MUKA<br />Merencanakan pembelajaran<br /> Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) diperkirakan berlangsung selama 2 minggu atau 12 hari kerja.<br />2.Melaksanakan Pembelajaran<br />a.Kegiatan awal tatap muka setara dengan 1 jam pelajaran<br />b.Kegiatan tatap muka sesuai dengan jumlah jampel dihitung sama dengan jumlah jampel tsb.<br />c.Membuat resume proses tatap muka<br /> Yaitu cacatan yang dibuat setelah kegiatan tatap muka berisi refleksi, rangkuman, dan rencana tindak lanjut. Setara dengan 1 jampel.<br />Menilai Hasil Pembelajaran<br /> Penilaian adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisa, dan menafsirkan data tentang proses hasil belajar. Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan Tes dan Non Tes.<br /> a. Tes : UH, UTS, UAS, UKK<br /> b. Non Tes : <br /> - Pengamatan, pengukuran sikap dilakukan oleh semua guru terhadap peserta didik pada saat kegiatan tatap muka. Atau saat diluar kelas, tetapi tetap berkaitan dengan materi pembelajaran tsb.<br /> <br /> - Wawancara, diskusi, penilaian hasil hasil karya,tugas, proyek, portofolio, yang dilakukan di <br /> sekolah tetapi diluar jam tatap muka.<br />Membimbing dan Melatih Peserta Didik<br /> a. Bimbingan dan Latihan pada PBM Kegiatan ini bimlat ini menyatu dengan jam tm (tatap muka)<br /> b. Bimlat pada keg. Intrakurikuler<br /> Kegiatan remidial, pengayaan yang dilakukan dalam kelas tetapi di luar jam tm utama (jam tambahan).<br /> c. Bimlat kegiatan ekstrakurikuler<br /> Membimbing siswa pada kegiatan ekstra kurikuler yang telah diprogramkan oleh satuan pendidikan (sekolah). Kegiatan ini dilaksanakan di luar jam intrakurikuler dan waktunya disesuaikan kondisi dan kebutuhan massing-masing.<br />Melaksanakan tugas tambahan<br />6.Tugas-tugas tambahan guru dapat dikelompokan menjadi dua yaitu tugas struktural dan tugas khusus. Tugas ini adalah beban tugas yang diberikan oleh atasan langsung kepada guru untuk membantu tugas-tugas sekolah, selain guru itu sendiri berkewajiban mengajar sesuai dengan jam tm.Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-91751036852019783122010-01-06T16:40:00.000-08:002010-01-06T18:20:44.829-08:00RPP SEJARAH XII IPBRENCANA PELAKSANAAN PELAJARAN (RPP) 1<br />SEKOLAH : SMA NEGERI 1 PAGAK<br />MATAPELAJARAN : SEJARAH<br />KELAS / PROGRAM : XII/BAHASA<br />ALOKASI WAKTU : 2 X 45 menit<br />STANDAR KOMPETENSI : Merekonstruksi perjuangan Bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru<br />KOMPETENSI DASAR : merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak lahirnya proklamasi hingga demokrasi terpimpin<br />INDIKATOR : mendeskripsikan kebijakan pemerintah Indonesia dalam bidang ekonomi keuangan sejak proklamasi sampai tahun 1950<br />TUJUAN PEMBELAJARAN:<br /> Siswa dapat menyebutkan 4 (empat) kebijakan ekonomi keuangan yang diambil oleh pemerintah sejak proklamasi sampai tahun 1950<br /> Siswa bisa dapat menunjukkan 2 (dua) karakteristik untuk masing-masing kebijakan ekonomi keuangan.<br />MATERI PEMBELAJARAN:<br /> KEBIJAKAN EKONOMI KEUANGAN 1945 – 1950<br /> Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946, didirikan Bank Negara Indonesia 1946 sebagai bank pertama milik pemerintah Indonesia<br /> Pada tanggal 1 Oktober 1946 dikeluarkan Undang – Undang Nomor 17 tahun 1946 tentang Oeang Republik Indonesia (ORI)<br /> Pada tanggal 25 Oktober 1946 dikeluarkan Undang – Undang Nomor 19 tahun 1946 tentang Penukaran uang Rupiah Jepang. Uang Rp. 50,- Jepang dihargai satu Rupiah ORI dan untuk luar Jawa 100 Rupiah Jepang dihargai satu Rupiah ORI.<br /> Konferensi Ekonomi pada Februari 1946. <br />Konferensi ini dipimpin oleh Menteri Kemakmuran Ir. Darmawan Mangunkusumo. Implementasi dari Konferensi ini adalah: <br />Beras tidak boleh dikirim ke luar dari suatu karesidenan; dan perusahaan perkebunan sangat vital bagi Indonesia, sehingga pada Kabinet Syahrir II semua perkebunan dikuasai oleh Negara dengan sistem sentralisasi dibawah pengawasan Menteri Kemakmuran.<br /> Konferensi Ekonomi di Solo 6 Mei 1946<br />Rencana konkrit yang disarankan oleh Wapres Moh. Hatta adalah Rehabilitasi pabrik gula, karena gula merupakan bahan ekspor penting sehingga perusahaannya harus dikuasai oleh Negara. Untuk itu dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tanggal 6 Juni 1946 tentang pembentukan Perusahaan Perkebunan Negara termasuk perusahaan gula sebagai perusahaan Negara.<br /> Atas inisiatif Menteri Kemakmuran A.K. Gani, pada tanggal 19 Januari 1947 dibentuklah Planning Board (Badan Perancang Ekonomi). Didalamnya terdapat rencana sebagai berikut:<br /> Semua bangunan, perkebunan dan industry yang sebelumnya milik Negara jatuh ke tangan Indonesia.<br /> Bangunan vital milik asing dinasionalisasi dengan diberi ganti rugi.<br /> Perusahaan milik Jepang akan disita.<br /> Mengadakan Pinjaman Nasional. Tujuannya: menggerakkan dana masyarakat dalam pembangunan ekonomi.<br /> Plan Kasimo merupakan kebijakan I.J. Kasimo. Dia sebagai menteri Urusan Bahan Makan membuat Rencana Produksi 3 tahun (1948) yang disebut Plan Kasimo. Plan ini bertujuan untuk swasembada pangan dengan cara:<br /> Memperbanyak kebun bibit (intensifikasi)<br /> Menanam tanah kosong di Sumatra (Transmigrasi)<br /> Hewan ternak dicegah untuk disembelih agar bisa dipakai untuk menggarap tanah.<br /> Persatuan Tenaga Ekonomi diketuai oleh B. R. Motik.<br />Tujuannya adalah untuk menggalang para pengusaha untuk memperkokoh perekonomian bangsa Indonesia. Dalam Kongres PTE di Malang, M. Hatta menganjurkan agar para pengusaha swasta untuk memperkuat wadah persatuannya. PTE makin mundur karena Agresi Militer Belanda.<br /> Pemerintah membentuk Banking and Trading Corporation (BTC). Badan ini disiapkan sebagai badan perdagangan nasional, jika sewaktu –waktu perjuangan politik melawan Belanda beralih ke perjuangan ekonomi.<br /><br />KEGIATAN PEMBELAJARAN<br />KEGIATAN AWAL<br />Bertanya kepada siswa tentang “ bagaimanakah kira-kira keadaan ekonomi pasca kemerdekaan”<br />KEGIATAN INTI<br /> Siswa diminta untuk membaca buku ESIS halaman 13 sampai 16<br /> Siswa diminta membuat kronologi dari peristiwa yang ada dari topic di halaman itu.<br /> Siswa diminta menuliskan masing-masing program ekonomi yang ada<br />KEGIATAN AKHIR<br /> Meminta salah satu siswa untuk menyebutkan isi Plan Kasimo.<br /><br />SUMBER, MEDIA dan ALAT PEMBELAJARAN<br />Sumber Pembelajaran<br />Nana Supriatna, 2007, Sejarah SMA Kelas XII Program Bahasa, Penerbit Grafindo Media Pratama.<br />Media Pembelajaran<br />Peta Konsep Perkembangan Pendidikan awal merdeka dalam Power Point.<br />Alat Pembelajaran<br /> Laptop<br /> LCD<br /><br />PENILAIAN<br /> JENIS TAGIHAN :Ulangan Harian<br /> TEKNIK PENILAIAN :Test tulis<br /> BENTUK INSTRUMEN :Soal Uraian<br /> TEKNIK PENSKORAN :(SKOR TERCAPAI )/(SKOR MAKSIMAL) X100=NILAI<br />SOAL dan KUNCI<br />NO SOAL SKOR<br />1. Tentang pabrik Gula, bagaimanakah pendapat Moh. Hatta?<br />Jawaban mengena 5<br />Jawaban tidak mengena 2<br />Kunci Jawaban:<br />Rencana konkrit yang disarankan oleh Wapres Moh. Hatta adalah Rehabilitasi pabrik gula, karena gula merupakan bahan ekspor penting sehingga perusahaannya harus dikuasai oleh Negara <br /><br />2. Bagaimanakah rencana yang dianjurkan oleh Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) mengenai perusahaan asing? Sebutkan tiga.<br />Jawaban 3 6<br />Jawaban 2 4<br />Jawaban 1 2<br />Jawaban salah 1<br />Kunci Jawaban:<br /> Semua bangunan, perkebunan dan industry yang sebelumnya milik Negara jatuh ke tangan Indonesia.<br /> Bangunan vital milik asing dinasionalisasi dengan diberi ganti rugi.<br /> Perusahaan milik Jepang akan disita. <br /><br />3.Bagaimanakah cara yang akan ditempuh oleh Plan Kasimo dalam rangka mencapai swasembada pangan?<br />Jawaban 3 6<br />Jawaban 2 4<br />Jawaban 1 2<br />Jawaban salah 1<br />Kunci Jawaban:<br /> Memperbanyak kebun bibit (intensifikasi)<br /> Menanam tanah kosong di Sumatra (Transmigrasi)<br /> Hewan ternak dicegah untuk disembelih agar bisa dipakai untuk menggarap tanah.<br /> <br />4. Apakah tujuan dari pembentukan Pusat Tenaga Ekonomi?<br />Jawaban mengena 2<br />Jawaban tidak mengena 1<br />Kunci Jawaban:<br />Tujuannya adalah untuk menggalang para pengusaha untuk memperkokoh perekonomian bangsa Indonesia. Dalam Kongres PTE di Malang, M. Hatta menganjurkan agar para pengusaha swasta untuk memperkuat wadah persatuannya <br />Sebutkan uang yang beredar pada masa awal merdeka?<br />Diajawab 3-4 3<br />Dijawab 1-2 2<br />Dijawab salah 1<br />Kunci Jawaban:<br />ORI<br />Uang De Javasche Bank<br />Uang Jepang<br />Uang NICA <br /><br /><br />Mengetahui,<br />Kepala Sekolah GURU MATAPELAJARAN <br /><br /><br />Drs. S U P A ’ A T, M. Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S.<br />NIP. 195907021987031008 NIP. 196804071995121002<br /><br /> <br /> RENCANA PELAKSANAAN PELAJARAN (RPP) 2<br />SEKOLAH : SMA NEGERI 1 PAGAK<br />MATAPELAJARAN : SEJARAH<br />KELAS / PROGRAM : XII/BAHASA<br />ALOKASI WAKTU : 2 X 45 menit<br />STANDAR KOMPETENSI : Merekonstruksi perjuangan Bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru<br />KOMPETENSI DASAR : merekontruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak Proklamasi hingga Demokrasi Terpimpin<br />INDIKATOR :mendeskripsikan kebijakan pemerintah Indonesia dalam bidang Pendidikan pada awal merdeka.<br />TUJUAN PEMBELAJARAN:<br /> Siswa dapat membedakan 5 nama lembaga pendidikan pada awal merdeka<br />MATERI PEMBELAJARAN:<br /> PERKEMBANGAN PENDIDIKAN AWAL MERDEKA(Grafindo : 67-77)<br /> 1. Kementeria yang mengurusi Pendidikan<br /> -menteri-menterinya<br /> -nama-nama departemennya<br /> 2. Panitia Penyelidik Pengajaran RI<br /> -Dasar hukum<br /> -Tugas<br /> -Pedoman bertugasnya<br /> -Hasil kerja panitia<br /> 3. Langkah-langkah Pemerintah setelah menerima hasil kerja / saran Panitia<br /> -Struktur pendidikan<br /> -Muatan pengajaran<br /> -Jenis sekolah<br />KEGIATAN PEMBELAJARAN<br />KEGIATAN AWAL<br /> Menanyakan nama dinas yang mengurus pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK di Kabupaten malang.<br /> Menanyakan nama kepala dinas tersebut.<br /> Menanyakan nama menteri yang mengurusi departemen tersebut.<br />KEGIATAN INTI<br /> Meminta siswa membaca topik perkembangan pendidikan pada buku Sejarah Kelas XII SMA program Bahasa yang ditulis oleh Nana Supriatna, penerbit Grafindo di halaman 67-77.<br /> Meminta 8 siswa masing-masing untuk menuliskan 1 saran dari 8 saran dari hasil kerja panitia penyelidik pengajaran di papas tulis.<br /> Meminta siswa mengerjakan soal pilihan gada nomor 1-11 di halaman 95 – 96 (Grafindo) dan menjawab pertanyaan nor 1-5 di halaman 98 Grafindo.<br />KEGIATAN AKHIR<br /> Pada 5 menit terakhir salah seorang siswa diminta maju untuk membacakan saran dari panitia penyelidik pengajaran.<br /> Dua orang siswa masing-masing diminta menjawab pertanyaan dari guru tentang 1 pertanyaan yang sudah dikerjakan dari nomor 1-5 pertanyaan yang telah dijawab secara tertulis dan dipilih secara acak.<br />SUMBER, MEDIA dan ALAT PEMBELAJARAN<br />Sumber Pembelajaran<br />Nana Supriatna, 2007, Sejarah SMA Kelas XII Program Bahasa, Penerbit Grafindo Media Pratama.<br />Media Pembelajaran<br />Peta Konsep Perkembangan Pendidikan awal merdeka dalam Power Point.<br />Alat Pembelajaran<br /> Laptop<br /> LCD<br />PENILAIAN<br /> JENIS TAGIHAN : Ulangan harian<br /> TEKNIK PENILAIAN : test tertulis<br /> BENTUK INSTRUMEN :Test tulis uraian<br /> TEKNIK PENSKORAN :(SKOR TERCAPAI )/(SKOR MAKSIMAL) x 100=NILAI<br /> SOAL :<br />SOAL DAN RUBRIK PENILAIAN<br />NO PERTANYAAN SKOR<br />1. Siapakah nama-nama menteri pendidikan di awal kemerdekaan. Sebutkan 4 orang<br />Dijawab 4 4<br />Dijawab 3 3<br />Dijawab 2 2<br />Dijawab 1 1<br /><br />2. Apakah isi dari saran Panitia Penyelidik Pengajaran yang diberikan kepada pemerintah. Sebutkan 4 saja.<br />Dijawab 4 4<br />Dijawab 3 3<br />Dijawab 2 2 <br />Dijawab 1 1<br /><br />3. Sebutkan nama-nama sekolah lanjutan pada awal merdeka.<br />Sebutkan 8.<br />Dijawab 8 8<br />Dijawab 7 7<br />Dijawab 6 6<br />Dijawab 5 5<br />Dijawab 4 4<br />Dijawab 3 3<br />Dijawab 2 2<br />Dijawab 1 1<br /><br />4.Dari hasil Konferensi Perguruan tinggi 25 April – 1 Mei 1947, sebutkanlah 3 klasifikasi bagian ilmu dan sebutkan 3 ilmu untuk tigap klasifikasi sehingga ada 9 ilmu dari klasifikasi tersebut.<br />Dijawab 7-9 3<br />Dijawab 4-6 2<br />Dijawab 1-3 1<br /><br />5.Apakah yang diajarkan pada sekolah kejuruan dagang pada jenjang sekolah industri ?<br />Jawabannya mengena. 2<br />Jawabannya tidak mengena. 1 <br /><br />6.KUNCI JAWABAN<br /> 1.Nama-nama menteri pada awal merdeka adalah:<br /> a.Ki Hajar Dewantara<br /> b.T.S.G. Mulia<br /> c.Moh. Syafei<br /> d.Mr. Suwandi<br /> 2.Saran dari panitia penyelidik pengajaran adalah<br /> a.Pedoman pendidikan dan pengajaran harus diubah secara mendasar.<br /> b.Pengajaran di perguruan tinggi didukung dengan tenaga pengajar dari luar negeri<br /> c.Pengajaran diselenggarakan secara teratur dan seksama<br /> d.Mengirim pelajar ke luar negeri<br /> e.Untuk meningkatkan tanggungjawabnya sebagai warga Negara, paham perseorangan diganti dengan paham sosial dan perikemanusiaan.<br /> f.Kewajiban sekolah 10 tahun dilaksanakan secara bertahap.<br /> g.Pemerintah harus membrikan perhatian istimewa di bidang kejuruan dan pertanian, pelayaran, perikanan dan industry serta pengajaran jasmani dan kesehatan<br /> h.Pemerintah menyediakan dana bagi perguruan tinggi.<br /> 3.Nama-nama sekolah lanjutan adalah<br /> SMP<br /> STP (Sekolah Teknik Pertama)<br /> SKP (Sekolah Kepandaian Putri)<br /> STM (Sekolah Teknik Menengah)<br /> SGM (Sekolah Guru Menengah)<br /> SPM (Sekolah Pertanian Menengah)<br /> SDM (Sekolah Dagang Menengah)<br /> SMT (Sekolah Menengah Tinggi)<br /> SMTT (Sekolah Menengah Tinggi Teknik)<br /> SGKP (Sekolah Guru Kepandaian Putri)<br /> SGT (Sekolah Guru Tinggi)<br /> 4.Klasifikasi bidang ilmu adalah<br /> Ilmu alam (teknik, pasti, fisika, kedokteran, biologi)<br /> Ilmu Kebudian (filsafat, agama, antropologi)<br /> Ilmu sosial (hokum, sosiologi, ekonomi)<br /> 5.Isi pengajaran sekolah kejuruan adalah <br /> Matapelajaran umum<br /> Keahlian mengetik, membuat surat, tatabuku, ilmu dagang.<br /><br />Mengetahui,<br />Kepala Sekolah GURU MATAPELAJARAN <br /><br /><br />Drs. S U P A ’ A T, M. Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S.<br />NIP. 195907021987031008 NIP. 196804071995121002<br /> <br /><br /><br />RENCANA PELAKSANAAN PELAJARAN (RPP) 3<br />SEKOLAH : SMA NEGERI 1 PAGAK<br />MATAPELAJARAN : SEJARAH<br />KELAS / PROGRAM : XII/BAHASA<br />ALOKASI WAKTU : 2 X 45 menit<br />STANDAR KOMPETENSI : Merekonstruksi perjuangan Bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru<br />KOMPETENSI DASAR : merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga demokrasi terpimpin<br />INDIKATOR : menjelaskan gejolak di berbagai daerah pada awal merdeka (DI/TII, PKI Madiun, APRA<br />TUJUAN PEMBELAJARAN:<br /> Siswa dapat membedakan motif pemberontakan DI/TII, PKI Madiun dan APRA.<br /> Siswa dapat membedakan nama-nama tokoh pemberontakan DI/TII, PKI Madiun dan APRA.<br /> Siswa dapat membedakan tindakan pemerintah untuk mengakhiri DI/TII, PKI Madiun dan APRA.<br />MATERI PEMBELAJARAN:<br /> Pemberontakan DI/TII, PKI Madiun dan APRA.<br /> DI/TII (ESIS halaman 81-86)<br /> Jawa Barat<br /> Jawa Tengah<br /> Sulawesi Selatan<br /> Aceh<br /> Kalimanta Selatan<br /> Pemberontakan PKI Madiun (Grafindo halaman 20-22)<br /> Kondisi Pemerintahan RI<br /> Hubungan dengan Belanda<br /> Proklamasi PKI Madiun<br /> APRA (Grafindo halaman 25-26)<br /> Latar belakang<br /> Sepak terjang <br /> Akhir gerakan<br />KEGIATAN PEMBELAJARAN<br />KEGIATAN AWAL<br />Meminta siswa menyebutkan nama – nama pemberontakan setelah merdeka yang telah mereka ketahui. <br />KEGIATAN INTI<br /> Meminta siswa membaca buku ESIS halaman 81-86.<br /> Memeinta siswa untuk menuliskan nama-nama tokoh DI/TII di daerah, Pemberontakan Andi Aziz dan RMS tanggal dan peristiwanya serta deskripsi tentang perjalanan tokohnya.<br />KEGIATAN AKHIR<br />Meminta salang seorang siswa untuk membacakan deskripsi tentang perjalanan tokoh pemberontakan itu.<br /><br />SUMBER, MEDIA dan ALAT PEMBELAJARAN<br />Sumber Pembelajaran<br />Magdalia Alfian dkk, 2007, Sejarah SMA Kelas XII Program Bahasa, ESIS , Jakarta<br />Media Pembelajaran<br />Peta Konsep DI/TII<br />Alat Pembelajaran<br />Whiteboard dan Spidol<br /><br />PENILAIAN<br /> JENIS TAGIHAN : Ulangan Harian<br /> BENTUK INSTRUMEN :Tes tulis<br /> TEKNIK PENSKORAN : Uraian Tersetruktur<br /> (SKOR TERCAPAI )/(SKOR MAKSIMAL) X 100=NILAI<br /><br />SOAL dan KUNCI SOAL<br />NO SOAL SKOR<br />1.Siapakah pemimpin Angkatan Perang Ratu Adil?<br />Kunci Jawaban:Raymond Westerling 2<br />2.Siapakah pemimpin pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah?<br />Kunci Jawaban:Amir Fatah 2<br />3.Pada tanggal 28 Juni 1948, Amir Sarifudin membentuk kelompok yang bernama apakah?<br />Kunci Jawaban:Front Demokrasi Rakyat 2<br />4.Siapakah Penggagas berdirinya PKI?<br />Kunci Jawaban:Musso 2<br />5.Kapankah PKI mendeklarasikan berdirinya Republik Soviet Indonesia?<br />Kunci Jawaban:18 September 1948 2<br />6.Apakah tujuan dari pemberontakan DI/TII?<br />Kunci Jawaban:Mendirikan Negara Islam 2<br />7.Bagaimanakah usaha pemerintah untuk mengakhiri pemberontakan DI/TII di Aceh?<br />Kunci Jawaban:Mengadakan musyawarah 2<br /><br />Mengetahui, <br />Kepala Sekolah GURU MATAPELAJARAN<br /><br /><br />Drs. S U P A ’ A T, M. Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S.<br />NIP. 195907021987031008 NIP. 196804071995121002<br /> <br /><br /> RENCANA PELAKSANAAN PELAJARAN (RPP) 4<br />SEKOLAH : SMA NEGERI 1 PAGAK<br />MATAPELAJARAN : SEJARAH<br />KELAS / PROGRAM : XII/BAHASA<br />ALOKASI WAKTU : 2 X 45 menit<br />STANDAR KOMPETENSI : Merekonstruksi perjuangan Bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru<br />KOMPETENSI DASAR :Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga Demokrasi Terpimpin<br />INDIKATOR : menjelaskan gejolak di berbagai daerah pada awal merdeka Andi Azis, RMS dan PRRI/PERMESTA.<br /><br />TUJUAN PEMBELAJARAN:<br />-Siswa dapat membedakan motif pemberontakan DI/TII, PKI Madiun dan APRA.<br />-Siswa dapat membedakan nama-nama tokoh pemberontakan DI/TII, PKI Madiun dan APRA.<br />-Siswa dapat membedakan tindakan pemerintah untuk mengakhiri DI/TII, PKI Madiun dan APRA.<br /><br />MATERI PEMBELAJARAN:<br /> Pemberontakan Andi Azis, RMS dan PRRI/PERMESTA.<br /> A.Pemberontakan Andi Azis (ESIS halaman 87-88)<br /> 1.Latar belakang<br /> 2.Sepak terjang<br /> 3.Akhir<br /> B.Pemberontakan RMS (ESIS halaman 88)<br /> 1.Latar belakang<br /> 2.Sepak terjang<br /> 3.Akhir gerakan<br /> C.PRRI/PERMESTA (ESIS halamgan 88-92)<br /> 1.Latar belakang<br /> 2.Sepakterjang<br /> 3.Akhir gerakan<br /><br />KEGIATAN PEMBELAJARAN<br />KEGIATAN AWAL <br /> Bertanya tentang nama-nama tokoh DI/TII Jawa Barat, Jawa Tengah dan Aceh.<br />KEGIATAN INTI<br /> Siswa diminta membaca buku ESIS halaman 88 -92<br /> Siswa diminta membuat kronologi peristiwanya<br /> Siswa diminta menuliskan nama-nama tokohnya<br />KEGIATAN AKHIR<br /> Meminta satu siswa untuk menyebutkan tokoh RMS, PERMESTA dan <br />SUMBER, MEDIA dan ALAT PEMBELAJARAN<br />Sumber Pembelajaran<br /> Magdalia Alfian dkk, 2007, Sejarah SMA Kelas XII Program Bahasa, ESIS , Jakarta<br />Media Pembelajaran<br /> Peta Konsep DI/TII, Andi Aziz dan RMS<br />Alat Pembelajaran<br /> Whiteboard dan Spidol<br /><br />PENILAIAN<br /> JENIS TAGIHAN : Ulangan Harian<br /> TEKNIK PENILAIAN : Test Tulis<br /> BENTUK INSTRUMEN : Uraian <br /> TEKNIK PENSKORAN :(SKOR TERCAPAI )/(SKOR MAKSIMAL) X100=NILAI<br />SOAL DAN KUNCI JAWABAN:<br />NO SOAL SKOR<br />1.Bagaimanakah sikap Andi Azis terhadap kehadira pasukan APRIS di Sulawesi Selatan?<br />Jawaban mengena 4<br />Jawaban tidak mengena 2<br />Kunci Jawaban:Andi Azis dan pasukannya menolah kedatagan APRIS. <br /><br />2.Sebutkan 4 orang tokoh RIS yang berperan dalam penyelesaian pemberontakan RMS!<br />Jawaban 3-4 4<br />Jawaban 1-2 2<br />Jawaban salah 1<br />Kunci Jawaban:<br /> Dr. Leimena<br /> Mayor Ahmad Wiranatakusumah<br /> Letkol Slamet Riyadi<br /> Mayor Suryo Subandrio <br /><br />3.Siapakah tokoh tokoh yang berperan dalam menyelesaikan pemberontakan Andi Azis? Sebutkan 4 orang<br />Jawaban 3-4 4<br />Jawaban 1-2 2<br />Jawaban salah 1<br />Kunci Jawaba:<br /> Letkol Suharto<br /> Kol. A.J. Kawilarang<br /> Mayor H.V. Worang<br /> Andi Matalata<br /> Letnan S. Sukowati <br /><br />4.Sebutkan nama-nama dewan militer di daerah Sumatra !<br />Jawaban 3-4 4<br />Jawaban 1-2 2<br />Jawaban salah 1<br />Kunci Jawaban:<br /> Dewan Banteng<br /> Dewan Gajah<br /> Dewan Garuda<br /> Dewan Manguni. <br /><br />5.Apakah nama operasi militer untuk menumpas PERMESTA?<br />Jawaban benar 2<br />Jawaban salah 1<br />Kunci Jawaban:Operasi Sapta Marga <br /><br />Mengetahui,<br />Kepala Sekolah GURU MATAPELAJARAN<br /><br /><br />Drs. S U P A ’ A T, M. Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S.<br />NIP. 195907021987031008 NIP. 196804071995121002<br /> <br /><br /><br /> RENCANA PELAKSANAAN PELAJARAN (RPP) 5<br />SEKOLAH : SMA NEGERI 1 PAGAK<br />MATAPELAJARAN : SEJARAH<br />KELAS / PROGRAM : XII/BAHASA<br />ALOKASI WAKTU : 2 X 45 menit<br />STANDAR KOMPETENSI : 1. Merekonstruksi perjuangan Bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru<br />KOMPETENSI DASAR :1.2. menganalisis pemerintahan dari Demokrasi Terpimpin sampai lahirnya Orde Baru.<br />INDIKATOR : 1. menjelaskan sistem dan struktur politik pada masa Demokrasi Liberal<br /> <br />TUJUAN PEMBELAJARAN:<br /> Siswa bisa menunjukkan 5 kabinet parlementer pada masa Demokrasi Liberal.<br /> Siswa bisa menunjukkan sebab kejatuhan dari 5 kabinet masa Demokrasi Liberal.<br />MATERI PEMBELAJARAN:<br /> SISTEM DAN SETUKTUR POLITIK DEMOKRASI LIBERAL<br /> 1. UUD SEMENTARA 1950<br /> -LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA<br /> -HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA<br /> 2. KABINET PARLEMENTER<br /> -KABINET NATSIR<br /> -KABINET SUKIMAN<br /> -KABINET WILOPO<br /> -KABINET ALI SASTROAMIJOYO<br /> -KABINET BURHANUDIN HARAHAP<br /> -KABINET ALI SASTROAMIJOYO II<br /> -KABINET JUANDA<br /> 3.PEMILU I<br /> -WAKTU PELAKSANAAN<br /> -PESERTA PEMILU<br /> -HASIL PEMILU<br /> 4.KONSTITUANTE<br /> -TUGAS KONSTITUANTE<br /> -KEGAGALAN KONSTITUANTE<br /><br />KEGIATAN PEMBELAJARAN<br />KEGIATAN AWAL<br /> Menanyakan sistem pemerintahan sesuai dengan UUD 1945<br />KEGIATAN INTI<br /> Meminta siswa membaca buku ESIS halaman 55 -61.<br /> Memintasiswa membuat timeline dari pemerintahan Natsir hingga Juanda..<br /> Meminta siswa membaca “TIGA UNDANG-UNDANG DASAR” dan mencatat tugas masing-masing lembaga Negara.<br />KEGIATAN AKHIR<br /> Meminta siswa membuat akronim dari 7 kabinet demokrasi liberal.<br /> <br />SUMBER, MEDIA dan ALAT PEMBELAJARAN<br />Sumber Pembelajaran:<br /> Magdalia Alfian dkk, 2006, Sejarah SMA Kelas XII Program Bahasa, ESIS. Jakarta (halaman 55-61).<br /> A.K. Pringgodigdo, 1954, Tiga Undang-Undang Dasar, PT. Pembangunan, Jakarta<br />Media Pembelajaran<br /> Peta Konsep tentang Sistem dan Struktur Demokrasi Liberal.<br />Alat Pembelajaran<br /> Laptop<br /> LCD projector<br /> PENILAIAN<br /> JENIS TAGIHAN : Ulangan Harian<br /> TEKNIK PENILAIAN : Test Tulis<br /> BENTUK INSTRUMEN : Tes tulis uraian terstruktur<br /> TEKNIK PENSKORAN :(SKOR TERCAPAI )/(SKOR MAKSIMAL) x 100=NILAI<br /><br />SOAL<br /> NO PERTANYAAN SKOR<br />1.Pada masa demokrasi liberal, kabinet bertanggungjawab kepada lembaga apa?<br />Jawaban mengena 3<br />Jawaban tidak mengena 1<br /><br />2.Sebutkanlah 7 kabinet yang pernah memerintah pada masa demokrasi liberal.<br />Dijawab 7 7<br />Dijawab 6 6<br />Dijawab 5 5<br />Dijawab 4 4<br />Dijawab 3 3<br />Dijawab 2 2<br />Dijawab 1 1<br /><br />3.Mengapa konstituante dianggap gagal oleh Presiden Sukarno<br />Jawaban mengena 3<br />Jawaban tidak mengena 1<br /><br />4.Sebutkanlah empat partai besar pemenang Pemilu 1955<br />Dijawab 4 4<br />Dijawab 3 3<br />Dijawab 2 2<br />Dijawab 1 1<br /><br /><br />KUNCI<br /> 1.Parlemen<br /> 2.NATSIR, SUKIMAN, WILOPO, ALI SASTROAMIJOYO, BURHANUDIN HARAHAP, ALI SASTROAMIJOYO II, JUANDA<br /> 3.Tidak bisa menghasilkan konstitusi baru<br /> 4.PNI, MASYUMI, NU dan PKI<br /><br /><br />Mengetahui,<br />Kepala Sekolah GURU MATAPELAJARAN<br /><br /><br />Drs. S U P A ’ A T, M. Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S.<br />NIP. 195907021987031008 NIP. 196804071995121002<br /> <br /><br /><br /> RENCANA PELAKSANAAN PELAJARAN (RPP) 6<br />SEKOLAH : SMA NEGERI 1 PAGAK<br />MATAPELAJARAN : SEJARAH<br />KELAS / PROGRAM : XII/BAHASA<br />ALOKASI WAKTU : 2 X 45 menit<br />STANDAR KOMPETENSI: Merekonstruksi perjuangan Bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru<br />KOMPETENSI DASAR : 1.2. Menganalisis pemerintahan dari demokrasi liberal sampai lahirnya Orde Baru.<br />INDIKATOR : 2. menjelaskan sistem dan struktur politik pada masa Demokrasi terpimpin<br /> <br />TUJUAN PEMBELAJARAN: <br /> Siswa bisa menunjukkan 5 bukti kebijakan presiden yang dianggap menyimpang pada masa demokrasi terpimpin.<br /> Siswa bisa membedakan pandangan 2 kekuatan politik yang dominan pada masa demokrasi terpimpin. <br /> <br />MATERI PEMBELAJARAN:<br /> DEMOKRASI TERMPIMPIN<br /> 1.Konsepsi Presiden Sukarno tanggal 21 Februari 1957<br /> Demokrasi terpimpin<br /> Kabinet Gotong Royong<br /> Dewan Nasional<br /> 2.Reaksi Terhadap Konsepsi Presiden Sukarno<br /> 3.Kegagalan konstituante<br /> Tugas konstituante<br /> Sidang konstituante<br /> Kemacetan konstituante<br /> 4.Isi Dekrit 5 Juli 1959<br /> Latar belakang<br /> Isi dekrit<br /> 5.Penyimpangan<br /> Kabinet kerja<br /> Manipol<br /> Pembubaran parlemen<br /> Pembentukan DPRGR<br /> Pembentukan MPRS <br /> 6.Deklarasi Ekonomi<br /> <br />KEGIATAN PEMBELAJARAN<br />KEGIATAN AWAL<br /> Menanyakan nama Inggrisnya demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin.<br />KEGIATAN INTI<br /> Siswa diminta membaca buku Grafindo halaman 43 – 47 tentang demokrasi terpimpin.<br /> Siswa diminta menjawab pertanyaan pilihan ganda nomor 1-14 buku Grafindo halaman 62 – 63 dan soal uraian nomor 1 – 3 halaman 64.<br />KEGIATAN AKHIR<br />Menanyakan tentang isi dekrit kepada salah seorang siswa.<br /> <br />SUMBER, MEDIA dan ALAT PEMBELAJARAN<br />Sumber Pembelajaran :<br /> Mohammad Iskandar dkk, 2007, Sejarah SMA Kelas XII Program Bahasa, Ganeca Exact, Bandung (42 – 47)<br /> Nana Supriatna, 2007, Sejarah SMA Kelas XII Program Bahasa, Grafindo, Bandung (halaman 43 – 47)<br /> Magdalia Alfian dkk, 2007, Sejarah SMA Kelas XII Program Bahasa, ESIS, Jakarta<br />Media Pembelajaran :<br /> Peta Konsep tentang Demokrasi Terpimpin<br />Alat Pembelajaran :<br /> LCD Projector<br /> Laptop<br />PENILAIAN<br /> JENIS TAGIHAN : Ulangan Harian<br /> TEKNIK PENILAIAN : Test Tulis<br /> BENTUK INSTRUMEN : Pilihan Ganda<br /> TEKNIK PENSKORAN :(SKOR TERCAPAI )/(SKOR MAKSIMAL) X 100=NILAI<br /> <br />SOAL (Grafindo halaman 62 – 63)<br /> 1.Munculnya dekrit Presiden 5 Juli 1959 dilatarbelakangi oleh….<br /> a.Kegagalan konstituante menjalankan tugasnya<br /> b.Presiden sangat berpengaruh pada dan didukung DPR<br /> c.Menguatnya pengaruh militer di kepresidenan<br /> d.Menguatnya pengaruh PKI di Kepresidenan<br /> e.PKI mengusulkan Angkatan Kelima<br /> 2.Sejak Dekrit Presiden dikeluarkan, kehidupan kenegaraan harus berdasar pada<br /> a.UUD Sementara 1950<br /> b.UUD 1945<br /> c.Tap MPRS<br /> d.Konstitusi RIS<br /> e.Manifesto<br /> 3.Pada tanggal 10 Juli 1959, Presiden Sukarno membentuk cabinet…<br /> a.Ampera<br /> b.Pembangunan<br /> c.Kerja<br /> d.Dwikora<br /> e.Gotong Royong<br /> 4.Dalam dekrit Presiden 5 Juli 1959, lembaga yang dibubarkan oleh presiden adalah..<br /> a.Konstituante<br /> b.DPR<br /> c.MPR<br /> d.DPA<br /> e.Parlemen<br /> 5.Pada masa demokrasi terpimpin, kekuasaan legislatif DPR mendapat campur tangan dari <br /> a.MPR<br /> b.DPA<br /> c.Presiden<br /> d.MA<br /> KUNCI SOAL<br /> A<br /> B<br /> E<br /> A<br /> C<br /><br />Mengetahui,<br />Kepala Sekolah GURU MATAPELAJARAN<br /><br /><br />Drs. S U P A ’ A T, M. Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S.<br />NIP. 195907021987031008 NIP. 196804071995121002Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-29570190803025825122010-01-03T21:10:00.000-08:002010-01-03T21:14:16.733-08:00Kode etik Humas<strong>KODE ETIK PROFESI PUBLIC RELATIONS</strong><br /><strong>PASAL 1</strong><br />Norma norma Perilaku Profesional<br />Dalam menjalankan kegiatan profesionalnya, seorang anggota wajib menghargai kepentingan umum dan menjaga harga diri setiap anggota masyarakat. Menjadi tanggung jawab pribadinya untuk bersikap adil dan jujur terhadap klien, baik yang mantan maupun yang sekarang, dan terhadap sesama anggota Asosiasi, anggota media komunikasi serta masyarakat luas.<br /><strong>PASAL 2</strong>Penyebarluasan Informasi<br />Seorang anggota tidak akan menyebarluaskan, secara sengaja dan tidak bertanggung jawab, informasi yang paIsu atau yang menyesatkan, dan sebaliknya justru akan berusaha sekeras mungkin untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Ia berkewajiban untuk menjaga integritas dan ketepatan informasi.<br /><strong>PASAL 3</strong>Media Komunikasi<br />Seorang anggota tidak akan melaksanakan kegiatan yang dapat merugikan integritas media komunikasi.<br /><strong>PASAL 4</strong><br />Kepentingan yang Tersembunyi<br />Seorang anggota tidak akan melibatkan dirinya dalam kegiatan apa pun yang secara sengaja bermaksud memecah belah atau menyesatkan, dengan cara seolah olah ingin memajukan suatu kepentingan tertentu, padahal sebaliknya justru ingin memajukan kepentingan lain yang tersembunyi. Seorang anggota berkewajiban untuk menjaga agar kepentingan sejati organisasi yang menjadi mitra kerjanya benar-benar terlaksana secara baik.<br /><strong>PASAL 5</strong><br />Informasi Rahasia<br />Seorang anggota (kecuali apabila diperintahkan oleh aparat hukum yang berwenang) tidak akan menyampaikan atau memanfaatkan informasi yang diberikan kepadanya, atau yang diperolehnya, secara pribadi dan atas dasar kepercayaan, atau yang bersifat rahasia, dari kliennya, baik di masa Ialu, kini atau di masa depan, demi untuk memperoleh keuntungan pribadi atau untuk keuntungan lain tanpa persetujuan jelas dari yang bersangkutan.<br /><strong>PASAL 6</strong><br />Pertentangan Kepentingan<br />Seorang anggota tidak akan mewakili kepentingan kepentingan yang saling bertentangan atau yang saling bersaing, tanpa persetujuan jelas dari pihak-pihak yang bersangkutan, dengan terlebih dahulu mengemukakan fakta fakta yang terkait.<br /><strong>PASAL 7</strong>Sumber sumber Pembayaran<br />Dalam memberikan jasa pelayanan kepada kliennya, seorang anggota tidak akan menerima pembayaran, baik tunai atau pun dalam bentuk lain, yang diberikan sehubungan dengan jasa jasa tersebut, dari sumber manapun, tanpa persetujuan jelas dari kliennya.<br /><strong>PASAL8</strong><br />Memberitahukan Kepentingan Kuangan<br />Seorang anggota, yang mempunyai kepentingan keuangan dalam suatu organisasi, tidak akan menyarankan klien atau majikannya untuk memakai organisasi tersebut atau pun memanfaatkan jasa jasa organisasi tersebut, tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepentingan keuangan pribadinya yang terdapat dalam organisasi tersebut.<br /><strong>PASAL 9</strong><br />Pembayaran Berdasarkan Hasil Kerja<br />Seorang anggota tidak akan mengadakan negosiasi atau menyetujui persyaratan dengan calon majikan atau calon klien, berdasarkan pembayaran yang tergantung pada hasil pekerjaan PR tertentu di masa depan.<br /><strong>PASAL 10</strong><br />Menumpang tindih Pekerjaan Anggota Lain<br />Seorang anggota yang mencari pekerjaan atau kegiatan baru dengan cara mendekati langsung atau secara pribadi, calon majikan atau calon langganan yang potensial, akan mengambil langkah langkah yang diperlukan untuk mengetahui apakah pekerjaan atau kegiatan tersebut sudah dilaksanakan oleh anggota lain. Apabila demikian, maka menjadi kewajibannya untuk memberitahukan anggota tersebut mengenai usaha dan pendekatan yang akan dilakukannya terhadap klien tersebut. (Sebagian atau seluruh pasal ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk menghalangi anggota mengiklankan jasa jasanya secara umum).<br /><strong>PASAL 11</strong><br />Imbalan kepada Karyawan Kantor kantor Umum<br />Seorang anggota tidak akan menawarkan atau memberikan imbalan apa pun, dengan tujuan untuk memajukan kepentingan pribadinya (atau kepentingan klien), kepada orang yang menduduki suatu jabatan umum, apabila hal tersebut tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat luas.<br /><strong>PASAL 12</strong>Mengkaryakan Anggota Parlemen<br />Seorang anggota yang mempekerjakan seorang anggota Parlemen, baik sebagai konsultan ataupun pelaksana, akan memberitahukan kepada Ketua Asosiasi tentang hal tersebut maupun tentang jenis pekerjaan yang bersangkutan. Ketua Asosiasi akan mencatat hal tersebut dalam suatu buku catatan yang khusus dibuat untuk keperluan tersebut. Seorang anggota Asosiasi yang kebetulan juga menjadi anggota Parlemen, wajib memberitahukan atau memberi peluang agar terungkap, kepada Ketua, semua keterangan apa pun mengenai dirinya.<br /><strong>PASAL 13</strong><br />Mencemarkan Anggota anggota Lain<br />Seorang anggota tidak akan dengan itikad buruk mencemarkan nama baik atau praktek profesional anggota lain.<br /><strong>PASAL 14</strong><br />Instruksi/Perintah Pihak pihak Lain<br />Seorang anggota yang secara sadar mengakibatkan atau memperbolehkan orang atau organisasi lain untuk bertindak sedemikian rupa sehingga berlawanan dengan kode etik ini, atau turut secara pribadi ambil bagian dalam kegiatan semacam itu, akan dianggap telah melanggar Kode ini.<br /><strong>PASAL 15</strong><br />Nama Baik Profesi<br />Seorang anggota tidak akan berperilaku sedemikian rupa sehingga merugikan nama baik Asosiasi, atau profesi Public Relations.<br /><strong>PASAL 16</strong><br />Menjunjung Tinggi Kode Etik<br />Seorang anggota wajib menjunjung tinggi Kode Etik ini, dan wajib bekerja sama dengan anggota lain dalam menjunjung tinggi Kode Etik, serta dalam melaksanakan keputusan keputusan tentang hal apa pun yang timbul sebagai akibat dari diterapkannya keputusan tersebut. Apabila seorang anggota, mempunyai alasan untuk berprasangka bahwa seorang anggota lain terlibat dalam kegiatan kegiatan yang dapat merusak Kode Etik ini, maka ia berkewajiban untuk memberitahukan hal tersebut kepada Asosiasi. Semua anggota wajib mendukung Asosiasi dalam menerapkan dan melaksanakan Kode Etik ini, dan Asosiasi wajib mendukung setiap anggota yang menerapkan dan melaksakan Kode Etik ini.<br /><strong>PASAL 17</strong><br />Profesi Lain<br />Dalam bertindak untuk seorang klien atau majikan yang tergabung dalam suatu profesi, seorang anggota akan menghargai Kode Etik dari profesi tersebut dan secara sadar tidak akan turut dalam kegiatan apa pun yang dapat mencemarkan Kode Etik tersebut.Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-73055910325646832262009-12-30T20:30:00.000-08:002009-12-30T20:48:08.920-08:00Pejabat Bupati Kabupaten Malang<strong>PEJABAT BUPATI MALANG</strong><br />1. R.Tumenggung Notohadiningrat I ( 1819 - 1839 )<br />2. R. Ario Adipati Notohadiningrat II ( 1939 - 1884 )<br />3. R. Ario Tumenggung Notohadiningrat III ( 1884 - 1898 )<br />4. R. Ario Adipati Notohadiningrat I ( 1898 - 1934 )<br />5. R. Ario Adipati Sam ( 1934 - 1945 )<br />6. R. Soedono ( 1945 - 1950 )<br />7. R.M. Tumenggung Ronggo Moestedjo(Bupati Federal) ( 1947 - 1950 )<br />8. H. Said Hidayat (menjabat bulan Maret - April) ( 1950 )<br />9. Mas Ngabehi Soentoro ( 1950 - 1958 )<br />10.Mas Djapan Noto Boedojo ( 1958 - 1959 )<br />11.Soendoro Hardjoamidjojo,SH. ( 1959 - 1964 )<br />12.Mochamad Sun'an, SH. ( 1964 - 1969 )<br />13.Kol. Inf. HR. Soewignjo ( 1969 - 1980 )<br />14.Kol. Inf. Eddy Slamet ( 1980 - 1985 )<br />15.Kol. Inf. H. Abdul Hamid ( 1985 - 1995 )<br />16.Kol. Inf. Muhammad Said ( 1995 - 2000 )<br />17.Ir. H. Ibnu Rubianto,MBA. ( 2000 - 2001 )<br />18.Sujud Pribadi ( 2001 - .... )Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-39674877448459896162009-12-30T17:34:00.000-08:002009-12-30T17:50:30.784-08:00SOAL UAN SUSULAN ANTROPLOGI 2008-2009UJIAN NASIONAL SUSULAN<br /> TAHUN PELAJARAN 2008 – 2009<br />1.Tarian Pwah Aci pada masyarakat Sunda dilakukan sebagai sarana untuk berterima kasih kepada Dewi Sri. Contoh tersebut merupakan salah satu wujud kebudayaan yang berupa ….<br />A. Gagasan untuk membuat sesuatu yang ada dalam pikiran manusia<br />B. perilaku manusia yang menuntut aktivitas manusia<br />C. dalam bentuk benda-benda hasil karya masyarakat<br />D. sebagai warisan yang turun -temurun<br />E. sebagai adat istiadat masyarakat setempat<br /><br />2.Gambar di samping merupakan salah satu wujud budaya lokal masyarakat Bali yang merupakan seni pertunjukan sacral berfungsi sebagai tari penyambutan ….<br />A. kedatangan dewata kea lam dunia<br />B. kedatangan roh-roh leluhur<br />C. yang ditujukan untuk Kala dan Buta<br />D. kedatangan pendeta atau sulinggih<br />E. arwah leluhur yang telah meninggal<br /><br />3.Kebudayaan asing adalah suatu kebudayaan yang hidup dan dimiliki oleh masyarakat di luar bangsa Indonesia. Kebudayaan asing tersebut dapat berdampak positif dan negatif. Berikut ini yang merupakan contoh pengaruh negatif kebudayaan asing yang akhir-akhir ini sangat meresahkan masyarakat adalah ….<br />A. kebiasaan merokok di ruang terbuka<br />B. gaya hidup mengkonsumsi narkoba<br />C. mengemari makanan siap saji<br />D. kebiasaan berbelanja di pasar swalayan<br />E. berkembangnya gaya hidup modern<br /><br />4.Proses meniru cara bertani yang dibawa oleh para transmigran dari pulau Jawa oleh penduduk setempat, menyebabkan terjadinya perubahan dalam system pertanian di daerah tersebut. Ilustrasi tersebut merupakan contoh proses perubahan budaya yaitu ….<br />A. sosialisasi<br />B. asimilasi<br />C. enkulturasi<br />D. akulturasi<br />E. difusi<br /><br />5.Wujud budaya yang merupakan wujud percampuran budaya yang dilakukan secara damai adalah ….<br />A.budaya menunggu hujan turun untuk mengairi sawah diganti dengan budaya membuat saluran irigasi<br />B.pertemuan music blues dari Afrika-Amerika dengan music country dari kebudayaan orang kulit putih Amerika<br />C.pada masa penjajahan Belanda, orang Indonesia tidak diperbolehkan sekolah sampai jenjang yang tinggi<br />D.kesenian Gambang Kromong yang berasal dari daerah Jakarta mendapat pengaruh kesenian Portugis<br />E.perpaduan budaya Indonesia dengan budaya agama Budha yang menghasilkan Candi Borobudur<br /><br />6.Keragaman budaya di Indonesia dapat memberikan dampak positif atau dampak negatif. Salah satu contoh dampak negatif adanya keragaman budaya adalah berkembangnya sistem nilai dan orientasi religi yang berbeda. Hal tersebut menyebabkan terjadinya ….<br />A.perubahan struktur social masyarakat<br />B.perbedaan kepentingan antarwarga<br />C.kelompok-kelompok didalam masyarakat<br />D.tawuran pelajar antarsekolah<br /><br />7.Adanya keragaman budaya di Indonesia dapat mengakibatkan timbulnya konflik. Hal ini dapat dihindari apabila individu atau kelompok dalam masyarakat dapat ….<br />A.berbicara dengan gaya yang santun<br />B.menerima dan menghargai orang lain<br />C.melakukan apa saja sesuai permintaan<br />D.menyenangi mereka apa adanya<br />E.menerima kondisi orang lain apa adanya<br /><br />8.Anak muda yang melakukan pacaan dan menikah tanpa restu orang tua merupakan contoh dinamika budaya yang disebabkan olah ….<br />A.adanya interaksi dengan masyarakat lain yang memengaruhinya<br />B.adanya orientasi budaya terhadap sistem dan nilai yang berlaku<br />C.adanya suatu kebiasaan baru yang diterima masyarakat<br />D.penyimpangan perilaku terhadap dinamika budaya yang dimiliki<br />E.perubahan dalam jumlah penduduk dan kondisi social<br /><br />9.Faktor pendorong yang selalu berubah di dalam dinamika budaya adalah unsur ….<br />A.bahasa<br />B.religi<br />C.teknologi<br />D.mata pencaharian<br />E.kesenian<br /><br />10.Salah satu peranan lembaga adat dalam pewarisan budaya adalah ….<br />A.mendorong etos kerja pada masyarakat<br />B.menanamkan nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat<br />C.memproses internalisasi budaya asing dalam masyarakat<br />D.mengawasi perubahan kebudayaan yang telah ada<br />E.mempelopori penggunaan bahasa asing dalam masyarakat<br /><br />11.Perhatikan pernyataan di bawah!<br />1.memberi bantuan terhadap pencarian identitas moral<br />2.meningkatkan hubungan dan solidaritas antar kelompok<br />3.memberikan penafsiran tentang kaidah yang ada<br />4.sebagai petunjuk dalam kehidupan bermasyarakat<br />5.memberikan penafsiran dalam menjelaskan keadaan lingkungan fisik dan social<br />Yang merupakan peranan lembaga agama dalam pewarisan budaya adalah nomor ….<br />A.1, 2 dan 3<br />B.1, 2 dan 5<br />C.1, 3 dan 4<br />D.2, 3 dan 4<br />E.3, 4 dan 5<br /><br />12.Perbedaan peranan keluarga dalam pewarisan budaya pada masyarakat tradisional dengan masyarakat modern adalah ….<br /> Masyarakat Tradisional Masyarakat Modern<br />A.<br />B.<br />C.<br />D.<br />E. berlangsung cepat<br />dilakukan oleh kelompok<br />dilakukan oleh masyarakat perkotaan<br />berlangsung pada tahapan sederhana<br />melalui media massa A.<br />B.<br />C.<br />D.<br />E. berlangsung lambat<br />dilakukan oleh orang lain<br />dilakukan oleh masyarakat desa<br />berlangsung dengan perkembangan iptek<br />melalui pertunjukkan wayang<br /><br />13.Salah satu contoh peranan lembaga pendidikan dalam pewarisan budaya pada masyarakat tradisional adalah ….<br />A.hanya menumbuhkan etos kerja masyarakat setempat<br />B.hanya mempertinggi semangat kebangsaan saja<br />C.mengembangkan kepribadian dan budi pekerti<br />D.menumbuhkembangkan semangat kebangsaan<br />E.mendorong penggunaan budaya asing di masyarakat<br /><br />14.Perhatikan pernyataan berikut!<br />1.persamaan bahasa<br />2.fanatisme kelompok atau golongan<br />3.faktor sejarah<br />4.intervensi pihak asing<br />5.ketidakadilan sosial<br />Yang merupakan faktor penghambat integrasi nasional adalah nomor ….<br />A.1, 2 dan 3<br />B.1, 3 dan 4<br />C.1, 3 dan 5<br />D.2, 4 dan 5<br />E.3, 4 dan 5<br /><br />15.Salah satu peranan integrasi nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah ….<br />A.menghilangkan segala perbedaan dengan kekerasan<br />B.menciptakan kesatuan dalam kemajemukan<br />C.mengikat masyarakat dalam semua aspek kehidupan<br />D.mewujudkan masyarakat yang adil dan bijaksana<br />E.membangkitkan semangat kebudayaan daerah agar menjadi yang terbaik<br /><br />16.Perhatikan pernyataan berikut ini!<br />1.memicu timbulnya primordialisme<br />2.fanatisme kelompok<br />3.adanya gerakan separatisme<br />4.ketidakadilan<br />Yang merupakan faktor penghambat integrasi nasional adalah nomor ….<br />A.1 dan 2<br />B.1 dan 3<br />C.1 dan 4<br />D.2 dan 3<br />E.3 dan 4<br /><br />17.Perhatikan penrnyataan berikut!<br />1.sebagai alat interaksi sosial<br />2.sebagai alat pemersatu<br />3.identitas suatu bangsa<br />4.sebagai bahasa ilmu pengetahuan<br />5.sebagai alat bantu bagi suatu negara<br />Yang merupakan fungsi bahasa adalah ….<br />A.1, 2 dan 3<br />B.1, 3 dan 4<br />C.2, 3 dan 4<br />D.2, 3 dan 5<br />E.3, 4 dan 5<br /><br />18.Faktor yang menyebabkan adanya perbedaan dialek dalam bahasa Jawa Ngoko dengan bahasa Jawa Kromo adalah ….<br />A.dinamika sosial<br />B.status sosial<br />C.kelompok sosial<br />D.stratifikasi sosial<br />E.sifat kedaerahan<br /><br />19.Salah satu faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan dialek antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain adalah ….<br />A.keragaman bahasa<br />B.tempat tinggal<br />C.keturunan<br />D.kebangsaan<br />E.lingkungan<br /><br />20.Salah satu faktor penyebab terjadinya perbedaan bahasa dan dialek adalah ….<br />A.Perbedaan status sosial dalam kebudayaan suatu masyarakat tertentu<br />B.Penggunaan bahasa yang bertingkat-tingkat di masyarakat<br />C.Adanya hubungan antara bahasa dan kebudayaan setempat<br />D.Penggabungan dua dialek yaitu dialek daerah dan dialek sosial<br />E.Perbedaan cara pengucapan yang berkembang di masyarakat<br /><br />21.Berikut ini yang dimaksud dengan tradisi lisan adalah ….<br />A.kebiasaan menyampaikan pesan kepada orang lain yang turun menurun<br />B.tradisi menjelaskan sesuatu dari satu generasi ke generasi berikutnya<br />C.kebiasaan sesuatu masyarakat untuk bertukar pikiran melalui dialok<br />D.tradisi masa lalu yang bercerita tentang sejarah leluhur<br />E.pesan lisan yang disampaikan dari mulut ke mulut sepanjang waktu<br /><br />22.Salah satu usaha untuk menjaga keragaman bahasa daerah sebagai kekayaan nasional adalah ….<br />A.menyampaikan pesan terhadap generasi tertentu<br />B.memperkenalkannya kepada lingkungan masyarakatnya<br />C.melestarikan bahasa yang berkembang pada komunitas setempat<br />D.perlu adanya sosialisasi bahasa terhadap penuturnya<br />E.menjaga kelangsungan dan eksistensi berbahasa<br /><br />23.Tradisi lisan setiap saat dapat berkembang, misalnya generasi pendahulu mewariskan pesan ke generasi sekarang dan tentunya akan diteruskan ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, tradisi lisan dapat dianggap sebagai ….<br />A.contoh kebudayaan generasi pendahulu<br />B.pedoman mendidik anak dalam keluarga<br />C.hasil karya kebudayaan masa lalu<br />D.kesaksian lisan yang mengungkapkan masa lalu<br />E.penyampaian lisan tentang kebudayaan masa lalu<br /><br />24.Kisah Malin Kundang yang durhaka kepaa ibunya dan dikutuk jadi batu, merupakan contoh tradisi lisan yang termasuk jenis ….<br />A.mite<br />B.dongeng<br />C.legenda<br />D.petuah<br />E.tradisional<br /><br />25.Perhatikan pernyataan di bawah!<br />1.Seni itu muncul untuk mengungkapkan perbuatan dan perasaan kelompok<br />2.Lukisan yang dibuat berdasarkan aliran naturalis, realis dan grafis<br />3.Seni itu muncul mengungkapkan perbuatan dan perasaan individu<br />4.Patung berwujud nenek moyang dibuat dari rotan<br />Yang membedakan seni rupa murni dengan seni rupa terapan adalah nomor ….<br />A.1 dan 2<br />B.1 dan 3<br />C.1 dan 4<br />D.2 dan 3<br />E.3 dan 4<br /><br />26.Salah satu contoh seni rupa tradisional sebagai sarana pemujaan terhadap dewa adalah ….<br />A.seni patung<br />B.seni lukis<br />C.seni musik<br />D.seni tekstil<br />E.seni film<br /><br />27.Perhatikan pernyataan berikut!<br />1.Karyanya bercerita bernuansa perkotaan dan kosmopolitan<br />2.Tokoh utamanya biasanya laki-laki yang tertindas<br />3.Tokoh utamanya perempuan muda, lajang eksekutif<br />4.Karyanya bercerita bernuansa kedaerahan dan adat istiadat<br />Yang merupakan ciri karya sastra baru Angkatan Sastra Wangi adalah nomor ….<br />A.1 dan 2<br />B.1 dan 3<br />C.1 dan 4<br />D.2 dan 3<br />E.3 dan 4<br /><br />28.Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!<br />1.tempat pertunjukan sifatnya harus sakral<br />2.pemilihan hari bersifat sakral<br />3.memerlukan pemain yang suci<br />4.menggunakan seperangkat sesaji<br />5.tujuan lebih dipentingkan daripada penampilan estetis<br />6.busana yang digunakan bersifat khas<br />Faktor-faktor di atas merupakan fungsi seni pertunjukan dalam hal ….<br />A.ritual<br />B.estetis<br />C.hiburan<br />D.pembentukan moral<br />E.komersil<br /><br />29.Perhatikan ciri-ciri seni pertunjukan di bawah!<br />1.diawali dengan penyampaian kabar tentang keadaan tertentu<br />2.alur cerita berupa gurindam yang didendangkan seiring dengan gerak tari<br />3.terdapat dialog diantara sesama pemain<br />4.setiap gerakan diiringi padanan suaran peralatan karawitan<br />Ciri-ciri tersebut menggambarkan seni pertunjukan ….<br />A.Tor-tor di Sumatra Utara<br />B.Topeng Pajegan di Bali<br />C.Wayang Beber di Jawa Timur<br />D.Mak Yong di Riau<br />E.Randai di Minangkabau<br /><br />30.Perhatikan pernyataan di bawah!<br />1.agama itu diturunkan oleh Tuhan dan diwartakan oleh Nabi<br />2.yang suci berbentuk aneka dewa-dewi atau roh leluhur<br />3.manusia menyerahkan diri dan hidupnya kepada Tuhan<br />4.agama itu diciptakan dan diajarkan olah manusia di dalam kelompok atau sukunya<br />Yang merupakan perbedaan paling mendasar antara agama wahyu dengan agama bumi adalah nomor ….<br />A.1 dan 2<br />B.1 dan 3<br />C.1 dan 4<br />D.2 dan 3<br />E.3 dan 4<br /><br />31.Perhatikan pernyataan berikut!<br />1.agama berkembang dari satu kelompok<br />2.sebagai agama keluarga atau suku bangsa<br />3.agama universal bagi umat manusia<br />4.untuk menyembah pada Tuhan Yang Maha Esa<br />Yang merupakan 2 (dua) fungsi agama wahyu adalah nomor ….<br />A.1 dan 2<br />B.1 dan 4<br />C.2 dan 3<br />D.2 dan 4<br />E.3 dan 4<br /><br />32.Perhatikan pernyataan di bawah ini!<br />1.upacara perkawinan secara adat<br />2.memandikan keris setiap 1 Muharam<br />3.pura untuk tempat sembahyang umat Hindu di Bali<br />4.batu nisan leluhur yang disembah<br />5.ritual tujuh bulanan orang hamil<br />Yang termasuk ciri-ciri kepercayaan dinamisme adalah ….<br />A.1, 2 dan 3<br />B.1, 2 dan 5<br />C.1, 3 dan 4<br />D.2, 3 dan 4<br />E.3, 4 dan 5<br /><br />33.Berikut ini yang merupakan pengertian sinkritisme adalah ….<br />A.agama baru selalu menggabungkan unsur agama lama<br />B.penggabungan praktek agama dengan budaya lokal<br />C.pengembangan agama menggunakan unsur-unsur kebudayaan<br />D.agama yang lahir di suatu tempat memiliki budaya tertentu<br />E.perpaduan ajarandan praktik agama yang berbeda<br /><br />34.Contoh sinkretisme yang biasa dilakukan oleh masyarakat tertentu di Indonesia adalah ….<br />A.mayat di kubur sementara kemudian digali lalu dibakar<br />B.orang yang meninggal diadakan upacara kematian dan langsung dikubur<br />C.pemujaan roh leluhur dengan memakai dupa oleh etnis Cina<br />D.diadakan upacara bakar babi untuk menghormat roh leluhur pada suku Dani<br />E.berdoa dan memohon sesuatu dimakam pemuka agama<br /><br />35.Contoh peranan iptek bagi perkembangan budaya bangsa adalah ….<br />A.menambah pendapatan perkapita masyarakat<br />B.meningkatnya daya tarik minat wisatawan internasional<br />C.meningkatnya jumlah lapangan kerja penduduk<br />D.menggeser nilai-nilai dan budaya lokal<br />E.mendorong pembangunan disegala bidang<br /><br />36.Pengaruh positif perkembangan iptek di sekolah berkaitan dengan pengiriman tugas siswa melalui e-mail oleh guru tertentu berdampak positif bagi siswa yaitu ….<br />A.memudahkan siswa bekerjasama dengan orang lain<br />B.sarana komunikasi yang cepat dan efektif<br />C.dapat memanfaatkan media internet<br />D.efektivitas waktu dalam penyelesaian tugas<br />E.memudahkan interaksi dengan guru pengajar<br /><br />37.Dampak positif iptek setelah diterimanya alat teknologi pertanian oleh masyarakat adalah ….<br />A.meningkatnya ekspor dan pendapatan petani<br />B.penggunaan pupuk buatan pada lahan pertanian semakin berkurang<br />C.merubah kebiasaan dan pola hidup petani<br />D.meningkatnya masyarakat untuk membeli lahan pertanian<br />E.beralihnya fungsi hutan menjadi lahan pertanian<br /><br />38.Perhatikan pernyataan berikut ini!<br />1.berkembangnya pariwisata<br />2.pembangunan pabrik-pabrik<br />3.berkembangnya tarian kontenporer<br />4.berkembangnya jaringan telepon<br />Yang merupakan dampak kemajuan iptek di bidang budaya adalah nomor ….<br />A.1 dan 2<br />B.2 dan 3<br />C.2 dan 4<br />D.3 dan 4<br />E.1 dan 4<br /><br />39.Salah satu dampak negatif perkembangan iptek di bidang pengobatan antara lain ….<br />A.adanya pengalihan dalam penggunaan bahan obat unsur kimia bahan alam<br />B.merebaknya toko-toko obat tradisional dengan pengobatan berbiaya murah<br />C.timbulnya malpraktek yang dapat menghilangkan nyawa seseorang<br />D.adanya perubahan pola hidup masyarakat dalam mengkonsumsi obat-obatan<br />E.di kalangan masyarakat bawah lebih percaya obat-obatan tradisional<br /><br />40.Penggunaan LCD atau in-focus pada proses pembelajaran di sekolah berdampak positif dalam bidang pedidikan, yaitu ….<br />A.Meningkatkan kopetensi siswa sehingga tujuan pembelajaran tercapai<br />B.Mudah mengukur pengajaran yang telah disampaikan oleh guru<br />C.Membantu guru dalam menilai keberhasilan belajar siswa<br />D.Meningkatkan nilai ujian akhir siswa di sekolah masing-masing<br />E.Tercapainya standar penilaian pendidikan di suatu sekolahDifabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-15669398165293704742009-12-29T18:22:00.000-08:002009-12-29T18:25:53.371-08:00SK-KD SEJARAH XI IPSSK – KD SEJARAH<br />Kelas XI Semester 1 Program IPS<br /><br />Standar Kompetensi<br />Kompetensi Dasar<br /><br />Menganalis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara trdisional<br />Menganalis pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Budha terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesia<br />Menganalis perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan Hindu-Budha di Indonesia<br />Menganalis pengaruh perkembngan agama dan kebudayaan Islam terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesi<br />Menganalis perkembangan kehidupan negara-negara, kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia<br />Menganalis proses interaksi antara tradisi local, Hindu Budha, dan Islam di Indonesia<br /><br /><br />Kelas XI Semester 2 Program IPS<br /><br />Standar Kompetensi<br />Kompetensi Dasar<br /><br />Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan pendudukan Jepang<br />Menganalis perkembangan pengaruh Barat dan perubahan ekonomi, demografi, dan kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia pada masa colonial<br />Menganalis hubungan antara perkembangan paham-paham baru dan transformasi sosial dengan kesadaran dan pergerakan kebangsaan<br />Menganalis proses interaksi Indonesia Jepang dan dampak pendudukan militer Jepang terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia<br />Menganalis sejarah dunia yang mempengaruhi sejarah Bangsa Indonesia dari abad ke-18 sampai dengan abad ke-20<br />Membedakan pengaruh Revolusi Perancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasional Indonesia<br />Menganalis pengaruh revolusi industri di Eropa terhadap perubahan sosial, ekonomi dan politik di IndonesiaDifabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-82980698488409468852009-12-29T18:17:00.001-08:002009-12-29T18:21:39.373-08:00SK-KD ANTROPOLOGI XII BAHASASK – KD ANTROPOLOGI<br />Kelas XII Semester 1 Program Bahasa<br /><br />Standar Kompetensi<br />Kompetensi Dasar<br /><br />Memahami kesamaan dan keberagaman seni<br /> 1.1 Mengidentifikasi keberagaman bentuk dan perkembangan seni di Indonesia (Seni Rupa, Sastra dan Pertunukan)<br /> 1.2 Menjelaskan hubungan antara karya seni, pelaku seni, dan masyarakat.<br /> 1.3 Menentukan sikap terhadap dampak dari potensi seni.<br /><br />Memahami kesamaan dan keberagaman agama/religi dan kepercayaan.<br /> 2.1 Membedakan konsep agama bumi/alam dengan agama wahyu.<br /> 2.2 Mendeskripsikan agama/religi dan kepercayaan yang berkembang di Indonesia.<br /> 2.3 Menunjukkan perilaku keagamaan yang berdampak dalam kehidupan bermasyarakat.<br /> 2.4 Mengidentifikasi factor-faktor yang mendorong dan menghambat integrasi nasional<br /> 2.5 Menjelaskan fungsi beragama/religi dan kepercayaan.<br /><br />Kelas XI Semester 2 Program Bahasa<br /><br />Standar Kompetensi<br />Kompetensi Dasar<br /><br />Menganalisis pengaruh IPTEK terhadap penyebaran bahasa local. 3.1 Menganalisis pengaruh IPTEK terhadap masyarakat dan perkembangan budaya.<br />3.2 Mendeskripsikan proses pewarisan IPTEK dan kendalanya di lingkungan masyarakat.<br />3.3 Menghargai hasil karya IPTEK.<br />3.4 Melakukan studi etnografi dan pemetaan penyebaran bahasa local.<br />3.5 Mengkomunikasikan hasil studi dalam bentuk artikel, makalah, atau karya foto..Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-25873416869108240522009-12-29T18:10:00.000-08:002009-12-29T18:16:07.934-08:00SK-KD ANTROPOLOGI XI BAHASASK – KD ANTROPOLOGI<br />Kelas XI Semester 1 Program Bahasa<br /><br />Standar Kompetensi<br />Kompetensi Dasar<br /><br />Menganalis kesamaan dan keragaman budaya<br /> 1.1Mengidentifikasi berbagai budaya local, pengaruh budaya asing, dan hubungan antar budaya<br />1.2 Melakukan pengamatan tentang potensi dak keragaman budaya yang ada di masyarakat setempat dalam kaitannya dengan budaya nasional.<br />1.3 Mengidentifikasi berbagai alternative penyelesaian masalah akibat adanya keberagaman budaya.<br />1.4 Menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap keberagaman budaya.<br /><br />Menganalis unsure-unsur proses dinamika dan pewarisan budaya dalam rangka integrasi nasional<br /> 2.1 Mendeskripsikan unsure-unsur budaya<br />2.2 Mendeskripsikan hubungan dan fungsi bahasa, seni dan agama/religi / kepercayaan<br />2.3 Mengidentifikasi karakteristik dinamika budaya melalui contoh yang terdapat di masyarakat setempat dari berbagai factor yang mendorong terjadinya dinamika budaya<br />2.4 Mengidentifikasi factor-faktor yang mendorong dan menghambat integrasi nasional<br />2.5 Membandingkan proses pewarisan budaya pada masyarakat tradisional dan modern<br /><br />Kelas XI Semester 2 Program Bahasa<br /><br />Standar Kompetensi<br />Kompetensi Dasar<br /><br />Memahami kesamaan dan keberagaman bahasa dan dialek<br /> 3.1 Mengamati bahasa dan dialek yang digunakan masyuarakat<br />3.2 Menjelaskan keterkaitan antara bahasa dan dialek<br />3.3 Menjelaskan keberadaan dan perkembangan tradisi lisan dalam masyarakat setempat<br />3.4 Mengidentifikasi bahasa-bahasa yang terdapat di Indonesia serta menunjukkan karakteristik dan wilayahnya (Austronesia dan Papua)<br />3.5 Mengembangkan sikap kepedulian terhadap bahasa, dialek dan tradisi lisan.Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-21512432817984805692009-12-15T22:22:00.000-08:002009-12-15T22:25:50.386-08:00Budaya Indonesia klasik PP<a href="http://http//www.scribd.com/doc/10960767/Bahan-Ajar-Life-Skill">Budaya Indonesia</a>(Candi Indonesia)Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-68141384369968417512009-12-15T18:34:00.000-08:002009-12-15T18:36:27.308-08:00Narative<strong><span style="font-family:verdana;font-size:180%;"><em>Cleopatra<br /></em></span></strong>Julius Caesar found himself in the middle of a family feud when he arrived in Egypt in 47BC. King Ptolemy XII willed his throne to his ten-year-old son, Ptolemy XIII, and his eighteen-year-old daughter, Cleopatra. The brother and sister were to rule Egypt as husband and wife, but Ptolemy XIII forced his sister from the throne in an attempt to seize total power.<br />Cleopatra saw an opportunity to return to power when she learned Caesar was in Egypt. She arranged to have herself smuggled into Caesar’s suite by wrapping herself in an ornamental carpet. Caesar unraveled his gift to find the former queen. The sly Cleopatra impressed Caesar. His army defeated the people who had removed Cleopatra from power. Ptolemy XIII drowned in the Nile River while try to escape Caesar’s army.<br />The 54-year-old Caesar began a love affair with the much younger Cleopatra, who gave birth to Caesar’s only son, Caesarion. While Caesar was popular with the Roman people, Cleopatra was looked upon with suspicion because she was a foreigner.<br />A year after Caesar’s murder, the Senate selected Octavian, Lepidus and Marc Antony to lead the republic in the Second Triumvirate. Octavian was Caesar’s teenage grandnephew. Caesar’s will stipulated that Octavian would become his adopted son. Marc Antony and Lepedus were generals in Caesar’s army. Octavian wanted complete control of Rome. When Lepidus retired, Octavian’s only rival was Marc Antony.<br />Marc Antony led the Roman army in Egypt, where he met and fell in love with Cleopatra. Antony and Cleopatra hoped to oust Octavian and rule together, but Octavian used the relationship between Antony and the unpopular Cleopatra to his advantage. He told the Roman people that Cleopatra had cast a spell on Antony. Octavian argued that Antony was willing to give away the Roman world to a foreign woman. The Roman people supported Octavian when he declared war on Antony and Cleopatra.<br />Octavian’s forces defeated Antony and Cleopatra’s ships in the Battle of Actium on the Mediterranean Sea in 31BC. Antony and Cleopatra managed to escape the encounter and returned to Egypt, but when Octavian’s army approached, Marc Antony committed suicide. When Cleopatra learned of Antony’s death, she realized she would soon no longer be Queen. According to legend, Cleopatra wrapped an asp around her arm. The asp was a venomous snake that was the symbol for the Egyptian royalty. The asp’s bite ended Cleopatra’s life.Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-73175420292493902352009-12-15T18:24:00.000-08:002009-12-15T18:27:50.699-08:00RPP Antropologi XIIRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN<br /><br />Mata Pelajaran : ANTROPOLOGI<br />Kelas/Semester : XII/I<br />Pertemuan : 1.<br />Alokasi Waktu : 4 X 45menit<br />Standard Kompetensi : 1. Memahami Kesamaan dan Keberagaman Seni<br />Kompetensi Dasar : 1.1. Mengidentifikasi keberagaman bentuk dan perkembangan seni di Indonesia (Seni Rupa, Sastra dan Pertunjukan)<br /><br />I. Indikator :<br />1. Mengidentifikasi bentuk seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukkan yang berkembang di Indonesia<br />2. Mendeskripsikan fungsi dari seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukkan<br />3. Memberikan contoh bentuk seni yang berkembang di Indonesia<br /><br />II. TUJUAN:<br />1. Siswa dapat Mengidentifikasi bentuk seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukkan yang berkembang di Indonesia<br />2. Siswa dapat Mendeskripsikan fungsi dari seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukkan<br />3. Siswa dapat Memberikan contoh bentuk seni yang berkembang di Indonesia<br /><br />III. MATERI AJAR:<br />1. Perkembangan Seni di Indonesia<br />· Uraian Materi Pokok :<br />· Bentuk-bentuk seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukkan di Indonesia<br />· Fungsi seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukkan<br />· Contoh bentuk seni yang berkembang di Indonesia<br /><br /><br />IV. MODEL PEMBELAJARAN :<br />1. Pemberian tugas<br />2. Peta konsep<br />3. Diskusi<br /><br />V. LANGKAH-LANGKAH<br /><br />No<br />LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN<br />W AKTU<br />01.<br />Kegiatan awal meliputi :<br />a. Apersepsi <br />b. Menyampaikan tujuan pembelajaran <br />c. Membagi tugas ke siswa <br />d. Membentuk kelompok diskusi 15 menit<br /><br />02<br />Setelah melalui kegiatan pertama dan kedua :<br />1. siswa membuat peta konsep <br />2. Siswa melakukan diskusi kelompok &<br /> presentasi <br />3. Siswa membuat laporan hasil presentasi 15 menit<br />03.<br />Kegiatan Penutup <br />1. Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi<br />2. Guru memberi ketegasan /kemantapan tentang materi ajar <br />3. Guru memberi tugas atau metaksanakan evaluasi. 15 menit<br /><br />VI. ALAT DAN BAHAN /SUMBER BELAJAR :<br /> a. Alat dan Bahan :<br />Gambar/LKS,OHP, Internet<br />b. Sumber dan Bahan :<br />Buku Ilmu Budaya Dasar, M.Habib Mustopo Usaha Nasional, Surabaya, Th 1988 Hal 13-67<br />Antropologi Jilid 2, W.A Haviland, Erlangga, Thaun 1999. Hal 222-240<br />Koran , Internet<br />VII. PENILAIAN :<br /><br />1. Menjelaskan bentuk seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukkan yang berkembang di Indonesia ?<br />2. Menjelaskan fungsi dari seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukkan ?<br />3. Memberikan contoh bentuk seni yang berkembang di Indonesia ?<br /><br />Pedoman penilaian :<br />Setiap soal di jawab dengan benar memiliki skor 10.<br />1) Nilai UIangan Harian = diperoleh dari jumlah skor yang diperoleh dibagi<br /> Skor minimal dikalikan seratus<br />2) Nilai Proses Pertilaian didasarkan pada kualitas jawaban siswa selama KBM<br />Berlangsung.<br />3) Nilai Tugas: Tugas individu dan kelompok dengan skala 0 - 100 ) Nilai Afektif, aspek yang dinilai :<br />a. Kehadiran siswa I<br />b. Keaktifan siswa<br />c. Tanggung jawab siswa<br />d. Ketja sarna<br />e. Ketepatan waktu mengumpulkan tugas<br />f. Kejujuran<br />g. Menghargai orang lain<br /><br />Keterangan :<br /><br />Nilai = Skor perolehan X 100<br />Skor minimal<br />Kreteria :<br /> <br />85 - 100 = A<br />70 - 84 = B<br />60 - 69 = C<br />10 – 59 = D<br /><br /> Malang, 13 Juli 2008<br /> Mengetahui, Guru Pengajar;<br />Kepala Sekolah; <br /><br /><br /><br />Drs. SUPA’AT.M.Hum. Drs.WAHYUDI TEGUH S <br />NIP. 131668208 NIP. 132145520Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-53906836747158639672009-12-15T17:51:00.000-08:002009-12-15T18:15:00.064-08:00RPP AntropologiRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN<br /><br />Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pagak<br />Mata Pelajaran : ANTROPOLOGI<br />Kelas/Semester : XII/2<br />Pertemuan : 1<br />Alokasi Waktu : 4 X 45menit<br />I. Standard Kompetensi : Menganalisis Pengaruh IPTEK Terhadap Penyebaran Bahasa Lokal<br />II. Kompetensi Dasar : Menganalisis pengaruh IPTEK terhadap masyarakat dan perkembangan budaya<br />I. Indikator :<br />1. Mengidentifikasi ciri-ciri ilmu pengetahuan dan teknologi<br />2. Memaparkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di masyarakat<br />3. Menganalisis pengaruh IPTEK terhadap masyarakat dan perkembangan budaya<br /><br />II. TUJUAN:<br />1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri ilmu pengetahuan dan teknologi<br />2. Siswa dapat memaparkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di masyarakat<br />3. Siswa dapat menganalisis pengaruh IPTEK terhadap masyarakat dan perkembangan budaya<br /><br />III. MATERI AJAR:<br />· Materi Pokok :<br />Pengaruh Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap bahasa lokal<br />· Uraian Materi Pokok :<br />· Ciri-ciri IPTEK<br />Ciri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi<br /> Ilmu Pengetahuan dan teknologi ibarat sekeping mata uang dengan dua sisi yang nilainya sama karena keduanya berfungsi untuk meningkatkan taraf hidup manusia.<br /> Adapun ciri-ciri ilmu pengetahuan :<br />1. Memiliki konsep, rumusan, hipotesis, hokum, atau dalil tertentu untuk mengkaji kebenaran ilmiahnya.<br />2. Bidang kajiannya bersifat terbuka, artinya bisa dipakai oleh siapapun yang berminat.<br />3. Ilmu pengetahuan bersifat terbuka dalam proses pengkajiannya, pemilikan, penyebarluasan, serta pengaplikasiannya terhadap keentingan-kepentingan praktis bagi kesejahteraan masyarakat.<br /><br />Teknologi adalah teknik penetahuan untuk membuat atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan produksi. Menurut Sastrapratedja teknologi memiliki ciri-ciri :<br /><br />1. Rasionalitas artinya bertindak sesuai rencana dengan perhitungan rasional<br />2. Artifisialitas artinya selalu berbuat sesuatu yang tidak alamiah<br />3. Otomatisme artinya dalam hal metode, organisasi, dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Juga dapat merubah kegiatan non-teknis menjadi kegiatan teknis<br />4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan<br />5. Monisme artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung<br />6. Universalisme artinya mampu melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.<br />7. Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.<br /><br />· Macam IPTEK yang berkembang di masyarakat<br />1. Kesehatan<br />2. Astronomi<br />3. Teknologi<br />4. Perhubungan<br />5. Arsitektur<br /><br />· Pengaruh IPTEK terhadap masyarakat dan budaya<br />1. Pengaruh Positif :<br />2. Pengaruh Negatif :<br />a. Sikap, mental, dan etos kerja<br />Akibat adanya ketidakmerataan pembangunan dan pembagian hasilnya, terjadi kesenjangan dan kecemburuan social di kalangan masyarakat.<br />1. Sikap masa bodoh dan berpangku tangan akibat frustasi yang berkepanjangan<br />2. Rasa iri dan cemburu terhadap keberhasilan orang lain yang memicu timbulnya tindakan kriminalitas, prostitusi dll.<br />3. Hilangnya rasa toleransi dan sikap saling menghormati di masyarakat, yang digantikan dengan sikap agresif dan anarkis. Yang pada puncaknya, sikap semacam itu akan memicu aksi pengrusakan dan kerusuhan massa, konflik SARA dll.<br />4. Kemajuan IPTEK yang ditandai oleh globalisasi budaya mengakibatkan mulai memudarnya etos gotong royong yang menjadi cirri khas masyarakat Indonesia, diganti sikap egois, mementingkan diri sendiri atau kelompok social sendiri.<br /><br />b. Kesehatan<br />Memudarnya pengetahuan masyarakat pada TOGA diganti sistim pengobatan barat, terkadang mengakibatkan buruknya tingkat kesehatan masyarakat, khususnya kalangan masyarakat menengah ke bawah. Hal ini diakibatkan oleh semakin mahalnya biaya pengobatan sehingga tidak terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.<br /> <br />c. Ekonomi<br />Kegiatan pembangunan yang saat ini berlangsung tidak berdasarkan moral dan etika perekonomian rakyat. Jika dibiarkan, hal tersebut akan menimbulkan :<br />1. Maraknya konsumerisme dan materialisme<br />2. Merasuknya sikap dan gaya hidup kebarat-baratan(westernisasi)<br />3. Berkurannya kemandirian karena sentralisasi<br />4. Munculnya goncangan budaya(cultural shock) yang diakibatkan kurang siapnya masyarakat dalam menerima dan menerapkan pengaruh pembangunan yang tidak berwawasan kerakyatan<br /><br />d. Perubahan tata nilai<br />e. Kesenjangan social<br />f. Kerusakan lingkungan<br />1. Kemerosotan kualitas dan kwantitas sumber daya alam<br />2. Pencemaran lingkungn oleh limbah dan bahan berbahaya<br />3. Meningkatnya lapisan Gas CO2, dan kenaikan suhu bumi<br />4. Adanya hujan asam<br />5. Lubang lapisan ozon<br />6. Bencana banjir<br />g. Kenakalan remaja dan kriminalitas<br /><br />IV. MODEL PEMBELAJARAN :<br />1. Pemberian tugas<br />2. Peta konsep<br />3. Diskusi<br /><br />V. LANGKAH-LANGKAH<br />No<br />LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN<br />W AKTU<br />01.<br />Kegiatan awal meliputi :<br />a. Apersepsi <br />b.Menyampaikan tujuan pembelajaran <br />c. Membagi tugas ke siswa <br />d. Membentuk kelompok diskusi<br />15 menit<br /><br />02<br />Setelah melalui kegiatan pertama :<br />1. siswa membuat peta konsep <br />2. Siswa melakukan diskusi kelompok &<br /> presentasi <br />3. Siswa membuat laporan hasil presentasi<br />150 menit<br />03.<br />Kegiatan Penutup <br />1. Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi<br />2. Guru memberi ketegasan /kemantapan tentang materi ajar <br />3. Guru memberi tugas atau metaksanakan evaluasi.<br />15 menit<br /><br /> VI. ALAT DAN BAHAN /SUMBER BELAJAR :<br />a. Alat dan Bahan : Gambar/LKS,OHP, Internet<br />b. Sumber dan Bahan :Buku Antropologi 2, Drs.Taufiq Rohman Dhohiri,M.Si. dkk, Yudistira, Jakarta, Th 2006 Hal 55-68<br />Antropologi Jilid 2, W.A Haviland, Erlangga, Tahun 1999. Hal 222-240<br />Koran , Internet<br />Antropologi untuk SMA kls XII, Nugroho Trisnu Brata,S.Sos.,M.Hum., ESIS-Erlangga, Tahun 2007. Sidoarjo, Hal 52-75<br />VII. PENILAIAN :<br />1. Sebutkan ciri-ciri ilmu pengetahuan dan teknologi?<br />2. Jelaskan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di masyarakat ?<br />3. Jelaskan pengaruh IPTEK terhadap masyarakat dan perkembangan budaya?<br /><br />Pedoman penilaian :<br />Setiap soal di jawab dengan benar memiliki skor 10.<br />1) Nilai UIangan Harian = diperoleh dari jumlah skor yang diperoleh dibagi<br /> skor minimal dikalikan seratus<br />2) Nilai Proses Pertilaian didasarkan pada kualitas jawaban siswa selama KBM<br /> Berlangsung.<br />3) Nilai Tugas: Tugas individu dengan skala 0 - 100 ) Nilai Afektif, aspek yang dinilai<br />a. Kehadiran siswa e. Ketepatan waktu mengumpulkan tugas<br />b. Keaktifan siswa f. Kejujuran<br />c. Tanggung jawab siswa g. Menghargai orang lain<br />d. Ketja sama<br />Keterangan :<br />Nilai = Skor perolehan X 100<br />Skor minimal<br />Kreteria : <br />85 - 100 = A 60 - 69 = C<br />70 - 84 = B 10 – 59 = D<br /><br />Pagak, 5 Pebruari 2009<br />Mengetahui, Guru Pengajar;<br />Kepala Sekolah; <br /><br /><br /><br />Drs. SUPA’AT.M.Hum. Drs.WAHYUDI TEGUH S <br />NIP. 131668208 NIP. 132145520Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-46015954937724655322009-12-11T20:19:00.000-08:002009-12-11T20:21:06.773-08:00RPP Sejarah Kelas XII sem 1RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN<br /><br />Satuan Pendidikan: SMA<br />Mata Pelajaran : SEJARAH<br />Kelas / Semester : XII/IPS/I<br />Pertemuan : 2<br />Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit<br /><br /><br />I. STANDART KOMPETENSI<br />Kemampuan menganalisis perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya Orde Baru<br /><br />II. KOMPETENSI DASAR :<br /> Menganalisis peristiwa sekitar proklamasi 17 Agustus 1945 dan pembentukan pemerintahan Indonesia.<br /><br />III. INDIKATOR<br />1. Mendeskripsikan peristiwa Rengasdengklok.<br />2. Mendeskripsikan proses penyusunan teks proklamasi<br />3. Mendeskripsikan jalannya upacara Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.<br />4. Menganalisis makna proklamasi bagi bangsa Indonesia<br /><br />IV. TUJUAN PEMBELAJARAN : <br />1. Siswa mampu mendeskripsikan terjadinya peristiwa Rengasdengklok.<br />2. Siswa mampu mendeskripsikan proses penyusunan teks Proklamasi kemerdekaan RI.<br />3. Siswa mampu mendeskripsikan jalannya upacara Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945<br />4. Siswa mampu menganalisis makna proklamasi bagi bangsa Indonesia<br /><br />V. MATERI PEMBELAJARAN<br /><br />Pada tanggal 15 Agustus 1945, Sukarno dan Hatta baru kembali ke tanah air setelah memenuhi panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara, Marsekal Terauchi yang berkedudukan di Saigon, Vietnam. Para pemuda yang tergabung dalam Angkatan Baru segera mengadakan pertemuan setelah mendengar berita kekalahan Jepang. Para pemuda bersepakat bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hak dan masalah rakyat Indonesia yang tidak bergantung kepada bangsa atau negara lain.<br />Dengan berbagai macam logika, Bung Karno menolak pandangan golongan pemuda. Golongan tua berpendapat bahwa kemerdekaaan Indonesia harus dilakukan melalui revolusi yang terorganisasi, dan tetap ingin melibatkan anggota PPKI. Sebaliknya para pemuda tidak menyetujui kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh PPKI, karena PPKI bentukan Jepang.<br /><br /><br />Setelah gagal meyakinkan golongan tua akhirnya golongan pemuda mengadakan pertemuan lagi sesama kelompoknya diperoleh suatu kesepakatan bahwa Bung Karno dan Bung Hatta harus disingkirkan dari kota agar tidak terpengaruh Jepang.<br />Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 3 pagi Bung Karno dan Bung Hatta dibawa golongan pemuda ke Rengasdengklok. Di tempat ini pun golongan pemuda tidak berhasil mendesak Bung Karno untuk bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.<br />Saat itu, di Jakarta sedang terjadi perundingan antara Ahmad Subardjo (mewakili golongan tua) dengan Wikana (mewakili golongan pemuda). Dari perundingan itu tercapai kata sepakat bahwa Proklamasi kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan di Jakarta. Laksamana T. Maeda mengijinkan rumah kediamannya dijadikan sebagai tempat perundingan dan bahkan ia bersedia menjamin keselamatan para pemimpin bangsa Indonesia itu. Beradasrkan kesepakatan itu Ahmad Subardjo menjemput Sukarno Hatta kembali ke Jakarta. <br /><br />Proses penyusunan teks Proklamasi dilakukan setelah Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta (setelah peristiwa Rengasdengklok). Penyusunan teks proklamasi dilakukan di kediaman Laksmana Tadashi Maeda (atasan Ahmad Soebardjo pada saat bekerja di Kaigun = Angkatan Laut Jepang), jalan Imam Bonjol no 1 Jakarta. Sebelum penyusunan teks proklamasi, Soekarno , Hatta dan Maeda menemui pimpinan pemerintah sipil Jepang, Mayor Jenderal Nishimura. Dalam pertemuan singkat itu, tidak berhasil dicapai kata sepakat. Sukarno dan hatta berharap agar pihak Jepang tidak menghalangi pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia yang akan dilaksanakan oleh rakyat indonesia.<br />Setelah pertemuan itu rombongan Sukarno dan Hatta kembali ke kediaman Laksamana Maeda karena dipandang sebagai tempat yang paling aman dari ancaman militer Jepang. Rumah itu dijadikan sebagai tempat untuk merumuskan naskah proklamasi. Laksamana Maeda menyediakan ruang makannya sebagai tempat pertemuan bangsa Indonesia. Sukarno, Hatta dan Ahmad Subardjo yang merumuskan tek proklamasi yang disaksikan beberapa golongan pemuda. Saat menjelang subuh naskah proklamasi berhasil diselesaikan dan Sukarno membuka pertemuan dengan para hadirin. Sukarno menyarankan kepada seluruh yang hadir itu agar menandatangani naskah proklamasi sebagai wakil-wakil bangsa Indonesia. Saran itu diperkuat Hatta yang mengambil contoh pada Declaration of independence. Namun, usul itu ditentang oleh golongan pemuda yaitu Sukarni. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani naskah proklamasi adalah Sukarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Usul itu diterima dengan baik oleh para hadirin. Setelah mendapat persetujuan dari para hadirin, maka Sukarno meminta Sayuti Melik untuk mengetik sesuai naskah tulisan tangannya yang telah mengalami perubahan-perubahan yang telah disepakatinya. <br /><br />Upacara proklamasi kemedekaan semula akan dilaksanakan di lapangan Ikada, namun demi keamanan bersama, maka upacara proklamasi dipindahkan di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta. Persiapan upacara oleh pasukan PETA di bawah pimpinan Latief Hendraningrat. Tepat pukul 10.00 WIBB, Soekarno membacakan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dilanjutkan dengan pengibaran sang saka Merah Putih, diiringi dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan wali kota Jakarta, Soewirjo dan sambutan ketua pemuda, Soewardi.<br /><br />Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan titik puncak perjuangan pergerakan bangsa Indonesia yang telah dapat mmengantarkannya ke pintu gerbang kebebasan. Proklamasi kemerdekaan bukan merupakan titk akhir perjuangan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia terus berjuang untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang telah dicapai. Dalam pengertian ini, proklamasi kemerdekaan mempunyai dua makna penting yaitu;<br /><br />Bangsa Indonesia dengan tekad bulat dan percaya pada kekuatan sendiri telah menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari tekanan dan penjajahan asing yang telah dideritanya sejak lama. Dengan kemerdekaan ini bangsa indonesia berhak mengatur sendiri negaranya serta berusaha sekuat tenaga mempertahankannya dari gangguan bangsa asing.<br />b. Bangsa Indonesia menjadi pelopor bangsa-bangsa di Asia-Afrika untuk memerdekakan diri dari penindasan bangsa asing. Bangsa indonesia merupakan bangsa Asia pertama yang merdeka setelah Perang Dunia II usai. Proklamasi kemerdekaan dilakukan saat yang tepat , yaitu ketika Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan.<br /><br /><br />VI. METODE PEMBELAJARAN<br />A. Metoda Ceramah bervariasi<br />B. Metoda Diskusi kelompok<br /><br /><br />VII. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN<br />A. Kegiatan Awal ( 10 menit)<br />1. Appersepsi ; Menyampaikan SK, KD dan Indikator<br />2. Motivasi ; memberikan semangat dan mengarahkan pemikiran siswa ke tujuan pembelajaran.<br /><br />B. Kegiatan Inti (70 menit)<br />1.Membagi siswa menjadi 4 (empat) kelompok<br /> a. Kelompok I ; mendiskusikan terjadinya peristiwa Rengasdengklok.<br /> b. Kelompok II ; mendiskusikan proses penyusunan teks proklamasi<br /> c. Kelompok III; mendiskusikan penyebab upacara proklamasi jadi dilaksanakan<br /> di lapangan Ikada, dan bagaimana pelaksanaan upacara di tempat yang tidak<br /> direncanakan itu?<br /> d. Kelompok IV Mendiskusikan makna proklamasi bagi bangsa Indonesia<br />2. Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan di depan kelas secara berurutan yang dimulai dari Kelompok I<br /><br /><br /><br />C. Kegiatan akhir. (10 menit)<br />1. Memberikan penguatan materi<br />2. menyimpulkan hasil diskusi<br />3. Post test (kognitif) ; soal (lihat di bawah)<br /><br />VIII. ALAT / BAHAN / SUMBER BELAJAR<br /> a. Bahan : Gambar / foto pelaku sejarah sekitar proklamasi<br /> b. Sumber bahan <br /> Buku Inti ; Sejarah Kelas XII SMA penerbit Erlangga tahun 2006, hal. 2 –10.<br /> Buku Penunjang : Sejarah Kelas XII SMA penerbit Grafindo tahun 2004, hal. 1-4<br /><br />IX. P E N I LA I A N<br /> a. Kognitif :<br /> 1. Bagaimana perbedaan cara pandang antara golongan muda dan golongan tua<br /> setelah mendengar Jepang menyerah kepada sekutu ?<br /> 2. Bagaimana proses perumumusan teks proklamasi kemerdekaan RI?<br /> 3. Mengapa upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak jadi<br /> dilaksanakan di lapangan Ikada.<br /> 4. Sebutkan makna kemerdekaan RI !<br /> <br /> Kunci Jawaban :<br /> 1. Golongan pemuda; dengan kekalahan Jepang , golongan pemuda menginginkan<br /> Sukarno-Hatta (golongan tua) harus segera memproklamasikan kemerdekaan<br /> Indonesia dan tanpa keterkaitan dengan PPKI atau pihak Jepang. Sebaliknya<br /> golongan tua berpendapat proklamasikan kemerdekaan harus melibatkan anggota<br /> PPKI karena memang sudah direncanakan mengadakan sidang PPKI tanggal 16<br /> Agustus 1945.<br />2. Penyusunan teks proklamasi berjalan secara lancar. Sukarno, Hatta dan Ahmad<br /> Subardjo yang menyusun teks proklamasi di rung makan di kediman Laksamana<br /> Maeda. Hasil dibahas di rung tamu yang dihadiri baik dari golongan tua dan<br /> golongan pemuda.<br /><br />3. Lapangan Ikada dijaga pasukan-pasukan Jepang dan dikuatirkan akan terjadi konflik<br /> dengan massa rakyat dan merugikan bagi kemerdekaan itu sendiri. Demi keamanan <br /> bersama maka upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia dialihkan di depan<br /> kediaman Sukarno.<br />4. Makna proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah ;<br />a. Bangsa Indonesia dengan tekad bulat dan percaya pada kekuatan sendiri telah menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari tekanan dan penjajahan asing yang telah dideritanya sejak lama. Dengan kemerdekaan ini bangsa indonesia berhak mengatur sendiri negaranya serta berusaha sekuat tenaga mempertahankannya dari gangguan bangsa asing.<br /><br />b. Bangsa Indonesia menjadi pelopor bangsa-bangsa di Asia-Afrika untuk memerdekakan diri dari penindasan bangsa asing. Bangsa indonesia merupakan bangsa Asia pertama yang merdeka setelah Perang Dunia II usai. Proklamasi kemerdekaan dilakukan saat yang tepat , yaitu ketika Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan.<br /><br /> <br /><br /> Mengetahui, Pagak, 13 Juli 2009<br /> Kepala SMA Negeri 1 Pagak Guru Mata Pelajaran<br /><br /><br /><br />Drs. S U P A’A T. M.Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S<br /> NIP. 19570702 198703 1 008 NIP. 196804071995121002<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN<br /><br />Mata Pelajaran : SEJARAH<br />Kelas / Semester : XII/IPS/I<br />Pertemuan : 4, 5 .<br />Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit<br /><br /><br />I. STANDART KOMPETENSI<br />1. Kemampuan menganalisis perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya Orde Baru<br /><br />II. KOMPETENSI DASAR :<br /> Menganalisis perkembangan ekonomi-keuangan dan politik pada awal kemerdekaan sampai dengan tahun 1950.<br /><br />III. INDIKATOR<br />1. Menjelaskan keadaan ekonomi-keuangan dan politik Indonesia awal merdeka.<br />2. Menjelaskan kebijakan pemerintah RI awal merdeka di bidang perbankan termasuk di dalamnya pendirian BNI 1946, peluncuran mata uang (ORI), Nasionalisasi De Javasche Bank (BI), dan Gunting Syafruddin.<br />3. Menjelaskan kebijakan pemerintah RI di awal kemerdekaan untuk mendapatkan modal guna menjalankan roda pemerintahan melalui Pinjaman Nasional yang digagas oleh Ir. Surachman.<br />4. Menjelaskan perkembangan situasi ekonomi di bidang peningkatan ketahanan pangan (Kasimo Plan).<br />5. Menjelaskan tentang konferensi ketahanan ekonomi.<br />6. Menjelaskan tentang ekonomi Gerakan Benteng.<br />7. Menjelaskan tentang ekonomi Ali-Baba<br /><br />IV. TUJUAN PEMBELAJARAN : <br />1. Siswa dapat mendeskripsikan keadaan ekonomi-keuangan dan politik pemerintahan RI awal merdeka.<br />2. Siswa dapat mendeskripsikan tujuan pendirian BNI 1946, peluncuran mata uang ORI, Nasionalisasi De Javasche Bank, dan Gunting Syafruddin.<br />3. Siswa dapat mendeskripsikan kebijakan pemerintah RI yang berkaitan dengan Pinjaman nasional.<br />4. Siswa dapat mendeskripsikan tentang keadaan pangan di Indonesia di awal kemerdekaan, serta upaya-upaya pemerintah dalam meningkatkan persediaan bahan pangan.<br />5. Siswa dapat mendeskripsikan upaya pemerintah RI dalam menggiatkan eksport import untuk mendapatkan devisa negara.<br />6. Siswa dapat mendeskripsikan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan ketahanan ekonomi.<br />7. Siswa dapat mendeskripsikan tujuan dan pelaksanaan sistem ekonomi Gerakan benteng.<br />8. Siswa dapat mendeskripsikan tujuan dan pelaksanaan sistem ekonomi Ali-Baba <br /><br /><br />V. MATERI PEMBELAJARAN<br />1. Awal Indonesia merdeka, keadaan ekonominya mendapatkan warisan dari Jepang yang kacau balau, laju inflasi tidak terkendali. Pemerintah RI untuk sementara menyatakan tiga mata uang ((1)Mata uang pemerintah Hindia Belanda, (2) Mata uang De Javasche Bank dan (3) Mata uang pendudukan Jepang). Kas negara kosong, sehingga diperlukan kebijakan-kebijakan untuk mengisi kas negara. Selain itu Belanda mengadakan aktifitasnya di Laut Jawa dengan mengadakan blokade ekonomi terhadap pemerintah RI.<br />2. Bidang perbankan, sebagai wujud implementasi dari kebijakan ekonomi progresif, pada 5 Juli 1946 pemerintah mengeluarkan peraturan tentang pembentukan Bank Negara Indonesia. Berdasarkan Perppu no. 2 tahun 1946, Bank Negara Indonesia adalah Bank pertama milik pemerintah RI dengan menunjuk Margono Djojohadikusumo sebagai pimpinan BNI 1946. 1 Oktober 1946 pemerintah mengeluarkan Undang-Undang no. 17 tahun 1946 tentang pemberlakukan Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) yang diperkuat dengan UU no. 19, th. 1946 tentang penukaran mata uang Jepang terhadap ORI, Selain berguna untuk menekan laju inflasi, ORI berfungsi mengendalikan harga-harga yang tidak tergapai oleh masyarakat pada waktu itu. Kebijakan lainya di adalah mengambil alih De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia (BI) yang mulai terlihat sejak 12 Juli 1951, dengan memberhentikan presiden De Javasche Bank Dr. Houwink, dan digantikan oleh Safruddin Prawiranegara sebagai presiden De Javasche Bank yang baru. Tanggal 15 Desember 1951, Pemerintah RI mengumumkan De Javasche Bank N.V menjadi Bank Indonesia (BI) yang berfungsi sebagai bang sirkulasi dan Bank sentral. Kemudian dilanjutkan dengan upaya menekan laju inflasi dengan memotong mata uang di atas Rp. 2,5,- menjadi setengahnya yang terkenal dengan Gunting Syafrudin.<br />3. Kebijakan pemerintah RI lainya adalah menggalakan masyarakat Jawa dan Madura untuk menabung di Bank, Kantor Post dan Jawatan Pegadaian. Pinjaman ini tahap pertama terkumpul Rp. 500 juta dan tahap kedua terkumpul Rp. 500 juta sehingga jumlah seluruhnya 1 milyard rupiah yang akan dikembalikan 40 tahun kemudian.<br />4. Awal merdeka ternyata Indonesia surplus bahan pangan. Oleh pemerintah RI disumbangkan kepada pemerintah India yang masyarakatnya sedang dilanda bencana kelaparan. Tindakan ini sangat efektif dan bermakna politis. Selain berhasil menembus blokade ekonomi Belanda, pemerintah Belanda bersedia mengirim bahan sandang dan tenaga medis untuk membantu perjuangan Indonesia. Untuk meningkatkan tersedianya bahan pangan di Indonesia awal merdeka, menteri urusan pangan I.J. Kasimo mengeluarkan kebijakan antara lain : menyediakan bibit unggul, menanami lahan kosong, perpindahan penduduk dari Jawa ke Sumatera dan larangan menyembelih binatang ternak.<br />5. Di bidang eksport-import, pemerintah RI membentuk lembaga semipemerintah yang bernama Banking and Trading Corporation (BTC) untuk mengadakan hubungan dagang dengan pengusaha Amerika. Terjadi kontrak jual beli dengan pengusaha Amerika. Kapal dagang Martin Berhman berlabuh di pelabuhan Cirebon untuk mengangkut hasil bumi Indonesia, namun di laut Jawa di hadang oleh kapal perang Belanda (NICA), sehingga kapal dagang diseret ke pelabuhan Tanjung Priok dan muatan disita. Maka usaha pertama dengan menggalakan kegiatan eksport-import mengalami kegagalan.<br />6. Usaha berikutnya adalah diadakan konferensi ketahanan ekonomi, yang dihadiri oleh para pejabat yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi negara. Dalam pertemuan ini usulah Drs. Moh. Hatta tentang revitalisasi pabrik gula.<br />7. Sistem ekonomi Gerakan Benteng adalah program ekonomi yang digagas oleh Prof. Dr Soemitro Djojohadikoesoemo pada masa Kabinet Natsir (Tahun 1950 – 1951) untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional. Program ini baru berjalan bulan April 1950 - 1953, dengan menghidupkan industri-industri kecil sebagai kekuatan utama perekonomian nasional. Program ini tidak berhasil kerena banyak pengusaha yang sangat tergantung dengan pemerintah tanpa mau berusaha secara mandiri.<br />8. Sistem ekonomi Ali Baba digagas oleh Mr. Ishaq Tjokroadisoerjo pada masa Kabinet Ali Sastriamidjojo yang berusaha mendorong pengusaha kecil dengan mewajibkan pengusaha asing untuk memberikan pelatihan terhadap tenaga kerja Indonesia, Pemerintah mendirikan perusahaan negara, pemerintah memberikan kredit bagi mengusaha nasional dan pemerintah memberikan perlindungan hokum yang jelas.<br /><br /><br />VI. METODE PEMBELAJARAN<br />a. Metoda Tanya jawab<br /> b. Metoda Ceramah bervariasi<br />c. Metoda Diskusi kelompok.<br />d. Metoda Pemberian Tugas<br /><br />VII. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN<br />1. Kegiatan Indikator 1 dan 2 :<br />- Kegiatan Awal : a. Pendahuluan<br /> (5 menit) b. Menjelaskan secara singkat tentang SK dan KD<br /> c. Apersepsi dan Motivasi tentang awal persiapan Indonesia merdeka.<br />- Kegiatan Inti : a. Tanya jawab tentang kebijakan ekonomi pemerintah RI awal merdeka<br /> (25 menit) b. Siswa mengidentifikasi kebijakan pemerintah di bidang ekonomi awal merdeka.<br /> c. Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan hasil identifikasi siswa tentang kebijakan ekonomi awal merdeka.<br />- Kegiatan Akhir a. Tes Lisan.<br /> (10 menit) b. Guru memberi penguatan dan pengayaan materi.<br /><br />2. Kegiatan Indikator 3 dan 4 :<br />- Kegiatan Awal : a. Apersepsi dan motivasi<br /> (5 menit) <br />(25 menit)- Kegiatan Inti : b. Menjelaskan tentang pinjaman nasional dan upaya meningkatkan ketahanan pangan.<br /> c. Siswa dapat mengidentifikasi latar belakang, fungsi dan pelaksanaan pinjaman nasional dan kasimo plan.<br />- Kegiatan Akhir : a. Tes Lisan<br /> (10menit) b. Siswa dan guru secara bersama-sama menyimpulkan indikator 3 dan 4.<br /><br /> 3. Kegiatan Indikator 5, 6, 7, 8 :<br />- Kegiatan awal : Apersepsi dan Motivasi<br /> (5 menit) <br />(25 menit)- Kegiatan Inti a. Siswa mengerjakan tugas membuat peta konsep tentang kebijakan pemerintah RI awal merdeka di bidang ekonomi, terutama di bidang eksport-import, konferensi ketahanan pangan, Ekonomi Gerakan Benteng dan Ekonomi Ali-Baba<br /> b. Siswa menjelaskan kembali peta konsep yang dikerjakan.<br />(10 menit)- Kegiatan Akhir : Siswa dan guru secara bersama-sama menyimpulkan tentang kebijakan yang diambil oleh pemerintah RI awal merdeka.<br /><br /><br /> <br />VIII. ALAT / BAHAN / SUMBER BELAJAR<br /> a. Alat : LCD<br /> b. Bahan : LKS, Gambar<br /> c. Sumber Bahan : Paket Sejarah Nasional + Umum untuk kelas XII Buku Sejarah Nasional dan Umum yang relevan Hasil Explorasi internet.<br /><br />IX. P E N I LA I A N<br /> a. Kognitif :<br /> Contoh soal : Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar !<br /> 1. Apa latar belakang diluncurkanya Oeang Republik Indonesia?<br /> 2. Apa yang dimaksud revitalisasi pabrik gula ?<br /> 3. Bagaimana pelaksanaan Pinjaman Nasional di awal merdeka?<br /> 4. Apa tujuan pelaksanaan Ekonomi Gerakan Benteng ?<br /> 5. apa tujuan pelaksanaan sistem ekonomi Ali Baba<br /> <br /> Kunci Jawaban :<br /> 1. Diluncurkan mata uang NICA untuk menggantikan mata uang pendudukan Jepang<br /> 2. Memperbaiki pabrik-pabrik gula yang dibangun pada masa colonial Belanda agar dapat memproses tebu menjadi gula untuk kepentingan eksport<br /> 3. Menggiatkan masyarakat Jawa dan madura untuk menabung pada Bank, Kantor Post dan Jawatan pegadaian.<br /> 4. Menggiatkan pengusaha swasta nasional.<br /> 5. Berusaha mendorong kembali pengusaha-pengusaha kecil agar berkembang..<br /><br /> Nilai : Jumlah jawaban benar x 20<br /><br /> Pilihlah jawaban yang paling tepat !<br /> 1. Pembangunan ekonomi Kolonial menjadi ekonomi nasional disebut dengan….<br /> a. Ekonomi Ali Baba d. Gunting Syafruddin<br /> b. Ekonomi Gerakan Benteng e. Kasimo Plan<br /> c. Sanering<br /> 2. Kebijakan ekonomi yang berdampak politis bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan adalah………<br /> a. Menembus Blokade ekonomi Belanda <br /> b. Mendirikan Indonesian Office<br /> c. Kegiatan eksport-import<br /> d. Bantuan pangan ke India<br /> e. Kasimo Plan.<br /> 3. Kebijakan yang memotong nilai mata uang untuk mengatasi inflasi awal merdeka adalah……..<br /> a. Ketahanan ekonomi d. Ekonomi Ali-Baba<br /> b. Meluncurkan ORI e. Pinjaman Nasional<br /> c. Gunting Syafruddin<br /> 4. Fungsi ORI selain untuk menekan laju inflasi ternyata efektif untuk………<br /> a. Menggantikan mata uang asing d. Alat tukar<br /> b. Perdagangan Internasional e.Mengendalikan harga<br /> c. Valuta asing<br /> 5. Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia. Yang dimaksud nasionalisasi adalah……….<br /> a. Mengambil alih asset bangsa asing <br /> b. Membeli asset bangsa asing <br /> c. Kerja sama dengan pengusaha asing<br /> d. Mendirikan perusahaan nasional<br /> e. Membantu pengusaha pribumi<br /><br /> Kunci Jawaban :<br /> 1. B 2. D 3. C 4. E 5. A<br /><br /> Nilai : Jumlah Jawaban Benar x 20<br /><br /> b. Afektif<br /> Contoh Format<br />No<br />Nama<br />Indikator Sikap<br />Skor<br />Nilai<br />Kehadiran<br />Kesungguhan dalam kerja<br />Kerapian dalam mendiskripsikan<br />Ketepatan waktu penyelesaian<br />1<br />Aan<br />25<br />25<br />20<br />25<br />95<br />A<br />2<br />Budi<br />25<br />15<br />15<br />20<br />75<br />B<br />3<br />Citra<br />25<br />20<br />20<br />15<br />80<br />B<br />dst<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Keterangan :<br />Penilaian ditentukan dengan skala 1 s/d 5 dengan ketentuan sebagai berikut :<br />Kehadiran :<br />< - 59% = sangat kurang = 5<br />60% - 69% = kurang = 10<br />70% - 79% = cukup = 15<br />80% - 89% = baik = 20<br />90% - 100% = baik sekali = 25<br /><br /><br />Kesanggupan dalam kerja :<br />Sangat kurang = 5<br />Kurang = 10<br />Cukup = 15<br />Baik = 20<br />Baik sekali = 25<br /><br /><br /><br />Kerapian dalam mendeskripsikan : <br />Sangat kurang = 5<br />Kurang = 10<br />Cukup = 15<br />Baik = 20<br />Baik sekali = 25<br /><br /><br />Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas :<br />> hari ke-4 = 5<br />Hari ke-4 = 10<br />Hari ke-3 = 15 <br />Hari ke-2 = 20<br />Hari ke-1 = 25<br /><br /><br />Keterangan nilai :<br />85 – 100 = A<br />75 – 84 = B<br />65 – 74 = C<br />< 65 = D<br /><br /><br /><br />Mengetahui,<br />Kepala SMA Negeri 1 Pagak Pagak, 13 Juli 2009<br /><br /><br /><br />Drs. S U P A’A T. M.Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S<br /> NIP. 19570702 198703 1 008 NIP. 196804071995121002<br /><br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br />RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN<br /><br />Mata Pelajaran : SEJARAH<br />Kelas / Semester : XII/IPS/I<br />Pertemeuan : 6, 7. 8<br />Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit<br /><br /><br />I. STANDART KOMPETENSI<br />Kemampuan menganalisis perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya Orde Baru<br /><br />II. KOMPETENSI DASAR :<br /> Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan (antara lain : PKI Madiun 1948, DI/TII, Andi Azis, RMS, PRRI, Permesta, G 30 S/PKI.<br /><br />III. INDIKATOR<br />1. Menjelaskan konflik bersenjata antara Indonesia – Belanda dalam mempertahankan kemerdekaan<br />2. Menjelaskan perjuangan diplomasi Indonesia dalam mempertahankan kemerdeka.<br />3. Menjelaskan munculnya gangguan keamanan mulai dari DI/TII, PKI Madiun, APRA, Andi Azis, RMS dan PRRI/Permesta.<br />4. Menjelaskan secara kronologis peristiwa G 30 S/PKI.<br />5. Menjelaskan berbagai pendapat tentang peristiwa G 30 S/PKI<br />6. Menjelaskan dampak sosial politik dari Peristiwa G 30 S/PKI<br /><br />IV. TUJUAN PEMBELAJARAN : <br />Siswa dapat mendeskripsikan konflik Indonesia – Belanda (1945-1949) dalam upaya mempertahankan kemerdekaan mulai dari pertempuran Surabaya, Ambarawa, Bandung, Medan hingga Agresi Militer Belanda I dan II.<br />siswa dapat mendeskripsikan dan menganalisis perjuangan diplomasi Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari perjanjian Linggarjati, Renville, Roem-Royen, Inter-Indonesia hingga Konferensi Meja Bundar, dan pembentukan RIS, serta peranan PBB dalam proses perjuangan diplomasi Indonesia 1945 – 1949.<br />Siswa dapat mendeskripsikan munculnya gerakan sosial di berbagai daerah pada masa awal kemerdekaan hingga 1961 (DI/TII Jabar, Jateng, Sulsel, Aceh dan Kalsel, Pemberontakan PKI Madiun, APRA, Andi Azis, RMS, PRRI/Permesta)<br />Siswa dapat menjelaskan latar belakang dan kronologis peristiwa G 30 S.PKI.<br />Siswa dapat menganalisis berbagai pendapat tentang G 30 S/PKI.<br />Siswa dapat menguraikan dampak sosial politik Peristiwa G 30 S/PKI<br /><br /><br /><br /><br />V. MATERI PEMBELAJARAN<br />Kedatangan pasukan sekutu (Inggris) di Indonesia untuk menjalankan fungsinya (AFNEI) ternyata diboncengi oleh NICA pimpinan H.J. Van Mook yang ingin berkuasa kembali atas wilayah Indonesia. Diketahui bahwa Inggris membantu Belanda untuk berkuasa kembali atas wilayah Indonesia (Civil Affairs Agreement). Pendaratan pasukan sekutu di berbagai daerah antara lain di Surabaya, dipimpin A.W.S Mallaby menimbulkan peristiwa 10 Nopember 1945, di Semarang dipimpin oleh Bethel yang terus bergerak ke Magelang hingga terjadi Palagan Ambarawa, pendaratan di Medan dipimpin oleh T.E.D Kelly melahirkan peristiwa Medan Area. Pergerakan pasukan sekutu dari Jakarta menuju Bandung memerintahkan TKR meninggalkan kota Bandung dengan membakar, membumihanguskan obyek-obyek vital kota Bandung.<br />Agresi Militer Belanda I, akibat perbedaan penafsiran terhadai isi perjanjian Linggarjati. Belanda berpatokan pada pidato Ratu Wilhemina tanggal 7 Desember 1946 bahwa Indonesia dijadikan anggota Commonwealt negeri Belanda, Belanda menuduh Indonesia mengingkari isi perjanjian Linggarjati, pembentukan pasukan bersama Indonesia – Belanda (Gendarmarie) yang dipandang merugikan bangsa Indonesia.<br />Agresi Militer Belanda II dilancarkan setelah pemerintah Indonesia menumpas pemberontakan Komunis di Madiun. Agresi ini dilancarkan setelah Belanda menyatakan tidak terikat lagi dengan isi perjanjian Renville. Dengan taktik serangan kilat Belanda menduduki ibu kota Yogjakarta dan menangkap para pemimpin RI. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah RI sudah menduga bahwa alotnya perundingan Renville menunjukan gejala bahwa Belanda pasti mengingkari perundingan yang disepakati bersama. Oleh karena itu presiden telah berkirim kawat kepada Syafrudin Prawiranegara yang berada di Bukittinggi untuk mendirikan PDRI, kemudian menghubung A.A. Maramis yang berada di India untuk mendirikan pemerintahan dalam pengasingan (In Exile). Di kalangan militer, Jenderal Sudirman memimpin langsung perang gerilya, didirikan Markas Komando Daerah Djawa yang dipimpin kol. A.H. Nasution, dan Markas Komando Daerah Sumatera yang dipimpin Kol. Hidayat<br />Serangan Umum 1 Maret 1949 telah mengakhiri aksi militer Belanda di Indonesia hingga tercapainya pengakuan Kedaulatan dari Belanda kepada Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar.<br />Upaya untuk menghentikan konflik antara Indonesia – Belanda melalui meja perundingan. Diawali dari perundingan Linggarjati, Renville, Reom Royen, Konferensi Inter-Indonesia dan Konferensi Meja Bundar. Dapatlah ditarik kesimpulan bahwa Indonesia adalah negara yang penduduknya cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Upaya-upaya diplomasi merupakan wacana pendewasaan diri dalam bidang diplomasi.<br />Munculnya gangguan keamanan awal Indonesia merdeka, sebagai akibat tidak puas dengan isi perundingan Renville, Indonesia dipandang lemah, sehingga beberapa badan perjuangan ingin memisahkan diri dari RI. Soekarmadji Maridjan Kartosoewirjo bercita-cita untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII), atau DI/TII yang meluas dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Aceh. Gerakan ini dapat diakhiri dengan menggelar operasi militer, kecuali Aceh yang dapat diselesaikan tanpa pertumpahan darah. Pemberontakan PKI Madiun tahun 1948 merupakan tindakan kejam dari tokoh komunis Musso dan Amir Syarifuddin untuk menikam dari belakang saat Indonesia dalam keadaan lemah, sehingga soekarno memberikan alternatif kepada penduduk Indonesia’ Ikut Soekarno-Hatta atau PKI-Musso’ dan segera digelar operasi militer untuk menumpas PKI-Musso.<br />Gangguan keamanan lainya adalah Gerakan yang menamakan dirinya Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), pimpinan Kapten Raymond Westerling menyerbu kota Bandung yang menuntut didirikan negara Pasundan. Begitu juga dengan munculnya pemberontakan Andi Azis, seorang opsir KNIL yang bersama dengan pasukannya bergabung dengan APRIS pada 30 Maret 1950. Pada saat situasi Makassar borgolak, muncul demo. Rakyat yang antifederal menuntut pembubaran NIT dan bergabung kembali dengan RI, kelompok yang setuju dengan gagasan negara federal mengadakan demo balasan sehingga suasana kota Makassar semakin panas. Batalyon dari Jawa pimpinan Mayor H.W. Worang akan ditempatkan di Makassar. Andi Azis khawatir kedudukanya akan tergeser oleh batalyon dari Jawa, hingga pada 5 April 1950 Andi Azis dengan pasukannya menyerang markas APRIS. Pemerintah mengerahkan pasukan yang lebih besar untuk menangkap gerombolan Andis Azis.<br />Gerakan Republik Maluku Selatan dimulai dari Mr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil, seorang Jaksa Agung NIT. Setelah NIT dibubarkan ia pergi ke Ambon dan berhasul menghasut bekas anggota APRA yang dipindahkan ke Ambon untuk mendirikan Republik Maluku Selatan yang diproklamirkan 24 April 1950. Pemerintah RI berusaha mengatasi masalah ini dengan mengirimkan wakilnya. Missi damai dengan mengirimkan dr. J. Leimena tetapi ditolak, bahkan Soumokil berusaha untuk mencari perhatian internasional dengan minta pengakuan dari Belanda, Amerika Serikat dan PBB. Pemerintah mengakhiri RMS dengan Operasi militer. Hingga sekarang sisa-sisa RMS masih ada di Maluku selatan maupun di negeri Belanda.<br />PRRI. Pemikiran bahwa kemerdekaan yang telah dicapai ini merupakan awal dari pembangunan di segala bidang. Namun kenyataanya situasi dan kondisi bangsa Indonesia semakin memprihatinkan. Kehidupan politik dan demokrasi parlementer tidak mantap. Kabinet tidak pernah bertahan lama karena sering jatuh sebelum menjalankan programnya. Demikian juga dengan jabatan-jabatan strategis yang diduduki oleh orang-orang yang tidak sesuai dengan bidangnya. Pada saat itu posisi seseorang ditentukan oleh hubungan-hubungan primordial dan kepartaian. Keadaan yang jauh dari memuaskan ini menjadi pemikiran kelompok-kelompok anggota TNI di daerah sehingga dalam reuni dewan banteng mengeluarkan keputusan untuk mengambil alih pemerintahan daerah Sumatera Tengah. Pergolakan merembet ke Sumatera tengah dan Sumatera Utara. Mereka menuntut otonomi seluas-luasnya, Dwi Tunggal harus dipertahankan untuk mengendalikan pemerintahan Republik Indonesia ini. Di Indonesia bagian Timur terjadi pergolakan. Pada 2 Maret 1957. Panglima Teritotium VII, Letkol. Ventje Sumual memproklamirkan Piagam Perjuangan Rakyat Semesta (PERMESTA), yang meliputi Nusa Tenggara, Sulawesid an Maluku. Di Sumatera tanggal 12 Februari 1958 Letkol. Ahmad Husein memproklamirkan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dengan menempatkan Syafrudin Prawiranegara sebagai Perdana Menteri, dan menyatakan memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat. Jakarta segera bertindak, P.M Djuanda dan KSAD A.H. Nasution sepakat bertindak tegas terhadap pelaku maker. Nasution memerintahkan untuk membekukan KODAM Sumatera Tengah dan menempatkan langsung di bawah KSAD. Segera digelar Operasi militer untuk menumpas PRRI/PERMESTA.<br />Kaum komunis di dunia selalu mempunyai tujuan yang sama, yaitu merebut kekuasaan dan menciptakan Diktator Proletariat. Usaha PKI nampak jelas dalam PKI Madiun 1948 hingga peristiwa G 30 S/PKI. Sejak D.N Aidit menjadi ketua Umum PKI tahun 1951, partai ini bangkit kembali, yang membuat kabinet Sukiman mengadakan Razia bulan Agustus 1951. Perubahan strategi PKI dengan munyusupkan kadernya, tidak hanya kepada partai-partai politik, atau organisasi massa, tetapi juga ke dalam organisasi pemerintahan dan angkatan bersenjata. Hal ini sesuai dengan konsep revolusi dari bawah dan dari atas. Oleh karena itu PKI menjadi salah satu pemenang Pemilu 1955. Untuk membina kader PKI dari Angkatan bersenjata, dibentuk biro khusus dibawah D.N. Aidit, Pono, Bono dan Syam Komaruzaman. Di kalangan sendiri PKI juga memberikan pendidikan militer kepada Pemuda Rakyat dan Gerwani.<br />Tahun 1964 PKI semakin agresif, melalui rapat-rapat umum, mass media dan poster propaganda PKI menyerang musuh-musuh politiknya dengan sebutan setan desa, setan kota dan kabir (kapitalis Birokrat), kontrev, dan agen Nekolim. PKI menghasut buruh dan petani untuk merampas tanah dengan dalih Land Reform. Aksi ini diikuti dengan tindakan fisik yang banyak menelan korban. Ketika presiden Soekarno menentang pembentukan Federasi Malaysia, D.N. Aidit menuntut agar membentuk angkatan kelima terdiri dari kaum buruh dan tani yang dipersenjatai untuk menghancurkan Nekolim. Tuntutan ini ditolak oleh AD. Kronologi peristiwa Gerakan 30 September 1965, ketika Presiden Soekarno dinyatakan sakit, dokter khusus yang didatangkan dari RRC menyatakan akan meninggal atau lumpuh. D.N Aidit memanfaatkan kesempatan ini untuk merebut kekuasaan dengan merencanakan untuk melenyapkan jendaral-jendaral AD yang tidak dapat dibina PKI, maka malam 30 September 1965 telah berlangsung penculikan terhadap 6 petinggi Angkatan Darat dan 1 Perwira menengah, Ajudan jendaral A.H. Nasution yang lolos dari penculikan.<br />A. Beberapa pendapat bahwa peristiwa 30 September 1965 didalangi oleh PKI, antara lain :<br />1. Dukungan terbuka dari Harian Rakyat pada 2 Oktober 1965.<br />2. Pengakuan para petinggi PKI pada sidang MAHMILUB<br />3. Kehadiran Biro Khusus pimpinan Syam Komaruzaman<br />B. Pendapat bahwa peristiwa ini akibat konflik intern dalam AD yang didukung oleh Benedict Anderson dan Ruth T Mc.Vey dalam hasil penelitianya yang dikenal sebagai Cornel Paper. Alasanya saat itu PKI dalam siatu yang menguntungkan sehingga upaya terbaik dalam bertahan bukan mengacau. Sementara dalam tubuh TNI AD, ada kekecewaan dalam kepemimpinan TNI AD di sebagian perwira menengah.<br />C. Pendapat sejarawan Belanda WF. Wertheim yang berpendapat bahwa dalang peristiwa ini adalah Mayjend. Soeharto. Hal ini dapat dilihat dari kedekatan perwira AD yang terlibat dalam peristiwa G 30 S/PKI yaitu Lotkol. Untung dan Letkol. Latief.<br />D. Pendapat bahwa Soekarno mengetahui peristiwa tersenut berdasarkan dokumen CIA yang berjudul The Coup That Backfired terbitan tahun 1995 yang menyatakan bahwa tanggal 20 September 1965 siang, Kepala Penerangan HANKAM, Brigjend, Sugandhi melaporkan hasil pembicaraanya dengan Sudisman dan D.N. Aidit kepada Presiden Soekarno tentang rencana kudeta PKI, namun oleh presiden Soekarno Sugandhi dicap Komunis Phobia.<br />E. Harold Crouch, Seorang pengamat Indonesia dari Australia National University dalam tulisanya yang berjudul ‘ Another Look at The Indonesian Coup’ menyatakan bahwa tragedy 30 September mempunyai tiga penafsiran:<br />1. Adanya fraksi dalam tubuh militer yang tidak puas dengan kepemimpinanpetinggi militer.<br />2. Pergerakan pasukan ABRI tanggal 30 September 1965 seluruhnya didalangi PKI.<br />3. Gerakan 30 September 1965 karena adanya kemitraan antara beberapa pejabat pemerintah dengan pimpinan PKI<br /> 6. Akibat Peristiwa G 30 S/PKI telah terjadi krisis pemerintahan dan sosial politik. Sidang Kabinet Dwikora 6 Oktober 1965 telah menetapkan bahwa penyelesaian aspek politik dari peristiwa G 30 S/PKI ditangani secara langsung oleh presiden Soekarno, akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak kunjung selesai. Krisi politik ini membuat rakyat khawatir akan munculnya terror yang pernah dilakukan PKI pada masa sebelumnya. Sementara itu kondisi ekonomi makin merosot, meningkatnya harga minyak dunia pada Januari 1966 membuat kondisi sosial politik Indonesia semakin bergejolak.<br /> Muncul manuver-manuver yang dilakukan oleh elemen-elemen masyarakat seperti KAPPI, KAMI, KAPI, KAWI, KABI, KASI bersatu padu menuntut penyelesaian G 30 S/PKI. Pada 26 Oktober gerakan ini menyatukan diri ke dalam Front Pancasila. Maraknya manuver dari eleman rakyat dan pelajar mendatangi gedung DPR mengajukan tiga tuntutan yang dikenal dengan Tritura. Gelombang aksi masyarakat yang menuntut pembubaran PKI semakin meningkat untuk menghambat sidang Kabinet 100 menteri, hingga gugur pahlawan Ampera. Arif Rahman Hakim yang melahirkan Surat Perintah Sebelas Maret tahun 1966.<br /><br />VI. METODE PEMBELAJARAN<br />5. Metoda Tanya jawab<br />6. Metoda Ceramah bervariasi<br />7. Metoda Diskusi kelompok.<br />8. Metoda Pemberian Tugas<br /><br />VII. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN<br />Kegiatan Indikator 1.3.1 :<br />- Kegiatan Awal : a. Pendahuluan<br /> (5 menit) b. Menjelaskan secara singkat tentang SK dan KD<br /> c. Apersepsi dan Motivasi tentang awal persiapan Indonesia merdeka.<br />- Kegiatan Inti : a. Tanya jawab tentang Kedatangan sekutu di Indonesia.<br /> (25 menit) b. Siswa mengerjakan tugas mengidentifikasi akibat kedatangan sekutu di Indonesia<br /> c. Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan hasil identifikasi siswa<br />- Kegiatan Akhir a. Tes Lisan.<br /> (10 menit) b. Guru memberi penguatan dan pengayaan materi.<br /><br />Kegiatan Indikator 1.3.2 :<br />- Kegiatan Awal : a. Apersepsi dan motivasi<br /> (5 menit) <br />(25 menit)- Kegiatan Inti : b. Menjelaskan perjuangan diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan.<br /> c. Siswa dapat mengidentifikasi perjuangan diplomasi Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.<br />- Kegiatan Akhir : a. Tes Lisan<br /> (10menit) b. Siswa dan guru secara bersama-sama menyimpulkan perjuangan diplomasi Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan<br /><br />Kegiatan Indikator 1.3.3 :<br />- Kegiatan awal : Apersepsi dan Motivasi<br /> (5 menit) <br />(25 menit)- Kegiatan Inti a. Siswa mengerjakan tugas membuat peta konsep tentang munculnya gangguan keamanan dan mampu mengidentifikasi dam merumuskan masalah.<br /> b. Siswa menjelaskan kembali peta konsep yang dikerjakan.<br />(10 menit)- Kegiatan Akhir : Siswa dan guru secara bersama-sama menyimpulkan tentang kebijakan yang diambil oleh pemerintah RI awal merdeka.<br /><br /><br />Kegiatan Indikator 1.3.4 :<br />- Kegiatan Awal : Apersepsi dan Motivasi<br /> (5 menit)<br />(25 menit)- Kegiatan Inti a. Siswa mengidentifikasi tentang sebab-sebab munculnya Peristiwa G 30 S/PKI <br />(10 menit)- Kegiatan Akhir : a. Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan tentang materi yang dibahas.<br /><br /> b. Siswa membuat tugas tentang kronologi Peristiwa G 30 S/PKI yang akan dibahas dalam pertemuan berikutnya.<br /><br />Kegiatan Indikator 1.3.5 :<br />- Kegiatan Awal : Apersepsi dan Motivasi<br />(5menit) <br /><br />(25 menit)- Kegiatan Inti : a. Siswa melakukan presentasi tentang kronologi Peristiwa G 30 S/PKI.<br /> b. Siswa diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap peristiwa G 30 S/PKI.<br /><br /> - Kegiatan Akhir : Guru memberikan pengayaan dan penguatan materi<br /> (10 menit)<br /><br />Kegiatan Indikator 1.3.6 :<br /> - Kegiatan Awal : Apersepsi dan Motivasi<br /> (5 menit) <br /><br />(25 menit) - Kegiatan Inti : a. Siswa mengidentifikasi dampak sosial Politik dari peristiwa G 30 S/PKI.<br /> b. Siswa mempresentasikan hasil identitifikasi.<br /><br /> - Kegiatan Akhir : Siswa bersama-sama guru menyimpulkan hasil identifikasi<br /> (10 menit)<br /><br />VIII. ALAT / BAHAN / SUMBER BELAJAR<br /> a. Alat : LCD<br /> b. Bahan : LKS, Gambar<br /> c. Sumber Bahan : Paket Sejarah Nasional + Umum untuk kelas XII Buku Sejarah Nasional dan Umum yang relevan Hasil Explorasi internet.<br /><br />IX. P E N I LA I A N<br /> a. Kognitif :<br /> Contoh soal : Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar !<br /> 1. Peristiwa 10 Nopember 1945 di Surabaya didahului dengan peristiwa……<br /> 2. Sebutkan luas wilayah RI menurut perjanjian Linggarjati ?<br /> 3. Dampak politis perjanjian Renville bagi Amir Syarifuddin adalah?<br /> 4. Perjuangan partai komunis di seluruh dunia adalah ?<br /> 5. Tugas dari biro Khusus pimpinan Syam Komaruzaman adalah ?<br /> <br /> Kunci Jawaban :<br /> 1. Insiden Bendera<br /> 2. Belanda mengakui wilayah Indonesia secara de facto atas Jawa, Sumatera dan Madura.<br /> 3. Partai-partai yang semula mendukung Amir Syarifudin menarik dukungannya sehingga Amir Syarifuddin neletakan jabatan PM<br />. 4. Mendirikan pemerintahan dictator Proletariat<br /> 5. Menyusupkan kader Komunis di setiap organisasi massa dan organisasi pemerintah.<br /><br /> Nilai : Jumlah jawaban benar x 20<br /><br /> Pilihlah jawaban yang paling tepat !<br /> 1. Panglima AFNEI yang mendarat di Surabaya adalah ….<br /> a. A.W.S. Mallaby d. Mansergh<br /> b. Brigjend. Bethel e. A.H.S Lovink<br /> c. Brigjend. T.E.D Kelly<br /> 2. Badan bentukan PBB, sebagai mediator dalam perundingan Renville………<br /> a. UNCI d. UNEF<br /> b. KTN e. UNTEA<br /> c. UNHCR<br /> 3. Latar belakang munculnya DI/TII di Jawa Barat adalah……..<br /> a. Tidak setuju dengan isi perjanjian Roem Royen<br /> b. Tidak setuju dengan isi perjanjian Linggarjati.<br /> c. Tidak setuju dengan isi perjanjian Renville.<br /> d. Ingin mendirikan negara sendiri.<br /> e. Tidak setuju dengan bentuk negara NKRI<br /> 4. Usul pembentukan angkatan ke lima yang terdiri dari pemuda rakyat dan petani untuk menentang pembantukan federasi Malaysia (NEKOLIM), maksud lainya adalah ………<br /> a. PKI berusaha menyingkirkan partai lainya.<br /> b. PKI ingin menguasai presiden Soekarno.<br /> c. PKI menjadi partai terbesar.<br /> d. Untuk mengimbangi kekuatan AD.<br /> e. Menjadi pelopor dalam melawan agen NEKOLIM <br /> 5. Dampak politik dari peristiwa G 30 S/PKI bagi pemerintahan presiden Soekarno adalah : ……….<br /> a. Pemerintahan Soekarno semakin kuat.<br /> b. Pejabat Angkatan Darat menjadi korban.<br /> c. Harga barang di pasaran naik.<br /> d. Banyak demo yang menuntut pembubaran PKI.<br /> e. terjadi krisis kepercayaan.<br /><br /> Kunci Jawaban :<br /> 1. A 2. B 3. C 4. D 5. E<br /><br /> Nilai : Jumlah Jawaban Benar x 20<br /><br /> b. Afektif<br /> Contoh Format<br />No<br />Nama<br />Indikator Sikap<br />Skor<br />Nilai<br />Kehadiran<br />Kesungguhan dalam kerja<br />Kerapian dalam mendiskripsikan<br />Ketepatan waktu penyelesaian<br />1<br />Ali<br />25<br />25<br />20<br />25<br />95<br />A<br />2<br />Budi<br />25<br />15<br />15<br />20<br />75<br />B<br />3<br />Cici<br />15<br />20<br />20<br />15<br />70<br />C<br />dst<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> Keterangan :<br />Penilaian ditentukan dengan skala 1 s/d 5 dengan ketentuan sebagai berikut :<br />Kehadiran :<br />< - 59% = sangat kurang = 5<br />60% - 69% = kurang = 10<br />70% - 79% = cukup = 15<br />80% - 89% = baik = 20<br />90% - 100% = baik sekali = 25<br /><br /><br />Kesanggupan dalam kerja :<br />Sangat kurang = 5<br />Kurang = 10<br />Cukup = 15<br />Baik = 20<br />Baik sekali = 25<br /><br /><br /><br />Kerapian dalam mendeskripsikan : <br />Sangat kurang = 5<br />Kurang = 10<br />Cukup = 15<br />Baik = 20<br />Baik sekali = 25<br /><br /><br />Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas :<br />> hari ke-4 = 5<br />Hari ke-4 = 10<br />Hari ke-3 = 15 <br />Hari ke-2 = 20<br />Hari ke-1 = 25<br /><br /><br />Keterangan nilai :<br />85 – 100 = A<br />75 – 84 = B<br />65 – 74 = C<br />< 65 = D<br /><br /><br /><br /><br />Mengetahui,<br />Kepala SMA Negeri 1 Pagak Pagak, 13 Juli 2009<br /><br /><br /><br />Drs. S U P A’A T. M.Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S<br /> NIP. 19570702 198703 1 008 NIP. 196804071995121002<br /><br /><br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN<br /><br />Mata Pelajaran : SEJARAH<br />Kelas / Semester : XII/IPS/I<br />Pertemeuan : 9.<br />Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit<br /><br /><br />I. STANDART KOMPETENSI<br />Kemampuan menganalisis perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya Orde Baru<br /><br />II. KOMPETENSI DASAR :<br /> Menganalisis Perkembangan politik dan ekonomi serta perubahan masyarakat di Indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan.<br /><br />III. INDIKATOR<br />1. Menjelaskan Kehidupan politik dan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi<br /> Parlementer.<br />2. Menjelaskan kehidupan politik dan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin.<br />3. Menjelaskan perubahan sosial dan budaya bangsa Indonesia, setelah merdeka hingga<br /> tahun 1960-an<br /><br />IV. TUJUAN PEMBELAJARAN : <br />1. Siswa dapat membandingkan sistem dan struktur politik pada masa Demokrasi Liberal dengan Demokrasi Terpimpin serta pengaruh yang ditimbulkannya.<br />2. Siswa dapat mengidentifikasi fakto-faktor penyebab kegagalan penyusunan Undang-Undang baru pengganti UUDS 1950.<br />3. Siswa dapat mendeskripsikan kehidupan masyarakat di berbagai daerah sehubungan dengan Nasionalisasi Ekonomi, pergolakan politik daerah, dan meningkatkan ketegangan antarkekuatan politik.<br /><br />V. MATERI PEMBELAJARAN<br />Kondisi Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer sangatlah rentan. Kinerja kabinet sering mengalami Deadlock dan ditentang oleh parlemen. Hal ini terjadi karena adanya kelompok oposisi yang kuat yang mengakibatkan munculnya konflik kepentingan dalam proses perumusan dan pembuatan kebijakan.<br />Konstituante hasil Pemilihan Umum tahun 1955 mengalami kegagalan dalam menyusun Undang-Undang Dasar Baru Kondisi politik dalam negeri tidak stabil, akibatnya muncul gerakan-gerakan yang mengancam stabilitas keamanan Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini presiden membentuk Konstituante yang bertugas merancang Undang-Undang Dasar tanpa adanya batasan masa kerja. Awal kerja dari Dewan Konstituante tidak ada kebulatan suara antar anggota Konstituante. Semangat bersatu untuk merumuskan Undang-Undang dasar berubah menjadi perasaan saling mementingkan kelompok sendiri. Hasil pungutan suara yang tidak mencapai kourum menghasilkan kebuntuan dalam sidang, hingga tanggal 3 Juli 1959 Konstituante melaksanakan reses. Kegagalan utama dari Konstituante adalah sikap memetingkan kepentingan golongan atau kepentingan partai politik yang berada dalam konstituante. Di antara partai Islam, partai Nasionalis dan partai Komunis tidak terdapat Konsensus yang baik untuk merancang Undang-Undang Dasar sehingga menemui jalan buntu (Deadlock). Pada masa Kabinet Soekiman terjadi proses nasionalisasi yang menyangkut tiga bidang utama yaitu : Nasionalisasi De Javasche Bank, Pembentukan Bank Negara Indonesia (BNI 1946) dan pemberlakuan ORI. Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia menjadi Bank Sentral. Presiden Bank Indonesia berubah menjadi Bank Indonesia. Menteri Keuangan, Gubernur Bank dan Menteri Perekonomian menjadi direksi yang berfungsi melakukan percepatan peningkatan taraf ekonomi dan moneter negara. Nasionalisasi Mata Uang Republik Indonesia dengan menukar mata uang Jepang ke Mata uang Indonesia disebut dengan Oeang Repoeblik Indonesia (ORI). Prose situ terjadi pada 1 Oktober 1946. Kebijakan pemerintah untuk mengajak rakyat menabung merupakan awal sehatnya perekonomian Indonesia.<br /><br />Perpindahan sistem pemerintahan Indonesia dari masa Demokrasi Parlementer ke Demokrasi Terpimpin diwarnai dengan adanya ancaman konflik internal. Hal ini diwarnai dengan tingginya benturan kepentingan antarkelompok. Puncaknya dibubarkanya Konstituante karena tidak berhasil menyusun Undang-Undang Dasar. Untuk mengatasi potensi ancaman konflik dalam negeri KSAD A.H. Nasution mengeluarkan Prt/Perperu/040/1959 yang melarang bagi seluruh aktifitas yang berbau politik sejak 3 Juni 1959. Sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dibentuk Kabinet Kerja dengan Ir. Soekarno bertindak selaku Perdana Menteri dan Djuanda sebagai Wakil Perdana Menteri. Sistem kabinet parlementer yang dianut pada masa demokrasi Liberal diganti dengan Kabinet Presidensiel. Program kerja kabinet meliputi keamanan dalam negeri, Pembebasan Irian Barat dan peningkatan produksi sandang pangan.. Dalam Demokrasi Terpimpin, semua lembaga negara berasal dari NASAKOM. Bidang politik lainya pada masa Demokrasi Terpimpin, kekuasaan mengerucut pada figur Soekarno. Ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin, Pemerintah memegang peranan utama untuk mengatur ekonomi nasional, namun dalam pelaksanaanya ekonomi terpimpin berubah menjadi ‘Sistem Lisensi’. Orang yang dapat melakukan kegiatan perdagangan teritama eksport-import adalah orang yang mendapatkan lisensi atau ijin khusus dari pemerintah. Peraturan untuk menentapkan harga dalam Deklarasi Ekonomi (DEKON) akhirnya tidak berdaya dalam mengatasi krisis ekonomi Indonesia. Pada dasarnya perkembangan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin merupakan kepanjangan dari program pembangunan ekonomi pada masa Demokrasi Parlementer. Tahun 1959 Indonesia mengalami tingkat inflasi yang paling tinggi.<br /><br />Keadaan sosial masyarakat Indonesia pada awal merdeka, bahwa revolusi yang meletus telah mendorong terhapusnya diskriminasi dan pembagian kelas sebagai salah satu ciri masyarakat colonial. Semua lapisan dan golongan masyarakat bersatu padu membela negara dan mempertahankan kemerdekaan. Semangat setia kawan sangat tinggi, hal ini nampak pada masyarakat pedesaan yang turut terlibat dalam membantu pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan. Mereka menyediakan makanan dan tempat tinggal, demikian juga terhadap para pengungsi dan korban perang. Kaum wanita aktif di garis belakang, juga menyelenggarakan dapur umum.<br />Upaya untuk menyelenggarakan pendidikan dengan sasaran pertama adalah pemberantasan buta huruf, sampai pada penyelenggaraan pendidikan melalui universitas-universitas. Pemerintah menekankan pendingnya pendidikan sebagai langkah untuk menguasai dunia modern. Pada tahun 1950-an pers Indonesia bersifat regional, tidak terkonsentrasi pada satu tempat saja tetapi menyebar ke seluruh daerah.<br /> Tahun 1960-an tingkat animo masyarakat untuk menjajaki pendidikan tinggi meningkat drastic. Halam hal kurikulum pendidikan sangat terpengaruh ole ide-ide Pemimpin Besar Revolusi dan doktri Manipol Usdek. Dikeluarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang berisi dasar-dasar perguruan tinggi, meliputi Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. Dalam politik kebudayaan, PKI cukup dominan. Di bidang seni PKI mengecam hadirnya musik Pop dan oleh presiden Soekarno dianggap manifestasi dari cita-cita imperialisme Barat dalam bidang seni dan budaya.<br /> Kondisi Indonesia pada tahun 1960-an sangat dipengaruh oleh kultur politik pada masa Demokrasi Terpimpin. Posisi Soekarno sebagai pemimpin tertinggi negara menjadi mutlak berpengaruh terhadap seluruh pengambilan kebijakan politik, ekonomi dan sosial di Indonesia. Pada masa ini pengaruh PKI mengakar kuat di masyarakat baik budaya, sosial maupun politik. Konsep Nasakom yang diterapkan oleh Soekarno menjadi sebuah legitimasi bagi PKI untuk bergerak di medan pergerakan politik bangsa. Sikap Soekarno dimanfaatkan PKI untuk memasuki segala lini pemerintahan dan kehidupan sosial masyarakat. Selanjutnya PKI menjadi kekuatan yang cukup dipertimbangkan dalam konstelasi politik pada masa Demokrasi Terpimpin. Di bidang ekonomi, tahun 1960-awal merupakan masa inflasi, sampai pada jatuhnya pemerintahan Soekarno.<br /> <br />VI. METODE PEMBELAJARAN<br />1. Metoda Ceramah bervariasi<br />2. Metoda kajian pustaka<br />3. Metoda Diskusi kelompok.<br /><br />VII. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN<br />Kegiatan awal (20 menit)<br />1. Melakukan presensi dan appersepsi<br />2. Menjelaskan SK, KD dan Indikator<br /><br />Kegiatan Inti (100 menit)<br />1. Menyusuh siswa melakukan kajian pustaka dari berbagai referensi yang ada.<br />2. Siswa mendiskusikan temuan-temuan yang sulit dipahami sesuai dengan kelompok<br /> belajar yang ada di kelas tersebut.<br />3. Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan di depan kelas.<br /><br />Kegiatan akhir (15 menit )<br />1. Memberikan penguatan materi<br />2. Menyimpulkan hasil diskusi<br />3. post test<br /><br /><br />VIII. ALAT / BAHAN / SUMBER BELAJAR<br /> a. Alat : LCD<br /> b. Bahan : LKS, Gambar<br /> c. Sumber Bahan : Paket Sejarah Nasional + Umum untuk kelas XII Buku Sejarah Nasional dan Umum yang relevan Hasil Explorasi internet.<br /><br />IX. P E N I LA I A N<br /> a. Kognitif :<br /> Soal : Jawablah pertanyaan di bawah ini !<br /> 1. Mengapa Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955 tidak mampu membuat Undang-Undang?<br /> 2. Sebutkan tiga program nasionalisasi pada masa kebinet Sukiman?<br /> 3. Pagaimana posisi Soekarno pada masa Demokrasi Terpimpin?<br /> 4. Bagaimana perubahan sosial yang terjadi pada awal kemerdekaan?<br /> 5. Bagaimana pelaksanaan pembangunan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin?<br /> <br /> Kunci Jawaban :<br /> 1. Karena anggota Konstituante mengutamakan kepentingan partai dari pada kepentingan umum<br /> 2. Pendirian Bank Negara 1946, Peluncuran Uang Republik Indonesia (ORI) dan Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia.<br /> 3. Selain sebagai Presiden, Soekarno merangkap sebagai Perdana Menteri, Wakil Perdana Menteri dijabat oleh Djuanda.<br /> 4. Terhapusnya diskriminasi lapisan sosial masyarakat yang menjadi cirri pada masa kolonial.<br /> 5. Dikendalikan oleh pemerintah atau disebut ekonomi terpimpin, namun dalam pelaksanaannya disebut Lisensi ekonomi.<br /><br /> Nilai : Jumlah jawaban benar x 20<br /> Pilihlah jawaban yang paling tepat !<br /> 1. Sebab dibubarkan Dewan Konstituante dalam Dekrit 5 Juli 1959 adalah ….<br /> a. Negara dalam keadaan bahaya.<br /> b. Tidak mampu menyusun Undang-Undang<br /> c. Melawan kebijakan Presiden.<br /> d. Terjadi gangguan keamanan<br /> e. Adanya pertentangan dalam Dean konstituante<br /> 2. Masa Demokrasi Terpimpin, kekuasaan terpusat pada figure presiden yang tak terbatas, antara lain………<br /> a. Menentang pembentukan Federasi Malaysia.<br /> b. Membubarkan Dewan Konstituante<br /> c. Membubarkan DPR hasil Pemilu 1955<br /> d. Membentuk DPAS<br /> e. Pembangunan ekonomi terpimpin.<br /> 3. Ekonomi terpimpin pada masa Demokrasi terpimpin, prakteknya adalah Lisensi Ekonomi, maksudnya……..<br /> a. Negara mengatur kehidupan ekonomi nasional.<br /> b. Negara menentukan harga-harga barang.<br /> c. Negara memberikan sudsidi kepada barang tertentu.<br /> d. Negara memberikan ijin kepada orang tertentu untuk melakukan aktivitas ekonomi.<br /> e. Negara menganjurkan sektor swasta untuk melakukan aktifitas ekonomi.<br /> 4. PKI menjadi partai yang sangat berpengaruh pada masa Demokrasi Terpimpin. Hal ini antara lain………<br /> a. Memanfaatkan pidato presiden untuk legitimasi.<br /> b. Memaksa rakyat untuk menjadi anggota PKI.<br /> c. Menyerang partai yang tidak sepaham.<br /> d. Mengusulkan pembentukan angkatan kelima.<br /> e. Melakukan aksi sepihak<br /> 5. Angkatan kelima yang diusulkan PKI terdiri atas……….<br /> a. Angkatan Udara<br /> b. Angkatan Laut.<br /> c. Angkatan Kepolisian.<br /> d. Angkatan Darat.<br /> e. Buruh dan Petani yang dipersenjatai<br /><br /> Kunci Jawaban :<br /> 1. B 2. C 3. D 4. A 5. E<br /><br /> Nilai : Jumlah Jawaban Benar x 20 b. Afektif<br />No<br />Nama<br />Indikator Sikap<br />Skor<br />Nilai<br />Kehadiran<br />Kesungguhan dalam kerja<br />Kerapian dalam mendiskripsikan<br />Ketepatan waktu penyelesaian<br />1<br />Ali<br />25<br />25<br />20<br />25<br />95<br />A<br />2<br />Bella<br />25<br />15<br />15<br />20<br />75<br />B<br />3<br />Cinta<br />25<br />20<br />20<br />15<br />80<br />B<br />dst<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Keterangan :<br />Penilaian ditentukan dengan skala 1 s/d 5 dengan ketentuan sebagai berikut :<br />Kehadiran :<br />< - 59% = sangat kurang = 5<br />60% - 69% = kurang = 10<br />70% - 79% = cukup = 15<br />80% - 89% = baik = 20<br />90% - 100% = baik sekali = 25<br /><br />Kesanggupan dalam kerja :<br />Sangat kurang = 5<br />Kurang = 10<br />Cukup = 15<br />Baik = 20<br />Baik sekali = 25<br /><br />Kerapian dalam mendeskripsikan : <br />Sangat kurang = 5<br />Kurang = 10<br />Cukup = 15<br />Baik = 20<br />Baik sekali = 25<br /><br /><br />Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas :<br />> hari ke-4 = 5<br />Hari ke-4 = 10<br />Hari ke-3 = 15 <br />Hari ke-2 = 20<br />Hari ke-1 = 25<br /><br />Keterangan nilai :<br />85 – 100 = A<br />75 – 84 = B<br />65 – 74 = C<br />< 65 = D<br /><br /><br /><br /> <br /><br />Mengetahui,<br />Kepala SMA Negeri 1 Pagak Pagak, 13 Juli 2009<br /><br /><br /><br />Drs. S U P A’A T. M.Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S<br /> NIP. 19570702 198703 1 008 NIP. 196804071995121002<br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />PELAKSANAAN PEMBELAJARAN<br /><br />Mata Pelajaran : SEJARAH<br />Kelas / Semester : XII/IPS/I<br />Pertemuan : 11.<br />Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit<br /><br /><br />I. STANDART KOMPETENSI<br />2. Menganalisis perjuangan sejak Orde baru sampai dengan masa reformasi<br /><br />II. KOMPETENSI DASAR :<br />2.1 Menganalisis Perkembangan Pemerintah Orde baru.<br /><br />III. INDIKATOR<br />1. Menjelaskan kronologis Lahirnya Pemerintahan Orde Baru.<br />2. Menjelaskan Berdirinya Pemerintahan Orde Baru dan ciri pokok kebijakan-kebijakan yang dihasilkan.<br />3. Menjelaskan Menguatnya Peran Negara pada masa Orde Baru dan Dampaknya bagi kehidupan sosial, politik masyarakat<br /><br />IV. TUJUAN PEMBELAJARAN : <br />1. Siswa mampu mendeskripsikan proses peralihan kekuasaan politik setelah peristiwa Gerakan 30 September / PKI.<br />2. Siswa mampu mengidentifikasi cirri-ciri pokok kebijakan sosial, politik, ekonomi pembangunan masa Orde Baru<br />3. Siswa mampu mendeskripsikan proses menguatnya peran negara dan dampaknya terhadap kehidupan sosial politik masyarakat pada masa Orde Baru.<br /> <br />V. MATERI PEMBELAJARAN<br /> 1. Pasca tragedi 30 September 1965, keadaan politik Indonesia sangat menegangkan. Hal ini ditanggapi oleh pemerintah dengan menggelar sidang tanggal 10 Maret 1966, namun di luar sidang gelombang demo menuntut pembubaran PKI dan tuntutan Tritura. Presiden Soekarno menekankan pada partai politik yang hadir pada saat itu untuk mengecam aksi demontrasi Mahasiswa dan tuntutan Tritura. Kemudian tanggal 11 Maret digelar sidang kabinet yang disebut Kabinet Seratus Menteri. Sampai ada laporan bahwa gelombang demontrasi di luar istana presiden terkonsentrasi pasukan liar, sehingga sidang digagalkan dan Presiden Soekarno menuju istana Bogor. Kedatangan tiga perwira tinggi AD (Brigjend. M. Jusuf, Mayjend. Basuki Rahmad dan Brigjend Amir Mahmud). Tujuanya adalah untuk meyakinkan Presiden Soekarno bahwa TNI/AD ada di belakang Presiden, hingga lahirnya Surat Perintah 11 Maret. Langkah awal yang dilakukan Mayjend. Soeharto adalah memulihkan situasi keamanan dengan membubarkan PKI dengan ormas-ormasnya.<br /> Pidato Presiden Soekarno yang berjudul Nawaksara dalam sidang istimewa MPRS, ditolak dalam sidang hingga turunnya Soekarno dari jabatan Presiden. Kemudian, pada pukul 19.30, hari Kamis, 23 Februari 1967, dengan disaksikan ketua Presidium Kabinet Ampera dan anggota kabinet, Presiden Soekarno secara resmi telah menyerahkan jabatan kekuasaan pemerintahan kepada pengemban Ketetapan MPRS no.IX/MPRS/1966, Jenderal Soeharto. Momentum inilah yang menandakan berakhirnya masa kekuasaan Soekarno sekaligus awal munculnya Orde Baru.<br /><br />Awal Orde Baru dengan dibentuk Kabinet Ampera yang dikukuhkan dengan pernyataan yang dinamakan Dwi Dharma yaitu menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai syarat mutlak untuk melanggengkan pembangunan nasional. Program kerja kabinet adalah Catur Karya. Dalam hal melaksanakan pembangunan nasional, pemerintah Orde Baru mempunyai banyak acuan. Salah satu program kerja Orde baru adalah Trilogi Pembangunan. Pada awal Orde Baru, Soeharto dihadapkan pada utang luar negeri peninggala Orde lama sebanyak 2,2 – 2,7 miliar Dollar AS, sehingga salah satu kebijakan ekonominya adalah penjadwalan kembali utang luar negeri, dengan menerapkan anggaran berimbang (Budget Balanced) untuk mengurangi salah satu penyebab inflasi, kebijakan penanaman modal asing yang membuka investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia agar rakyat mendapatkan pekerjaan, dan sebagainya. Untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dan dapat bersaing di dunia Internasional Pemerintah Orba mencanangkan Program Pembangunan Jangka Panjang yang bernama Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA).<br />Kebijakan politik pada masa presiden Soeharto adalah melakukan fusi partai politik, dengan dasar UU No. 3 tahun 1975, proses fusi ini menghasilkan sebagai berikut :<br />b. Kelompok Demokrasi Pembangunan (11 Januari 1973), terdiri dari PNI, Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katolik, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) dan Partai Murba.<br />c. Kelompok Persatuan Pembangunan (5 Januari 1973), terdiri atas NU, Partai Muslimin Indonesia, Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Persatuan Tarbiyah Indonesia (Perti).<br />d. Kelompok Golongan Karya yang terdiri atas berbagai organisasi profesi, seperti organisasi buruh, organisasi pemuda, organisasi tani dan nelayan, organisasi seniman, dan organisasi masyarakat<br />Selain itu muncul pula berbagai organisasi profesi seperti Korpri, Federasi Buruh Seluruh Indonesia, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia dan Komite Nasional Pemuda Indonesia.<br />Pemerintah Orba, struktur kinerja dan peran negara menjadi kuat, karena didukung oleh pemusatan dan penguatan 3 sektor utama yaitu : sector militer, ekonomi dan budaya. Soeharto berpendapat bahwa penguatan negara merupakan langkah yang jitu dalam mendukung kelancaran pembangunan. Penguatan sektor militer dilakukan dengan cara memperbaiki kinerja Angkatan Darat. Penguatan sector ekonomi dilakukan dengan cara menambah jumlah dana bantuan luar negeri. Penguatan sektor budaya dilakukan dengan cara menyebarkan organisasi turunan Golkar ke seluruh pelosok Indonesia. Ketiga sektor ini yang dijadikan dasar oleh Soeharto untuk membangun pemerintahan yang kuat.<br />Di Jaman Orde Baru, Soeharto berhasil meraih kepentingan nasional dan Internasional. Berawal dari seorang Mayor Jenderal yang mendapat dukungan dari basis militer yang sangat kuat, Di bidang ekonomi, gagasan ekonomi liberal yang digagasnya memperoleh banyak dukungan di dunia Internasional, baik di kawasan Asia Tenggara maupun dunia Barat, selain itu kondisi sosialnya ditopang oleh kekuatan organisasi Golkar yang muncul sejak 1964. Ketiganya menjadi pilar penting bagi pemerintahan Soeharto dalam proses penguatan negara dalam pemerintahan. Menguatnya peran negara dijaman Orde baru tidak lepas dari strategi agregasi yang diterapkan oleh Soeharto. Salah satu strateginya adalah Reward and Punishment terhadap pendukung dan menentang pemerintahan Orba<br /><br /> <br />VI. METODE PEMBELAJARAN<br />1. Metoda Ceramah bervariasi<br />2. Metoda Tanya jawab<br />3. Metoda Pemberian Tugas<br /><br /><br /><br /><br />VII. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN<br />A. Kegiatan Awal ( 20 menit )<br />1. Melakukan presensi dan appersepsi<br />2. Menjelaskan SK, KD dan Indikator<br />B. Kegiatan Inti (100 menit)<br />1. Membagi siswa menjadi 4 kelompok dan memberi peta konsep kepada seluruh siswa.<br />2. Masing-masing kelompok mendiskusikan untuk mengembangkan peta konsep itu dan mencari temuan-temuan yang sulit dipahami oleh kelompoknya.<br />3. Menginformasikan kepada siswa bahwa kesulitan kesulitan yang ditemukan merupakan modal untuk dapat ditanyakan kepada kelompok lain.<br />4. Masing-masing perwakilan kelompok secara bergiliran mempresentasikan di depan kelas<br /><br />C. Kegiatan akhir (15 menit)<br />1. Memberikan penguatan materi<br />2. Menyimpulkan hasil diskusi<br />3. Pos test<br />2. <br /> <br />VIII. ALAT / BAHAN / SUMBER BELAJAR<br /> a. Alat : -<br /> b. Bahan : Gambar<br /> c. Sumber Bahan <br /> 1. Buku Pokok ; Sejarah Kelas 3, penerbit Erlangga, tahun 1999, hamalan 45-51.<br /> 2. Buku Penunjang; - Sejarah Kelas 3, penerbit Bumi Aksara, tahun 2003, halaman<br /> 53-68.<br /> - Sejarah Kelas 3, penerbit Bumi Aksara, tahun 2005, halaman<br /> 131 – 139<br /> - Dan berbagai referensi lain yang relevan.<br /><br />IX. P E N I LA I A N<br /> a. Kognitif :<br /> Soal : Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar !<br /> 1. Apa yang menjadi tonggak awal munculnya Orde Baru?<br /> <br /> 2. Apa nama judul pidato Soekarno yang sekaligus mengakhiri jabatannya ?<br /><br /> 3. Bagaimana kebijakan politik Orde Baru seperti yang tertuang dalam UU no,3 th.1973 ?<br /><br /> 4. Unsur-unsur apa saja yang dimanfaatkan pemerintah Orde Baru yang membuat peranan negara menjadi kuat ?<br /><br /> 5. Apa yang dimaksud dengan Reward and Punishment ?<br /> Kunci Jawaban :<br /> 1. Surat perintah Sebelas Maret 1966<br /> 2. Nawaksara<br /> 3. Partai-partai politik melakukan penggabungan atau fusi.<br /> 4. Unsur militer, kebijakan ekonomi dan budaya.<br /> 5. Memberi hadiah bagi yang mendukung dan menghukum kepada yang menentang pemerintahan Orde Baru..<br /><br /> Nilai : Jumlah jawaban benar x 20<br /><br /> Pilihlah jawaban yang paling tepat !<br /> 1. Program kerja cabinet Ampera adalah Catur Karya seperti di bawah ini kecuali…..<br /> a. Memperbaiki kualitas hidup, terutama sandang dan pangan.<br /> b. Menggelar Pemilu secepatnya hingga 5 Juli 1958.<br /> c. Meluruskan kembali Politik Luar Negeri yang bebas Aktif.<br /> d. Meneruskan perjuangan untuk menolak Imperialisme dan kolonialisme dalam berbagai bentuk.<br /> e. Menyusun dan melaksanakan pembangunan Nasional.<br /><br /> 2. Akibat Normalisasi Kehidupan kampus pada masa Orba adalah……<br /> a. Rakyat bebas menyatakan pendapatnya.<br /> b. Kebebasan berkumpul berserikat dibatasi.<br /> c. Kebebasan pers dibatasi.<br /> d. Setiap mahasiswa bebas untuk menyatakan pendapat.<br /> e. Tidak ada lagi kebebasan mimbar.<br /><br /> 3. Potret kelam masa pemerintahan Orde baru sekitar tahun 1974 adalah………<br /> a. Peristiwa Malari d. Peristiwa Kudatuli<br /> b. Peristiwa Semanggi. e. Peristiwa Bandar Besty<br /> c. Peristiwa Jengkol<br /><br /> 4. Untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tingg agar mampu bersaing dengan dunia Internasional, pemerintah mencanangkan program…..<br /> a. Pembangunan semesta berkelanjutan<br /> b. Pembangunan Nasional.<br /> c. Rencana Pembangunan Lima Tahun.<br /> d. Badan Perancang Pembangunan nasional.<br /> e. Menggalakan bidang investasi<br /><br /> 5. Pembinaan politik masa Orde Baru, nampak pada…….<br /> a. Banyak berdiri organisasi massa.<br /> b. Banyak berdiri organisasi profesi.<br /> c. Golkar menjadi pemenang Pemilu.<br /> d. Pancasila menjadi azas tunggal.<br /> e. Partai politik melakukan fusi.<br /><br /> Kunci Jawaban :<br /> 1. E 2. B 3. A 4. C 5. D<br /><br /> Nilai : Jumlah Jawaban Benar x 20 <br /> b. Afektif<br /> Contoh Format<br />No<br />Nama<br />Indikator Sikap<br />Skor<br />Nilai<br />Kehadiran<br />Kesungguhan dalam kerja<br />Kerapian dalam mendiskripsikan<br />Ketepatan waktu penyelesaian<br />1<br />Ali<br />25<br />25<br />20<br />25<br />95<br />A<br />2<br />Bella<br />25<br />15<br />15<br />20<br />75<br />B<br />3<br />Cinta<br />25<br />20<br />20<br />15<br />80<br />B<br />dst<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Keterangan :<br />Penilaian ditentukan dengan skala 1 s/d 5 dengan ketentuan sebagai berikut :<br />Kehadiran :<br />< - 59% = sangat kurang = 5<br />60% - 69% = kurang = 10<br />70% - 79% = cukup = 15<br />80% - 89% = baik = 20<br />90% - 100% = baik sekali = 25<br /><br /><br />Kesanggupan dalam kerja :<br />Sangat kurang = 5<br />Kurang = 10<br />Cukup = 15<br />Baik = 20<br />Baik sekali = 25<br /><br /><br />Kerapian dalam mendeskripsikan : <br />Sangat kurang = 5<br />Kurang = 10<br />Cukup = 15<br />Baik = 20<br />Baik sekali = 25<br /><br /><br />Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas :<br />> hari ke-4 = 5<br />Hari ke-4 = 10<br />Hari ke-3 = 15 <br />Hari ke-2 = 20<br />Hari ke-1 = 25<br /><br /><br />Keterangan nilai :<br />85 – 100 = A<br />75 – 84 = B<br />65 – 74 = C<br />< 65 = D<br /><br /> <br /><br />Mengetahui,<br />Kepala SMA Negeri 1 Pagak Pagak, 13 Juli 2009<br /><br /><br /><br />Drs. S U P A’A T. M.Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S<br /> NIP. 19570702 198703 1 008 NIP. 196804071995121002<br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN<br /><br />Mata Pelajaran : SEJARAH<br />Kelas / Semester : XII/IPS/I<br />Pertemeuan : 12.<br />Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit<br /><br /><br />I. STANDART KOMPETENSI<br />Kemampuan menganalisis Perjuangan sejak Orde Baru sampai dengan masa Reformasi<br /><br />II. KOMPETENSI DASAR :<br /><br />2.1 Menganalisis proses berakhirnya Pemerintahan Orde baru dan terjadinya Reformasi .<br />2.2 Menganalisis Perkembangan Politik dan Ekonomi serta perubahan Masyarakat Indonesia pada masa Reformasi.<br /><br />III. INDIKATOR<br />1. Menjelaskan munculnya Krisis Multidimensi dan munculnya Reformasi.<br />2. Menjelaskan kronologi jatuhnya Pemerintahan orde baru.<br />3. Menjelaskan Perkembangan Politik Indonesia setelah 21 Mei 1998<br />4. Menjelaskan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Reformasi<br /><br />IV. TUJUAN PEMBELAJARAN : <br /><br />1. Siswa dapat mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab munculnya tuntutan reformasi dan jatuhnya Pemerintahan orde baru..<br />2. Siswa dapat menghubungkan Krisis, politik, ekonomi dan sosial dengan jatuhnya Pemerintahan orde Baru.<br />3. Siswa dapat merekontruksi jatuhnya Pemerintahan Orde Baru secara Kronologis.<br />4. Siswa dapat mendeskripsikan Perkembangan Politik setelah 21 Mei 1998.<br />5. Siswa dapat mendeskripsikan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Pascareformasi.<br />.<br />V. MATERI PEMBELAJARAN<br /><br />1. Badai krisis moneter yang melanda Asia Tenggara, di Indonesia menjadi krisis multi dimensi, karena diikuti dengan krisis di bidang-bidang lainya, yaitu krisis politik, sosial dan krisis ekonomi. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menjadikan Indonesia mengalami kesulitan dalam menata ulang kembali perekonomianya.<br /> Pembangunan ekonomi dikatakan berhasil jika memenuhi syarat yang ditentukan oleh Bank Dunia, yaitu adanya peningkatan investasi di bidang pendidikan, yang ditandai dengan meningkatnya sumber daya manusia, rendahnya tingkat korupsi yang ada di tataran pemerintahan, serta adanya stabilitas dan kredibelitas politik.<br /> Sifat pemerintahan Orde Baru yang anti kritik menjadikan banyak kelompok-kelompok masyarakat yang aspirasinya menjadi terhambat dan menuntut Soeharto turun dari jabatan presiden. Masalah Dwi fungsi ABRI kembali dipertanyakan, karena prakteknya dimanfaatkan oleh pemerintah Orde Baru untuk mengamankan kebijakannya walaupun merugikan rakyat Indonesia. Munculnya krisis horisontal, pertentangan antraetnis, agama muncul di Indonesia menjadi bukti adanya pergesekan sosial antarmasyarakat.<br /> Pola Transmigrasi yang diterapkan oleh pemerintah tidak diiringi dengan penanganan solidaritas sosial di daerah tujuan, sehingga muncul kecemburuan sosial yang tidak dapat dihindarkan. Keadaan yang seperti ini memicu daerah untuk mengadakan reformasi di bidang pembangunan ekonomi.<br />Pemerintahan Orde baru menerapkan sistem Demokrasi Pancasila, Demokrasi dari Rakyat, Oleh Rakyat dan untuk Rakyat. Yang diwakili oleh MPR dan DPR. Akan tetapi terjadi penyelewengan dalan menjalankan sistem tersebut. Pemerintah banyak campur tangan terhadap penyusunan daftar anggota MPR maupun DPR, sehingga keputusan-keputusan yang ada dalam setiap sidang hanya menguntungkan kelompok tertentu. Sehingga proses aspirasi politik ke pemerintahan tidak terdistribusi secara sempurna. Akhirnya segala keputusan yang dihasilkan oleh DPR/MPR tidak berorientasi jangka panjang, tetapi hanya untuk memenuhi keinginan dan kepentingan para oknum tertentu.<br /> Selain itu budaya Korupsi, Kolusi dan nepotisme telah mengakar kuat di tubuh birokrasi pemerintahan. Dengan demikian proses pengawasan pemberian mandataris kepemimpinan antara DPR/MPR kepada Presiden tidak berjalan sempurna karena ada ikatan KKN.<br /><br />2. Salah satu sebab runtuhnya pemerintahan Orde Baru karena tingginya tingkat KKN dalam tubuh pemerintahan, selain semakin membengkaknya utang luar negeri menjadi penyebab jatuhnya pemerintahan Orde Baru. Transisi pemerintahan di masa ini diliputi dengan penuh gejolak. Demontrasi mahasiswa banyak ditemui di kota-kota besar di Indonesia. Aksi turun ke jalan ini dimulai sejak Februari 1998. Krisis moneter yang melanda Asia Tenggara, Indonesia yang paling merasakan : Hutang luar negeri yang membengkak, turunya daya beli masyarakat, Masyarakat menginginkan sembilan bahan pokok yang murah karena harga sembako yang ada tidak lagi terjangkau oleh daya beli masyarakat. Mahasiswa atau golongan akademisi yang mencoba mengkritik keadaan ini atau yang mencoba memberikan jalan keluar selalu berujung dengan tidak diketahui rimbanya. Mahasiswa juga mencoba memberikan feedback kepada pemerintahan dengan menyusun agenda Reformasi yaitu :<br />a. Mengadili Soeharto dan kroni-kroninya.<br />b. Melakukan Amandemen terhadap UUD 1945.<br />c. Menghapuskan Dwi Fungsi ABRI dalam struktur pemerintahan negara.<br />d. Penegakkan supremasi hukum di wilayah Indonesia.<br />e. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dari unsur-unsur KKN.<br />f. Otonomi daerah yang seluas-luasnya.<br />Kronologi pengunduran diri Soeharto dari kursi Kepresidenan : Berbagai aksi digelar mahasiswa dan elemen masyarakat mulai bermunculan sejak Februari 1998 dan mencapai puncaknya pada bulan Mei 1998, meraka menuntut penurunan harga-harga di Jakarta. Terjadi peristiwa Semanggi I dan II yang menewaskan mahasiswa Trisakti yaitu : Elang Mulya Lesmana, Hafidin Royan, Hendrawan Sie, dan Heri Hartanto. Mereka kemudian deberi gelar Pahlawan Reformasi. Aksi penembakan terhadap mahasiswa ini menuai aksi protes keras dari masyarakat dan elemen mahasiswa. Sebelumnya di Yogjakarta, Moses Gatotkaca juga tewas dalam bentrokan dengan aparat keamanan sewaktu menuntut mundurnya Soeharto. Kerusuhan pada tanggal 13, 14 Mei 1998 merupakan titik kulminasi depresi masyarakat terhadap krisis ekonomi yang berkembang dengan munculnya gesekan sosial tersebut.<br />Aksi di gedung DPR/MPR mencapai puncaknya, tanggal 21 Mei 1998, pukul 09.06 WIB, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi presiden RI, di Istana negara yang disaksikan oleh MPR, dilanjutkan dengan MA melantik Burhanuddin Jusuf Habibie sebagai Presiden RI yang baru. Kemunduran Presiden Soeharto ini menimbulkan pro kontra.<br /><br />3. Perkembangan Politik Setelah 21 Mei 1998. Tanggal 21 Mei 1998 merupakan awal era Orde Reformasi, merupakan awal dari adanya perkembangan politik, ekonomi dan sosial. Dengan warisan kondisi politik, ekonomi dan sosial yang carut marut ini Habibie dihadapkan untuk membentuk Indonesia Baru yang bebas dari KKN dan mewujudkan semangat Reformasi. Tanggal 22 Mei 1988 Hibibie menyusun Kabinet Reformasi Pembangunan yang memfokuskan program kerja pada pemulihan ekonomi yang hancur akibat krisis moneter yang melanda Asia., tetapi hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat Indonesia. Pemotongan subsidi bagi usaha kecil dan pemberian subsidi kesejahteraan sosial yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat justru tidak diberikan.<br />Pada masa ini kebebasan pers kembali mendapat tempatnya semula, kemudahan untuk mengurus SIUP. Tahanan politik masa Orde Baru dengan tuduhan subversi seperti Mokhtar Pakpahan, Sri Binang Pamungkas diberikan amnesti dan dibebaskan. Kebebasan untuk berkumpul berserikat dan menyampaikan pendapat kembali seperti semula. Habibie juga berencana untuk menggelar Pemilu yang benar-benar jujur tahun 1999. Pada masa ini telah memisahkan Kepolisian dari ABRI. ABRI diubah menjadi TNI, mereduksi jumlah ABRI dalam DPR. Dengan demikian doktrin Dwi Fungsi ABRI dalam tubuh pemerintahan dapat dieleminir secara bertahap<br />Pemilu 1999, peserta Pemilu ada 48 kontestan. Presiden Habibie menyiapkan segala payung hukum dan perundang-undangan untuk pelaksanaan Pemilu tersebut. Hasilnya Pemilu 1999 dimenangkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Walaupun pertanggungjawaban Habibie ditolak dalam sidang MPR, tetapi beluai telah berhasil meletakan dasar-dasar bagi terlaksananya agenda Reformasi.<br /><br />4. Kondisi Sosial ekonomi pasca Reformasi : Dalam hal pembenahan masalah krisis multidimensi, sebagai akibat dari krisis moneter yang melanda Asia tahun 1997, Indonesia sangat lamban dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat menjadi sangat komplek. Munculnya konflik horisontal, konflik politik menjadikan konsentrasi untuk memulihkan masalah ekonomi menjadi tidak optimal. Campur tangan IMF dalam menyelesaikan masalah ekonomi termasuk penghapusan subsidi tertentu tidak mampu menyelesaikan permasalahn ekonomi bangsa.<br />Meningkatnya angka pengangguran, melambatnya laju pertumbuhan ekonomi, meningkatnya angka kejahatan menjadi warna dari krisis multidimensi yang dihadari oleh bangsa ini. Kerusuhan sistematis telah menyadarkan bahwa pemulihan ekonomi bangsa menjadi prioritas utama<br /><br />VI. METODE PEMBELAJARAN<br />1. Metoda Tanya jawab<br />2. Metoda Ceramah bervariasi<br />3. Metoda Diskusi kelompok.<br />4. Metoda Pemberian Tugas<br /><br />VII. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN <br /> <br /> 1. Kegiatan Awal (15 menit) <br />: a. Menjelaskan secara singkat tentang SK dan KD<br />b. Apersepsi dan Motivasi tentang awal faktor penyebab munculnya tuntutan<br /> reformasi.<br /><br />2. Kegiatan Inti (100 menit)<br /> a. Siswa mengidentifikasi penyebab munculnya tuntutan reformasi.<br /> b. Siswa mendiskusikan penyebab munculnya tuntutan Reformasi .<br /> c. Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan hasil identifikasi dan diskusi.<br /><br />3. Kegiatan Akhir (20 menit)<br /> a. Tes Lisan.<br /> b. Guru memberi penguatan dan pengayaan materi.<br /><br /><br /><br /><br />VIII. ALAT / BAHAN / SUMBER BELAJAR<br /> a. Alat : <br /> b. Bahan : LKS, Gambar<br /> c. Sumber Bahan : Paket Sejarah Nasional + Umum untuk kelas XII Buku Sejarah Nasional dan Umum yang relevan Hasil Explorasi internet.<br /><br />IX. P E N I LA I A N<br /> a. Kognitif :<br /> Contoh soal : Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar !<br /> 1. Krisis yang melanda Indonesia pada 1997 adalah krisis multidimensi, maksudnya ?<br /><br /> 2. Sebutkan pahlawan reformasi ?<br /><br /> 3. Sebutkan agenda Reformasi?<br /><br /> 4. Berapa partai yang turut dalam Pemilu 1999 ?<br /> 5. Bagaimana perkembangan mass media pada masa Habibie?<br /> <br /><br /> Kunci Jawaban :<br /> 1. Krisis yang melanda di berbagai bidang kehidupan manusi : Krisis ekonomi, politik, sosial dan budaya.<br /> 2. Mereka adalah mahasiswa Universitas Trisakti yaitu : Elang Mulya Lesmana, Hafidin Royan, Hendriawan Sie dan Heri Hertanto.<br /> 3. (a) Adili Soeharto dan kroni-kroninya, (b) Amandemen UUD 1945, (c) Hapus Dwi Fungsi ABRI dalam struktur pemerintahan, (d) Supremasi hukum, (e) Pemerintahan yang bersih dari KKN, (f) Otonomi daerah seluas luasnya .<br /> 4. 48 Partai.<br /> 5. Mass media yang pernah dibreidel masa Orba, dibolehkan operasi kembali dan diberikan kemudahan untuk mengurus SIUPP.<br /><br /> Nilai : Jumlah jawaban benar x 20<br /><br /> Pilihlah jawaban yang paling tepat !<br /> 1. Krisis di bidang politik di Indonesia antara lain ….<br /> a. Pemerintah turut menentukan keanggotaan DPR/MPR<br /> b. Pembangunan hanya terpusat di Jakarta<br /> c. Perangkat hukum untuk pelaksanaan kebijakan pemerintah.<br /> d. Dwi Fungsi ABRI sebagai kekuatan politik.<br /> e. KKN yang mengakar di birokrasi pemerintahan<br /><br /> 2. Tanggal 21 Mei ada istilah Lengser Keprabon, maksudnya………<br /> a. Soeharto membentuk kabinet Reformasi.<br /> b. Soeharto mengundurkan diri dari jabatan presiden.<br /> c. Pemerintah membubarkan kabinet reformasi.<br /> d. Pemerintah membentuk pemerintahan yang bebas KKN.<br /> e. Demo Mahasiswa yang memenuhi gedung DPR/MPR<br /><br /> 3. Munculnya krisis sosial ditandai dengan ……..<br /> a. Konflik antaretnis<br /> b. munculnya gejolak sosial<br /> c. Masyarakat tidak percaya dengan kewibawaan pemerintah.<br /> d. Demo Mahasiswa memenuhi jalanan kota.<br /> e. Daya beli masyarakat menurun.<br /><br /> 4. Program kerja kabinet Reformasi Pembangunan masa Habibie adalah………<br /> a. Pemulihan konflik politik<br /> b. Pemulihan stabilitas nasional<br /> c. Pemulihan keamanan nasional<br /> d. Pemulihan ekonomi.<br /> e. Pemulihan kehidupan sosial..<br /><br /> 5. Soeharto akhirnya mengundurkan diri dari jabatan Presiden, karena……….<br /> a. Mendapat tekanan dari golongan militer.<br /> b. Ekonomi Indonesia yang semakin kacau.<br /> c. Mendapat tekanan dari para birokrat.<br /> d. Anjuran dari para cendekiawan.<br /> e. Demo Mahasiswa yang menduduki gedung DPR/MPR<br /><br /> Kunci Jawaban :<br /> 1. A 2. B 3. C 4. D 5. E<br /><br /> Nilai : Jumlah Jawaban Benar x 20<br /> b. Afektif<br /><br /> No<br />Nama<br />Indikator Sikap<br />Skor<br />Nilai<br />Kehadiran<br />Kesungguhan dalam kerja<br />Kerapian dalam mendiskripsikan<br />Ketepatan waktu penyelesaian<br />1<br />Akbar<br />25<br />25<br />20<br />25<br />95<br />A<br />2<br />Bagong<br />25<br />15<br />15<br />20<br />75<br />B<br />3<br />Cuplis<br />25<br />20<br />20<br />15<br />80<br />B<br />dst<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Keterangan :<br />Penilaian ditentukan dengan skala 1 s/d 5 dengan ketentuan sebagai berikut :<br />Kehadiran :<br />< - 59% = sangat kurang = 5<br />60% - 69% = kurang = 10<br />70% - 79% = cukup = 15<br />80% - 89% = baik = 20<br />90% - 100% = baik sekali = 25<br /><br /><br />Kesanggupan dalam kerja :<br />Sangat kurang = 5<br />Kurang = 10<br />Cukup = 15<br />Baik = 20<br />Baik sekali = 25<br /><br /><br /><br /><br /><br />Kerapian dalam mendeskripsikan : <br />Sangat kurang = 5<br />Kurang = 10<br />Cukup = 15<br />Baik = 20<br />Baik sekali = 25<br /><br /><br /><br />Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas :<br />> hari ke-4 = 5<br />Hari ke-4 = 10<br />Hari ke-3 = 15 <br />Hari ke-2 = 20<br />Hari ke-1 = 25<br /><br /><br />Keterangan nilai :<br />85 – 100 = A<br />75 – 84 = B<br />65 – 74 = C<br />< 65 = D<br /><br /><br /><br />Mengetahui,<br />Kepala SMA Negeri 1 Pagak Pagak, 13 Juli 2009<br /><br /><br /><br />Drs. S U P A’A T. M.Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S<br /> NIP. 19570702 198703 1 008 NIP. 196804071995121002Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-34210422107691677092009-12-11T19:58:00.000-08:002009-12-11T20:03:03.363-08:00RPP Sejarah Kelas XII sem 2RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)<br /><br />SMA/MA. : SMA Negeri 1 Pagak<br />Program : Ilmu Pengetahuan Sosial<br />Mata Pelajaran : Sejarah<br />Kelas/Semester : XII/2<br />Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang<br /> Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir<br />Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi<br /> Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi<br /> Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan<br /> berakhirnya Perang Dingin<br />Indikator : - Mendeskripsikan nasionalisasi dan dekolonisasi di Asia dan Afrika<br />Alokasi Waktu : 6x45 menit<br /><br />A. Tujuan Pembelajaran<br />Peserta didik mampu untuk:<br />· Mendeskripsikan nasionalisasi dan dekolonisasi di Asia dan Afrika<br /><br />B. Materi Pembelajaran<br />Nasionalisasi dan dekolonisasi di Asia dan Afrika<br /><br />C. Metode Pembelajaran<br />Pendekatan model ICT dan life skill dan diskusi jigsaw<br /><br />D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran<br />1. Kegiatan Pendahuluan<br />· Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan penjelasan secara garis besar mengenai situasi di Asia dan Afrika pada masa kolonisasi bangsa Barat.<br />· Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.<br />2. Kegiatan Inti<br />· Peserta didik mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai nasionalisasi dan dekolonisasi di Asia dan Afrika.<br />· Guru membagi peserta didik dalam tujuh kelompok dan materi dibagi dalam tujuh bagian, yaitu nasionalisasi Turki, India, Cina, Filipina, Mesir, Lybia, dan Afrika Selatan. Setiap kelompok menganalisis satu materi yang berbeda dan mempresentasikannya di depan kelas. Setiap kelompok diberi waktu tiga puluh menit untuk presentasi dan tanya jawab serta memberikan hasil kesimpulan diskusi untuk dipelajari oleh kelompok lain.<br />3. Kegiatan Penutup<br />· Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.<br />· Menarik kesimpulan materi.<br /><br />E. Sumber Belajar<br />· Kurikulum KTSP dan perangkatnya<br />· Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS<br />· Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 169 – 184)<br />· Peta konsep<br />· Power point<br />· OHP<br />· Buku-buku penunjang yang relevan<br />· Internet<br /><br />F. Penilaian<br />Unjuk kerja dalam bentuk diskusi jigsaw mengenai nasionalisasi Turki, India, Cina, Filipina, Mesir, Lybia, dan Afrika Selatan.<br /><br />Lembar Penilaian Diskusi<br />Hari/Tanggal : …………………………………………………….<br />Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..<br />No<br />Sikap/Aspek yang dinilai<br />Nama Kelompok/ Nama peserta didik<br />Nilai Kualitatif<br />Kriteria Penilaian :<br />Kriteria Indikator<br />Nilai Kualitatif<br />Nilai Kuantitatif<br />80-100<br />Memuaskan<br />4<br />70-79<br />Baik<br />3<br />60-69<br />Cukup<br />2<br />45-59<br />Kurang cukup<br />1<br /> Nilai Kuantitatif<br />Penilaian kelompok<br />1.<br />Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik<br /><br /><br /><br />2<br />Kerjasama kelompok<br /><br /><br /><br />3<br />Hasil tugas<br /><br /><br /><br />Jumlah Nilai Kelompok<br /><br /><br />Penilaian Individu Peserta didik<br />1.<br />Berani mengemukakan pendapat<br /><br /><br /><br />2.<br />Berani menjawab pertanyaan<br /><br /><br /><br />3.<br />Inisiatif<br /><br /><br /><br />4.<br />Ketelitian<br /><br /><br /><br />Jumlah Nilai Individu<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Mengetahui, Pagak, 22 Januari 2009<br />Kepala SMA Negeri 1 Pagak Guru Mata Pelajaran<br /><br /><br /><br />Drs. Supa’at.M.Hum. Drs. Wahyudi Teguh S<br />NIP 131668208 NIP 1321445520<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)<br /><br />SMA/MA. : SMA Negeri 1 Pagak<br />Program : Ilmu Pengetahuan Sosial<br />Mata Pelajaran : Sejarah<br />Kelas/Semester : XII/2<br />Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang<br /> Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir<br />Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi<br /> Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi<br /> Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan<br /> berakhirnya Perang Dingin<br />Indikator : - Mendeskripsikan ekonomi dan politik Indonesia pasca-Perang Dunia II<br />Alokasi Waktu : 3x45 menit<br /><br />A. Tujuan Pembelajaran<br />Peserta didik mampu untuk:<br />· Mendeskripsikan ekonomi dan politik Indonesia pasca-Perang Dunia II<br /><br />B. Materi Pembelajaran<br />Ekonomi dan politik Indonesia pasca-Perang Dunia II<br /><br />C. Metode Pembelajaran<br />Pendekatan model ICT dan life skill dan pemberian tugas<br /><br />D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran<br />1. Kegiatan Pendahuluan<br />· Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan penjelasan secara garis besar mengenai keadaan dunia internasional pasca-Perang Dunia II.<br />· Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.<br />2. Kegiatan Inti<br />· Peserta didik mencari informasi dari internet dan sumber pustaka lainnya mengenai ekonomi dan politik Indonesia pasca-Perang Dunia II dan bantuan-bantuan ekonomi yang diterima Indonesia pasca-Perang Dunia II.<br />· Guru dan peserta didik membahas hasil informasi yang didapatkan disertai dengan tanya jawab.<br />3. Kegiatan Penutup<br />· Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.<br />· Menarik kesimpulan materi.<br />· Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi pilihan ganda (hal 182 – 183 no. 1 – 20) dan soal uraian (hal 183 – 184 no. 1 – 10).<br /><br />E. Sumber Belajar<br />Kurikulum KTSP dan perangkatnya<br />Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS<br />Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 169 – 184)<br />Peta konsep<br />Power point<br />OHP<br />Buku-buku penunjang yang relevan<br />Internet<br /><br />F. Penilaian<br />Evaluasi pilihan ganda hal 182 – 183 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 183 – 184 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3).<br /><br />Kunci Jawaban<br />A.<br />1. a<br />2. c<br />3. a<br />4. d<br />5. e<br />6. b<br />7. d<br />8. e<br />9. c<br />10. c<br />11. e<br />12. b<br />13. c<br />14. Mendayung diantara dua karang<br />15. d<br />16. c<br />17. a<br />18. b<br />19. a<br />20. d<br /><br />B.<br />1. Pergerakan nasional di Filipina berawal dari munculnya Liga Filipina yang dipimpin oleh Jose Rizal pada tahun 1892. Liga Filipina dibentuk untuk melawan dominasi penjajahan Spanyol di Filipina. Pada tanggal 30 Desember 1896, Jose Rizal ditangkap dan di hukum mati oleh Spanyol. Gerakan nasionalisme dilanjutkan oleh Emilio Aguinaldo pada 1898. Aguinaldo membangun aliansi dengan Amerika Serikat untuk menggempur Spanyol. Kemudian, ia memproklamasikan berdirinya Filipina merdeka pada 12 Juni 1898.<br />2. Nasionalisme Cina muncul pada tahun 1911 dan dipimpin oleh dr. Sun Yat Sen. Latar belakang munculnya nasionalisme Cina adalah pemerintahan Manchuria yang diktator dan munculnya golongan terpelajar Cina yang menginginkan format negara Cina modern. Pergerakan nasionali Cina kemudian dilanjutkan Chiang Kai Shek. Chiang Kai Shek berseteru dengan komunisme yang dipimpin Mao Zedong sehingga menyebabkan Chiang Kai Shek pindah ke Taiwan dan dimulailah pemerintahan komunis Cina.<br />3. Ahimsa mengutamakan anti-kekerasan. Satyagraha mendidik rakyat untuk tidak bekerja sama dengan Inggris. Hartal menekankan aksi pemogokan kerja oleh rakyat India. Swadesi mengutamakan aksi pemboikotan dan penolakan seluruh produk-produk buatan Inggris.<br />4. Pergerakan Islam Al-Ikhwanu Al-Muslimin (Ikhwanul Muslimin).<br />5. Nasionalisme di Asia dan Afrika memberikan semangat kepada rakyat untuk meneruskan perjuangan pergerakan nasional dan mewujudkan kemerdekaan Indonesia.<br />6. Mahatma Gandhi, Pandit Jawaharlal Nehru, Muhammad Ali Jinnah, Banerji, dan Tikal.<br />7. Kondisi ekonomi Indonesia sangat hancur. Kerusakan infrastruktur dan sarana publik akibat perang membuat perekonomian rakyat tidak berjalan secara optimal. Presiden Soekarno mengadakan penataan melalui diplomasi internasional berbentuk kesediaan untuk menjadi mitra dagang bagi negara lain.<br />8. Memfasilitasi perundingan antara Indonesia dengan Belanda.<br />9. Colombo Plan merupakan strategi Amerika Serikat dan negara-negara blok barat untuk menarik simpati negara-negara berkembang dan miskin agar bergabung dengan blok barat. Program berbentuk bantuan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan dan derajat negara berkembang dan negara miskin. Program ini dimulai pada Juli 1951.<br />10. Menarik simpati dunia internasional melalui diplomasi dengan menjadi mitra dagang. Menerapkan politik luar negeri “bebas aktif” yang tidak memihak pada blok manapun dan memperjuangkan perdamaian dunia.<br /><br /><br /><br /><br />Mengetahui, Pagak, 22 Januari 2009<br />Kepala SMA Negeri 1 Pagak Guru Mata Pelajaran<br /><br /><br /><br />Drs. Supa’at.M.Hum. Drs. Wahyudi Teguh S<br />NIP 131668208 NIP 1321445520<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)<br /><br />SMA/MA. : SMA Negeri 1 Pagak<br />Program : Ilmu Pengetahuan Sosial<br />Mata Pelajaran : Sejarah<br />Kelas/Semester : XII/2<br />Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang<br /> Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir<br />Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi<br /> Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi<br /> Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan<br /> berakhirnya Perang Dingin<br />Indikator : - Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin<br />Alokasi Waktu : 3x45 menit<br /><br />A. Tujuan Pembelajaran<br />Peserta didik mampu untuk:<br />Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin<br /><br />B. Materi Pembelajaran<br />Faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin<br /><br />C. Metode Pembelajaran<br />Pembelajaran inquiri dan tes lisan<br /><br />D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran<br />1. Kegiatan Pendahuluan<br />· Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan secara garis besar akhir dari Perang Dunia II dan Perjanjian Postdam.<br />· Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.<br />2. Kegiatan Inti<br />· Peserta didik ditugaskan membuat daftar pertanyaan mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan melibatkan seluruh peserta didik.<br />· Guru mengadakan tes lisan mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin.<br />3. Kegiatan Penutup<br />· Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.<br />· Menarik kesimpulan materi.<br /><br />E. Sumber Belajar<br />· Kurikulum KTSP dan perangkatnya<br />· Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS<br />· Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)<br />· Peta konsep<br />· Power point<br />· OHP<br />· Buku-buku penunjang yang relevan<br />· Internet<br /><br />F. Penilaian<br />Tes lisan mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dingin.<br /><br /><br /><br />Mengetahui, Pagak, 22 Januari 2009<br />Kepala SMA Negeri 1 Pagak Guru Mata Pelajaran<br /><br /><br /><br />Drs. Supa’at.M.Hum. Drs. Wahyudi Teguh S<br />NIP 131668208 NIP 1321445520<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)<br /><br />SMA/MA. : SMA Negeri 1 Pagak<br />Program : Ilmu Pengetahuan Sosial<br />Mata Pelajaran : Sejarah<br />Kelas/Semester : XII/2<br />Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang<br /> Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir<br />Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi<br /> Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi<br /> Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan<br /> berakhirnya Perang Dingin<br />Indikator : - Mendeskripsikan tentang Komunisme Cina, Perang Korea, dan Revolusi Kuba<br />Alokasi Waktu : 6x45 menit<br /><br />A. Tujuan Pembelajaran<br />Peserta didik mampu untuk:<br />· Mendeskripsikan tentang Komunisme Cina, Perang Korea, dan Revolusi Kuba<br /><br />B. Materi Pembelajaran<br />Komunisme Cina, Perang Korea, dan Revolusi Kuba<br /><br />C. Metode Pembelajaran<br />Pendekatan model ICT dan life skill dan diskusi jigsaw<br /><br />D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran<br />1. Kegiatan Pendahuluan<br />· Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan “Apa yang kalian ketahui tentang Mao Zedong dan Komunisme di Cina?”.<br />· Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.<br />2. Kegiatan Inti<br />· Peserta didik dibagi dalam tiga kelompok dan setiap kelompok membahas satu materi yang berbeda dari tiga pokok bahasan yaitu, Komunisme Cina, Perang Korea, dan Revolusi Kuba. Setiap kelompok mencari artikel di perpustakaan dan internet untuk memudahkan pada saat diskusi.<br />· Setiap kelompok menganalisis satu materi yang berbeda dan mempresentasikannya di depan kelas. Setiap kelompok diberi waktu empat puluh lima menit untuk presentasi dan tanya jawab serta memberikan hasil kesimpulan diskusi untuk dipelajari oleh kelompok lain.<br />3. Kegiatan Penutup<br />· Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.<br />· Menarik kesimpulan materi.<br /><br />E. Sumber Belajar<br />· Kurikulum KTSP dan perangkatnya<br />· Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS<br />· Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)<br />· Peta konsep<br />· Power point<br />· OHP<br />· Buku-buku penunjang yang relevan<br />· Internet<br /><br />F. Penilaian<br />Unjuk kerja dalam bentuk diskusi jigsaw mengenai Komunisme Cina, Perang Korea, dan Revolusi Kuba.<br /><br />Lembar Penilaian Diskusi<br />Hari/Tanggal : …………………………………………………….<br />Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..<br />No<br />Sikap/Aspek yang dinilai<br />Nama Kelompok/ Nama peserta didik<br />Nilai Kualitatif<br />Kriteria Penilaian :<br />Kriteria Indikator<br />Nilai Kualitatif<br />Nilai Kuantitatif<br />80-100<br />Memuaskan<br />4<br />70-79<br />Baik<br />3<br />60-69<br />Cukup<br />2<br />45-59<br />Kurang cukup<br />1<br /> Nilai Kuantitatif<br />Penilaian kelompok<br />1.<br />Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik<br /><br /><br /><br />2<br />Kerjasama kelompok<br /><br /><br /><br />3<br />Hasil tugas<br /><br /><br /><br />Jumlah Nilai Kelompok<br /><br /><br />Penilaian Individu Peserta didik<br />1.<br />Berani mengemukakan pendapat<br /><br /><br /><br />2.<br />Berani menjawab pertanyaan<br /><br /><br /><br />3.<br />Inisiatif<br /><br /><br /><br />4.<br />Ketelitian<br /><br /><br /><br />Jumlah Nilai Individu<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Mengetahui, Pagak, 22 Januari 2009<br />Kepala SMA Negeri 1 Pagak Guru Mata Pelajaran<br /><br /><br /><br />Drs. Supa’at.M.Hum. Drs. Wahyudi Teguh S<br />NIP 131668208 NIP 1321445520<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)<br /><br />SMA/MA. : SMA Negeri 1 Pagak<br />Program : Ilmu Pengetahuan Sosial<br />Mata Pelajaran : Sejarah<br />Kelas/Semester : XII/2<br />Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang<br /> Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir<br />Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi<br /> Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi<br /> Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan<br /> berakhirnya Perang Dingin<br />Indikator : - Mendeskripsikan Perang Vietnam dan perkembangan politik di kawasan Asia Tenggara<br />Alokasi Waktu : 6x45 menit<br /><br />A. Tujuan Pembelajaran<br />Peserta didik mampu untuk:<br />· Mendeskripsikan Perang Vietnam dan perkembangan politik di kawasan Asia Tenggara<br /><br />B. Materi Pembelajaran<br />Perang Vietnam dan perkembangan politik di kawasan Asia Tenggara<br /><br />C. Metode Pembelajaran<br />Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi, dan bermain<br /><br />D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran<br />1. Kegiatan Pendahuluan<br />· Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan secara garis besar mengenai masuknya pengaruh blok barat dan blok timur ke Vietnam?”.<br />· Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.<br />2. Kegiatan Inti<br />· Peserta didik mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai Perang Vietnam dan perkembangan politik di kawasan Asia Tenggara.<br />· Peserta didik mendiskusikan hasil temuan dari perpustakaan dan internet.<br />· Peserta didik melakukan permainan “Lempar Salju”. Setiap peserta didik membuat satu pertanyaan pada selembar kertas kemudian kertas tersebut dibentuk seperti bola salju. Kertas pertanyaan dilemparkan kepada peserta didik yang lain dan peserta didik yang terkena lemparan harus menjawab pertanyaan pada kertas tersebut. Begitu seterusnya pada peserta didik yang lain.<br />3. Kegiatan Penutup<br />· Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.<br />· Menarik kesimpulan materi.<br /><br />E. Sumber Belajar<br />· Kurikulum KTSP dan perangkatnya<br />· Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS<br />· Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)<br />· Peta konsep<br />· Power point<br />· OHP<br />· Buku-buku penunjang yang relevan<br />· Internet<br /><br />F. Penilaian<br />Diskusi mengenai Perang Vietnam dan perkembangan politik di kawasan Asia Tenggara.<br /><br />Lembar Penilaian Diskusi<br />Hari/Tanggal : …………………………………………………….<br />Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..<br />No<br />Sikap/Aspek yang dinilai<br />Nama Kelompok/ Nama peserta didik<br />Nilai Kualitatif<br />Kriteria Penilaian :<br />Kriteria Indikator<br />Nilai Kualitatif<br />Nilai Kuantitatif<br />80-100<br />Memuaskan<br />4<br />70-79<br />Baik<br />3<br />60-69<br />Cukup<br />2<br />45-59<br />Kurang cukup<br />1<br /> Nilai Kuantitatif<br />Penilaian kelompok<br />1.<br />Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik<br /><br /><br /><br />2<br />Kerjasama kelompok<br /><br /><br /><br />3<br />Hasil tugas<br /><br /><br /><br />Jumlah Nilai Kelompok<br /><br /><br />Penilaian Individu Peserta didik<br />1.<br />Berani mengemukakan pendapat<br /><br /><br /><br />2.<br />Berani menjawab pertanyaan<br /><br /><br /><br />3.<br />Inisiatif<br /><br /><br /><br />4.<br />Ketelitian<br /><br /><br /><br />Jumlah Nilai Individu<br /><br /><br /><br /><br /><br />Mengetahui, Pagak, 22 Januari 2009<br />Kepala SMA Negeri 1 Pagak Guru Mata Pelajaran<br /><br /><br /><br />Drs. Supa’at.M.Hum. Drs. Wahyudi Teguh S<br />NIP 131668208 NIP 1321445520<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)<br /><br />SMA/MA. : SMA Negeri 1 Pagak<br />Program : Ilmu Pengetahuan Sosial<br />Mata Pelajaran : Sejarah<br />Kelas/Semester : XII/2<br />Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang<br /> Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir<br />Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi<br /> Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi<br /> Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan<br /> berakhirnya Perang Dingin<br />Indikator : - Mendeskripsikan perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa pada masa Perang Dingin<br />Alokasi Waktu : 3x45 menit<br /><br />A. Tujuan Pembelajaran<br />Peserta didik mampu untuk:<br />· Mendeskripsikan perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa pada masa Perang Dingin<br /><br />B. Materi Pembelajaran<br />· Perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa pada masa Perang Dingin<br /><br />C. Metode Pembelajaran<br />Pendekatan model ICT dan life skill dan diskusi<br /><br />D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran<br />1. Kegiatan Pendahuluan<br />· Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan “Siapakah orang pertama yang mendarat di bulan?”.<br />· Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.<br />2. Kegiatan Inti<br />· Peserta didik mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa pada masa Perang Dingin.<br />· Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang. Peserta didik kemudian mempresentasikan di depan kelas mengenai pertanyaan, “Apakah meningkatkan kapasitas senjata nuklir akan menjamin terwujudnya keamanan dunia?” (Aktivitas 206).<br />3. Kegiatan Penutup<br />· Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.<br />· Menarik kesimpulan materi.<br /><br />E. Sumber Belajar<br />· Kurikulum KTSP dan perangkatnya<br />· Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS<br />· Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)<br />· Peta konsep<br />· Power point<br />· OHP<br />· Buku-buku penunjang yang relevan<br />· Internet<br /><br />F. Penilaian<br />Diskusi mengenai pertanyaan, “Apakah meningkatkan kapasitas senjata nuklir akan menjamin terwujudnya keamanan dunia?” (Aktivitas 206).<br /><br />Lembar Penilaian Diskusi<br />Hari/Tanggal : …………………………………………………….<br />Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..<br />No<br />Sikap/Aspek yang dinilai<br />Nama Kelompok/ Nama peserta didik<br />Nilai Kualitatif<br />Kriteria Penilaian :<br />Kriteria Indikator<br />Nilai Kualitatif<br />Nilai Kuantitatif<br />80-100<br />Memuaskan<br />4<br />70-79<br />Baik<br />3<br />60-69<br />Cukup<br />2<br />45-59<br />Kurang cukup<br />1<br /> Nilai Kuantitatif<br />Penilaian kelompok<br />1.<br />Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik<br /><br /><br /><br />2<br />Kerjasama kelompok<br /><br /><br /><br />3<br />Hasil tugas<br /><br /><br /><br />Jumlah Nilai Kelompok<br /><br /><br />Penilaian Individu Peserta didik<br />1.<br />Berani mengemukakan pendapat<br /><br /><br /><br />2.<br />Berani menjawab pertanyaan<br /><br /><br /><br />3.<br />Inisiatif<br /><br /><br /><br />4.<br />Ketelitian<br /><br /><br /><br />Jumlah Nilai Individu<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Mengetahui, Pagak, 22 Januari 2009<br />Kepala SMA Negeri 1 Pagak Guru Mata Pelajaran<br /><br /><br /><br />Drs. Supa’at.M.Hum. Drs. Wahyudi Teguh S<br />NIP 131668208 NIP 1321445520<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)<br /><br />SMA/MA. : SMA Negeri 1 Pagak<br />Program : Ilmu Pengetahuan Sosial<br />Mata Pelajaran : Sejarah<br />Kelas/Semester : XII/2<br />Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang<br /> Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir<br />Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi<br /> Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi<br /> Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan<br /> berakhirnya Perang Dingin<br />Indikator : - Mengidentifikasi ciri-ciri politik luar negeri Indonesia<br />- Membedakan pelaksanaan politik luar negeri pada masa pemerintahan Orde Lama dengan pelaksanaan politik luar negeri pada masa Orde Baru<br />Alokasi Waktu : 4x45 menit<br /><br />A. Tujuan Pembelajaran<br />Peserta didik mampu untuk:<br />· Mengidentifikasi ciri-ciri politik luar negeri Indonesia<br />· Membedakan pelaksanaan politik luar negeri pada masa pemerintahan Orde Lama dengan pelaksanaan politik luar negeri pada masa Orde Baru<br /><br />B. Materi Pembelajaran<br />· Politik luar negeri Indonesia<br /><br />C. Metode Pembelajaran<br />Ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas<br /><br />D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran<br />1. Kegiatan Pendahuluan<br />· Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan gambaran mengenai kebijakan pemerintah Indonesia mengenai hubungan internasional.<br />· Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.<br />2. Kegiatan Inti<br />· Guru menjelaskan ciri-ciri pokok politik luar negeri Indonesia.<br />· Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab mengenai perbedaan pelaksanaan politik luar negeri pada masa pemerintahan Orde Lama dengan pelaksanaan politik luar negeri pada masa Orde Baru.<br />· Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi pilihan ganda (hal 217 – 220 no. 1 –20) dan soal uraian (hal 220 no. 1 – 10).<br />3. Kegiatan Penutup<br />· Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.<br />· Menarik kesimpulan materi.<br />· Peserta didik mengerjakan portofolio berbentuk analisis mengenai perbedaan pelaksanaan politik luar negeri pada masa pemerintahan Orde Lama dengan pelaksanaan politik luar negeri pada masa Orde Baru (Aktivitas hal 210). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.<br /><br /><br />E. Sumber Belajar<br />Kurikulum KTSP dan perangkatnya<br />Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS<br />Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)<br />Peta konsep<br />Power point<br />OHP<br />Buku-buku penunjang yang relevan<br />Internet<br /><br />F. Penilaian<br />Evaluasi pilihan ganda hal 217 – 220 no. 1 – 20 (skor 2 s/d 40) dan soal uraian hal 220 no. 1 – 10 (skor setiap soal benar 6 tetapi bila mendekati 3).<br /><br />Kunci Jawaban<br />A.<br />1. c<br />2. d<br />3. e<br />4. d<br />5. d<br />6. d<br />7. d<br />8. d<br />9. c<br />10. a<br />11. a<br />12. c<br />13. c<br />14. Letkol Hartoyo<br />15. c<br />16. d<br />17. d<br />18. a<br />19. c<br />20. a<br />B.<br />1. Fidel Castro dan Che Guevara menjadi sekutu dalam perlawanan terhadap pemerintahan Batista. Mereka bersama anggota pasukannya melakukan penyerangan terhadap kekuatan militer Batista. Pada Maret 1958, pasukan Castro memasuki Havana dan mengalahkan kekuatan Batista. Pasukan tersebut dipimpin oleh Che Guevara dan Camilo Cienfuegos dan menamakan dirinya The 26­­­thMovement.<br />2. Masuknya paham komunis ke Korea dan Vietnam menimbulkan ketidakstabilan politik di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara Asia Tenggara mau tidak mau menjadi terlibat dalam perebutan pengaruh antara liberalisme Amerika Serikat dan komunisme Uni Sovyet.<br />3. Penyebaran paham komunisme di Asia Tenggara didalangi oleh lembaga di Uni Sovyet yang bernama Communist International (Comintern). Pola kaderisasi badan ini adalah menjaring para tokoh negara atau pemuda-pemuda yang pintar untuk dididik menjadi agen-agen penyebar paham komunisme. Comintern juga menjaring pemuda-pemuda di Asia Tenggara untuk menjadi agen penyebar paham komunis di Asia Tenggara.<br />4. Dunia dibagi dalam dua pengaruh, yaitu New Emerging Forces (Nefos) dan Old Emerging Forces (Oldefos). Negara-negara di Asia, Amerika Latin dan Afrika termasuk dalam Nefos, sedangkan negara-negara Eropa dan Amerika termasuk Oldefos.<br />5. KAA menghasilkan Dasasila Bandung yang berisi landasan semangat dan kebulatan tekad bangsa Asia Afrika untuk mewujudkan kehidupan yang baik dan perdamaian dunia.<br />6. Perairan Indonesia adalah laut wilayah beserta perairan pedalaman Indonesia atau perairan nusantara. Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut selebar 12 mil laut dari pulau-pulau terluar. Bila ada selat yang lebarnya tidak melebihi 24 mil, garis batas laut ditarik di tengah-tengah selat. Perairan pedalaman Indonesia adalah perairan yang terletak pada sisi dalam garis dasar. Hak lintas laut damai kendaraan air asing diakui dan dijamin sepanjang tidak mengganggu atau bertentangan dengan keselamatan dan keamanan wilayah bangsa dan negara.<br />7. Pertama, bebas-aktif, bebas berhubungan dengan negara manapun dan aktif memperjuangkan perdamaian dunia. Kedua, anti-kolonialisme, politik luar negeri Indonesia dilandasi oleh keinginan menghapus segala bentuk penjajahan di muka bumi. Ketiga, orientasi pada kepentingan nasional, politik luar negeri Indonesia semata-mata untuk kepentingan nasional. Keempat, demokratis, segala keputusan harus mendapat persetujuan dari wakil rakyat melalui DPR.<br />8. Indonesia mengusahakan pertemuan Jakarta Informal Meeting pada 15 – 17 Mei 1970 di Jakarta untuk membahas penyelesaian pertikaian Kamboja. Indonesia juga mengirimkan Pasukan Garuda IV, V, VII ke Kamboja pada kurun waktu Januari hingga 27 April 1975.<br />9. Afghanistan, Ethiopia, Filipina, India, Indonesia, Irak, Iran, Jepang, Kamboja, Laos.<br />10. Bentuk negara Indonesia sebagai negara kepulauan, keutuhan teritorial dan kekayaan negara Indonesia harus dianggap sebagai satu kesatuan yang bulat.<br /><br />Portofolio berbentuk analisis mengenai perbedaan pelaksanaan politik luar negeri pada masa pemerintahan Orde Lama dengan pelaksanaan politik luar negeri pada masa Orde Baru (Aktivitas hal 210). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.<br />Format Penilaian Portofolio<br />Indikator<br />Nilai Kualitatif<br />Nilai Kuantitatif<br />Deskripsi<br />Pengantar<br /><br /><br /><br />Menunjukkan dengan tepat isi analisis<br />Isi<br /><br /><br /><br /><br />Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil analisis dengan tepat.<br />Penutup<br /><br /><br /><br />Memberikan kesimpulan analisis<br />Struktur/logika penulisan<br /><br /><br /><br />Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam analisis<br />Orisinalitas karangan<br /><br /><br /><br />Analisis merupakan hasil sendiri<br />Penyajian, bahasan dan bahasa<br /><br /><br /><br />Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif<br />Jumlah<br /><br /><br /><br /><br />Kriteria Penilaian :<br />Kriteria Indikator<br />Nilai Kualitatif<br />Nilai Kuantitatif<br />80-100<br />Memuaskan<br />4<br />70-79<br />Baik<br />3<br />60-69<br />Cukup<br />2<br />45-59<br />Kurang cukup<br />1<br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Mengetahui, Pagak, 22 Januari 2009<br />Kepala SMA Negeri 1 Pagak Guru Mata Pelajaran<br /><br /><br /><br />Drs. Supa’at.M.Hum. Drs. Wahyudi Teguh S<br />NIP 131668208 NIP 1321445520<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)<br /><br />SMA/MA. : SMA Negeri 1 Pagak<br />Program : Ilmu Pengetahuan Sosial<br />Mata Pelajaran : Sejarah<br />Kelas/Semester : XII/2<br />Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang<br /> Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir<br />Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia dan Posisi<br /> Indonesia di Tengah Perubahan Politik dan Ekonomi<br /> Internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan<br /> berakhirnya Perang Dingin<br />Indikator : - Mendeskripsikan peran aktif Indonesia di dunia internasional<br />Alokasi Waktu : 4x45 menit<br /><br />A. Tujuan Pembelajaran<br />Peserta didik mampu untuk:<br />· Mendeskripsikan peran aktif Indonesia di dunia internasional<br /><br />B. Materi Pembelajaran<br />· Peran aktif Indonesia di dunia internasional<br /><br />C. Metode Pembelajaran<br />Pendekatan model ICT dan life skill dan diskusi<br /><br />D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran<br />1. Kegiatan Pendahuluan<br />· Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan gambaran mengenai politik luar negeri Indonesia<br />· Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.<br />2. Kegiatan Inti<br />· Peserta didik mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai peran aktif Indonesia di dunia internasional.<br />· Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang. Peserta didik kemudian mempresentasikan di depan kelas mengenai peran aktif Indonesia di dunia internasional.<br />3. Kegiatan Penutup<br />· Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.<br />· Menarik kesimpulan materi.<br /><br />E. Sumber Belajar<br />· Kurikulum KTSP dan perangkatnya<br />· Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS<br />· Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 185 – 220)<br />· Peta konsep<br />· Power point<br />· OHP<br />· Buku-buku penunjang yang relevan<br />· Internet<br /><br />F. Penilaian<br />Diskusi dan presentasi mengenai peran aktif Indonesia di dunia internasional.<br /><br />Lembar Penilaian Diskusi<br />Hari/Tanggal : …………………………………………………….<br />Topik diskusi/debat : ……………………………………………………..<br />No<br />Sikap/Aspek yang dinilai<br />Nama Kelompok/ Nama peserta didik<br />Nilai Kualitatif<br />Kriteria Penilaian :<br />Kriteria Indikator<br />Nilai Kualitatif<br />Nilai Kuantitatif<br />80-100<br />Memuaskan<br />4<br />70-79<br />Baik<br />3<br />60-69<br />Cukup<br />2<br />45-59<br />Kurang cukup<br />1<br /> Nilai Kuantitatif<br />Penilaian kelompok<br />1.<br />Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik<br /><br /><br /><br />2<br />Kerjasama kelompok<br /><br /><br /><br />3<br />Hasil tugas<br /><br /><br /><br />Jumlah Nilai Kelompok<br /><br /><br />Penilaian Individu Peserta didik<br />1.<br />Berani mengemukakan pendapat<br /><br /><br /><br />2.<br />Berani menjawab pertanyaan<br /><br /><br /><br />3.<br />Inisiatif<br /><br /><br /><br />4.<br />Ketelitian<br /><br /><br /><br />Jumlah Nilai Individu<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Mengetahui, Pagak, 22 Januari 2009<br />Kepala SMA Negeri 1 Pagak Guru Mata Pelajaran<br /><br /><br /><br />Drs. Supa’at.M.Hum. Drs. Wahyudi Teguh S<br />NIP 131668208 NIP 1321445520<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)<br /><br />SMA/MA. : SMA Negeri 1 Pagak<br />Program : Ilmu Pengetahuan Sosial<br />Mata Pelajaran : Sejarah<br />Kelas/Semester : XII/2<br />Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang<br /> Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir<br />Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis Perkembangan Mutakhir Sejarah Dunia<br />Indikator : - Mendeskripsikan proses berakhirnya Perang Dingin<br />Alokasi Waktu : 3x45 menit<br /><br />A. Tujuan Pembelajaran<br />Peserta didik mampu untuk:<br />Mendeskripsikan proses berakhirnya Perang Dingin<br /><br />B. Materi Pembelajaran<br />· Berakhirnya Perang Dingin<br /><br />C. Metode Pembelajaran<br />Ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas<br /><br />D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran<br />1. Kegiatan Pendahuluan<br />· Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan gambaran mengenai situasi dalam negeri Uni Soviet selama Perang Dingin.<br />· Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.<br />2. Kegiatan Inti<br />· Guru menjelaskan proses runtuhnya Uni Sovyet dan unifikasi Jerman yang menyebabkan berakhirnya Perang Dingin.<br />· Tanya jawab mengenai proses berakhirnya Perang Dingin.<br />· Peserta didik ditugaskan mengerjakan portofolio berbentuk uraian analitis mengenai faktor-faktor yang menyebabkan runtuhnya Uni Sovyet dari sudut pandang ekonomi dan politik disertai argumentasi logis dan terstruktur (Aktivitas hal 229).<br />3. Kegiatan Penutup<br />· Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.<br />· Menarik kesimpulan materi.<br /><br />E. Sumber Belajar<br />· Kurikulum KTSP dan perangkatnya<br />· Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS<br />· Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 221 – 255)<br />· Peta konsep<br />· Power point<br />· OHP<br />· Buku-buku penunjang yang relevan<br />· Internet<br /><br /><br /><br />F. Penilaian<br />Portofolio berbentuk uraian analitis mengenai faktor-faktor yang menyebabkan runtuhnya Uni Sovyet dari sudut pandang ekonomi dan politik disertai argumentasi logis dan terstruktur (Aktivitas hal 229).<br /><br />Format Penilaian Portofolio<br />Indikator<br />Nilai Kualitatif<br />Nilai Kuantitatif<br />Deskripsi<br />Pengantar<br /><br /><br /><br />Menunjukkan dengan tepat isi analisis<br />Isi<br /><br /><br /><br /><br />Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil analisis dengan tepat.<br />Penutup<br /><br /><br /><br />Memberikan kesimpulan analisis<br />Struktur/logika penulisan<br /><br /><br /><br />Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam analisis<br />Orisinalitas karangan<br /><br /><br /><br />Analisis merupakan hasil sendiri<br />Penyajian, bahasan dan bahasa<br /><br /><br /><br />Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif<br />Jumlah<br /><br /><br /><br /><br /><br />Kriteria Penilaian :<br />Kriteria Indikator<br />Nilai Kualitatif<br />Nilai Kuantitatif<br />80-100<br />Memuaskan<br />4<br />70-79<br />Baik<br />3<br />60-69<br />Cukup<br />2<br />45-59<br />Kurang cukup<br />1<br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Mengetahui, Pagak, 22 Januari 2009<br />Kepala SMA Negeri 1 Pagak Guru Mata Pelajaran<br /><br /><br /><br />Drs. Supa’at.M.Hum. Drs. Wahyudi Teguh S<br />NIP 131668208 NIP 1321445520<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)<br /><br />SMA/MA. : SMA Negeri 1 Pagak<br />Program : Ilmu Pengetahuan Sosial<br />Mata Pelajaran : Sejarah<br />Kelas/Semester : XII/2<br />Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang<br /> Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir<br />Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis Perkembangan Mutakhir Sejarah Dunia<br />Indikator : - Mendeskripsikan perubahan di dunia pasca-Perang<br /> Dingin<br />Alokasi Waktu : 6x45 menit<br /><br />A. Tujuan Pembelajaran<br />Peserta didik mampu untuk:<br />· Mendeskripsikan perubahan di dunia pasca-Perang Dingin<br /><br />B. Materi Pembelajaran<br />Perubahan konstelasi global<br /><br />C. Metode Pembelajaran<br />Pendekatan model ICT dan life skill, diskusi, dan pemberian tugas<br /><br />D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran<br />1. Kegiatan Pendahuluan<br />· Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan “Bagaimana kondisi dunia internasional pasca perang dingin?”.<br />· Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.<br />2. Kegiatan Inti<br />· Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari empat orang untuk mencari artikel dari internet dan perpustakaan mengenai perubahan di dunia pasca-Perang Dingin.<br />· Peserta didik mendiskusikan artikel yang telah didapatkan.<br />· Peserta didik mengerjakan soal Evaluasi dan Evaluasi Semester 2 pilihan ganda (hal 248 – 250 no. 1 – 20 hal 251 – 255 no. 1 – 40) dan soal uraian (hal 250 no. 1 – 10 hal 255 hal no. 1 – 15).<br />3. Kegiatan Penutup<br />· Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.<br />· Menarik kesimpulan materi.<br /><br />E. Sumber Belajar<br />· Kurikulum KTSP dan perangkatnya<br />· Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS<br />· Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 221 – 255)<br />· Peta konsep<br />· Power point<br />· OHP<br />· Buku-buku penunjang yang relevan<br />· Internet<br /><br /><br />F. Penilaian<br />Evaluasi (hal 248 – 250 no. 1 – 20) dan soal uraian (hal 250 no. 1 – 10).<br /><br />Kunci Jawaban<br />A.<br />1. e<br />2. c<br />3. a<br />4. b<br />5. c<br />6. e<br />7. a<br />8. c<br />9. a<br />10. c<br />11. b<br />12. a<br />13. a<br />14. e<br />15. e<br />16. a<br />17. b<br />18. b<br />19. d<br />20. a<br /><br />B.<br />1. Nelson Mandela adalah pemimpin perjuangan penghapusan apartheid yang mendirikan African National Congres. Tindakan Mandela tersebut membuatnya dijebloskan ke penjara oleh pemerintah kolonial Inggris. Frederick W. de Klerk adalah presiden kulit putih di Afrika Selatan yang melakukan pembaharuan dan berusaha untuk menghapus apartheid. Ia juga membebaskan Mandela dan menyusun RUU baru yang bertujuan mengakhiri kekuasaan mutlak kaum kulit putih. Klerk mengadakan Pemilu pada 26 – 29 April 1994 yang dimenangkan oleh Mandela sehingga sebulan kemudian Mandela menjadi presiden Afrika Selatan.<br />2. Yugoslavia menghadapi masalah ekonomi yang serius sehingga melemahkan pemerintah pusat. Masing-masing republik saling berebut kekuasaan dan ketegangan etnik serta kekerasan mewarnai kehidupan politik Yugoslavia.<br />3. Hubungan Utara-Selatan muncul dari konteks geopolitik, bahwa negara-negara maju mayoritas terletak di bagian utara dunia, dan negara-negara berkembang mayoritas terletak di bagian selatan dunia.<br />4. Perestroika yang diterapkan Gorbachev di bidang ekonomi tidak berjalan baik karena kesalahan manajemen dan korupsi yang merajalela menghambat pertumbuhan ekonomi. Kegagalan kebijakan ekonomi Gorbachev juga mempengaruhi kegagalan pada kebijakan politiknya, termasuk Glasnot.<br />5. Runtuhnya Uni Sovyet dan Unifikasi Jerman.<br />6. Runtuhnya Uni Sovyet dilatarbelakangi oleh kebobrokan politik, ekonomi, dan kultural Uni Sovyet akibat akumulasi kebijakan pemerintahan dari Lenin hingga Chernenko. Kondisi tersebut berusaha diperbaiki oleh Gorbachev dengan menerapkan program pembaruan Glasnot dan Perestroika. Namun, progam tersebut mengalami kegagalan akibat kesalahan manajemen dan korupsi yang merajalela. Kondisi Uni Sovyet semakin buruk menyebabkan negara-negara satelit melepaskan diri dan menjadi negara merdeka sehingga Uni Sovyet runtuh pada tahun 1991.<br />7. Warga Jerman Barat dan Jerman Timur menginginkan persatuan kembali dan menghancurkan Tembok Berlin. Kejadian tersebut menyebabkan diadakannya pertemuan “dua plus empat” antara Jerman Barat, Jerman Timur, dan empat negara Sekutu yang menguasai Jerman, yaitu Amerika Serikat, Uni Sovyet, Inggris, dan Prancis pada Mei hingga September 1990. Pada 3 Oktober 1990, secara resmi dinyatakan Jerman bersatu ke seluruh dunia.<br />8. Rusia, Ukraina, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Georgia, Kazakhstan, Kirgiztan, Moldova, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan.<br />9. Kebijakan Breznev yang menyatakan bahwa Uni Sovyet mempunyai hak untuk mengintervensi urusan dalam negeri negara-negara komunis lainnya dengan tujuan untuk menguatkan akar persaudaraan komunisme di negara tersebut.<br />10. Pada Mei 1988, Janos Kadar menjadi Sekjen Cekoslovakia. Pada Januari 1989, Parlemen Hongaria mengizinkan berdirinya partai independen. Pada April 1989, pelarangan terhadap gerakan Solidarity di Polandia dicabut. Pada Juni 1989, Pemilu di Polandi dimenangkan oleh Solidarity. Pada Juni 1989, Solidarity berkoalisi dengan Jend. Jaruselski. Pada September 1989, Hongaria mengizinkan pengungsi Jerman Timur untuk menyebrang ke Austria. Pada Oktober 1989, Hongaria menjamin berlakunya sistem multipartai. Pada 3 November 1989, Cekoslovakia membuka perbatasan agar rakyat Jerman Timur dapat menyebrang ke Jerman Barat. Pada 10 November 1989, Tembok Berlin runtuh dan Zhivkov, Sekjen komunis Bulgaria, turun jabatan. Pada 24 November 1989, Pemimpin Komunis Cekoslovakia turun jabatan. Pada 6 Desember 1989, pemerintahan Jerman Timur turun dari jabatannya. Pada 22 Desember 1989, pemerintahan Ceausescu digulingkan dan ia dieksekusi pada 25 Desember 1989.<br /><br /><br /><br />Mengetahui, Pagak, 22 Januari 2009<br />Kepala SMA Negeri 1 Pagak Guru Mata Pelajaran<br /><br /><br /><br />Drs. Supa’at.M.Hum. Drs. Wahyudi Teguh S<br />NIP 131668208 NIP 1321445520<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)<br /><br />SMA/MA. : SMA Negeri 1 Pagak<br />Program : Ilmu Pengetahuan Sosial<br />Mata Pelajaran : Sejarah<br />Kelas/Semester : XII/2<br />Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak Perang<br /> Dunia II sampai dengan Perkembangan Nuklir<br />Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis Perkembangan Mutakhir Sejarah Dunia<br />Indikator : - Mendeskripsikan proses munculnya Organisasi<br /> Gerakan Non-Blok, ASEAN, dan OKI<br />Alokasi Waktu : 1x45 menit<br /><br />A. Tujuan Pembelajaran<br />Peserta didik mampu untuk:<br />· Mendeskripsikan proses munculnya Organisasi Gerakan Non-Blok, ASEAN, dan OKI<br /><br />B. Materi Pembelajaran<br />Organisasi Gerakan Non-Blok, ASEAN, dan OKI<br /><br />C. Metode Pembelajaran<br />Pembelajaran inquiri dan pemberian tugas<br /><br />D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran<br />1. Kegiatan Pendahuluan<br />· Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan “Apa yang kalian ketahui tentang Gerakan Non-Blok?”.<br />· Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.<br />2. Kegiatan Inti<br />· Peserta didik ditugaskan membuat daftar pertanyaan mengenai Organisasi Gerakan Non-Blok, ASEAN, dan OKI. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan melibatkan seluruh peserta didik.<br />· Peserta didik mengerjakan portofolio berupa analisis mengenai persamaan motif negara-negara dunia untuk membentuk berbagai organisasi internasional yang muncul pada masa akhir dan setelah Perang Dingin (Aktivitas hal 246). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.<br />3. Kegiatan Penutup<br />· Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.<br />· Menarik kesimpulan materi.<br /><br />E. Sumber Belajar<br />· Kurikulum KTSP dan perangkatnya<br />· Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XII IPS - ESIS<br />· Buku sumber Sejarah SMA XII IPS – ESIS (hal 221 – 255)<br />· Peta konsep<br />· Power point<br />· OHP<br />· Buku-buku penunjang yang relevan<br />· Internet<br /><br />F. Penilaian<br />· Portofolio berupa analisis mengenai persamaan motif negara-negara dunia untuk membentuk berbagai organisasi internasional yang muncul pada masa akhir dan setelah Perang Dingin (Aktivitas hal 246). Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.<br /><br />Format Penilaian Portofolio<br />Indikator<br />Nilai Kualitatif<br />Nilai Kuantitatif<br />Deskripsi<br />Pengantar<br /><br /><br /><br />Menunjukkan dengan tepat isi analisis<br />Isi<br /><br /><br /><br /><br />Kesesuaian antara judul dengan isi dan materi. Menguraikan hasil analisis dengan tepat.<br />Penutup<br /><br /><br /><br />Memberikan kesimpulan analisis<br />Struktur/logika penulisan<br /><br /><br /><br />Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam analisis<br />Orisinalitas karangan<br /><br /><br /><br />Analisis merupakan hasil sendiri<br />Penyajian, bahasan dan bahasa<br /><br /><br /><br />Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif<br />Jumlah<br /><br /><br /><br /><br /><br />Kriteria Penilaian :<br />Kriteria Indikator<br />Nilai Kualitatif<br />Nilai Kuantitatif<br />80-100<br />Memuaskan<br />4<br />70-79<br />Baik<br />3<br />60-69<br />Cukup<br />2<br />45-59<br />Kurang cukup<br />1<br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Kunci Jawaban Evaluasi Semester 2<br />A.<br />1. b<br />2. b<br />3. b<br />4. b<br />5. a<br />6. e<br />7. e<br />8. b<br />9. e<br />10. c<br />11. b<br />12. b<br />13. c<br />14. Politik Containtment<br />15. b<br />16. a<br />17. a<br />18. c<br />19. d/e<br />20. d<br />21. a<br />22. a<br />23. d<br />24. a<br />25. d<br />26. b<br />27. c<br />28. a<br />29. b<br />30. a<br />31. b<br />32. c<br />33. a<br />34. a/b<br />35. c<br />36. a<br />37. b<br />38. a<br />39. e<br />40. a<br /><br />B.<br />1. Amerika Serikat pada saat itu juga sedang berupaya menanamkan pengaruh liberalisme di Vietnam. Untuk itu, Amerika Serikat ikut berperang membendung masuknya pengaruh komunis di Vietnam.<br />2. Gerakan nasionalisme di India dipimpin oleh Mahatma Gandhi yang memiliki beberapa prinsip perjuangan. Ahimsa mengutamakan anti-kekerasan. Satyagraha mendidik rakyat untuk tidak bekerja sama dengan Inggris. Hartal menekankan aksi pemogokan kerja oleh rakyat India. Swadesi mengutamakan aksi pemboikotan dan penolakan seluruh produk-produk buatan Inggris.<br />3. Amerika Serikat dan Uni Sovyet adalah pemenang Perang Dunia II yang memiliki ideologi berbeda. Amerika Serikat dengan liberalismenya berusaha menanamkan pengaruh pada negara-negara di dunia, begitu juga dengan Uni Sovyet yang menganut komunisme. Amerika Serikat kemudian menarik simpati negara-negara Eropa Barat dan membentuk blok barat, sedangkan Uni Sovyet merangkul negara-negara Eropa Timur dan membentuk blok timur. Kedua blok tersebut bersaing dalam segala bidang tanpa melakukan peperangan fisik.<br />4. Helmut Khol berperan mengusahakan unifikasi Jerman dengan mengkoordinasi pertemuan “dua plus empat”. Pertemuan tersebut akhirnya menetapkan Jerman bersatu pada 3 Oktober 1990.<br />5. Nasionalisme di India dan Mesir memberikan semangat kepada rakyat untuk meneruskan perjuangan pergerakan nasional dan mewujudkan kemerdekaan Indonesia.<br />6. Indonesia pada masa Perang Dingin berupaya menjalankan politik luar negeri bebas aktif. Namun, Presiden Soekarno sempat terbujuk oleh komunisme sehingga membentuk poros Indonesia-Phnomphen-Peking-Hanoi-Pyongyang. Pada saat pergantian kepemimpinan dari Soekarno ke Soeharto, politik luar negeri Indonesia kembali pada politik luar negeri bebas aktif.<br />7. Amerika Serikat mengembangkan penelitian bom hidrogen dan Uni Sovyet kemudian menyusul dengan membuat bom hidrogen sendiri. Kebijakan PBB untuk mencegah penggunaan nuklir tidak dihiraukan oleh kedua negara tersebut.<br />8. Hubungan Utara-Selatan muncul dari konteks geopolitik, bahwa negara-negara maju mayoritas terletak di bagian utara dunia, dan negara-negara berkembang mayoritas terletak di bagian selatan dunia.<br />9. Glasnot dan Perestroika merupakan pembaharuan yang dikeluarkan Presiden Uni Sovyet, Gorbachev, untuk memperbaiki kondisi negara. Glasnot berarti keterbukaan yang memperkenankan dan mendorong diskusi lebih terbuka serta kritik terhadap kehidupan politik dan kultural agar dapat menjadi lebih baik. Perestroika adalah restrukturisasi di segala bidang untuk memperbaiki kondisi sosial, ekonomi, dan politik Uni Sovyet.<br />10. Runtuhnya Uni Sovyet dilatarbelakangi oleh kebobrokan politik, ekonomi, dan kultural Uni Sovyet akibat akumulasi kebijakan pemerintahan dari Lenin hingga Chernenko. Kondisi tersebut berusaha diperbaiki oleh Gorbachev dengan menerapkan program pembaharuan Glasnot dan Perestroika. Namun, progam tersebut mengalami kegagalan akibat kesalahan manajemen dan korupsi yang merajalela. Kondisi Uni Sovyet semakin buruk menyebabkan negara-negara satelit melepaskan diri dan menjadi negara merdeka sehingga Uni Sovyet runtuh pada tahun 1991.<br />11. Kondisi ekonomi Indonesia sangat hancur. Kerusakan infrastruktur dan sarana publik akibat perang membuat perekonomian rakyat tidak berjalan secara optimal. Presiden Soekarno mengadakan penataan melalui diplomasi internasional berbentuk kesediaan untuk menjadi mitra dagang bagi negara lain.<br />12. Colombo Plan merupakan strategi Amerika Serikat dan negara-negara blok barat untuk menarik simpati negara-negara berkembang dan miskin agar bergabung dengan blok barat. Program berbentuk bantuan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan dan derajat negara berkembang dan negara miskin. Program ini dimulai pada Juli 1951.<br />13. KAA menghasilkan Dasasila Bandung yang berisi landasan semangat dan kebulatan tekad bangsa Asia Afrika untuk mewujudkan kehidupan yang baik dan perdamaian dunia.<br />14. Politik Apartheid merupakan politik pemisahan antara pemerintah yang berkulit putih (minoritas) dan penduduk yang berkulit hitam (mayoritas) di Afrika Selatan. Pemerintah yang berkulit putih mendapatkan keistimewaan dalam segala hal, sedangkan penduduk berkulit hitam dilarang memiliki tanah, dibatasi keinginan berusahanya, dan tidak boleh berada di kursi pemerintahan.<br />15. Runtuhnya Uni Sovyet dan Unifikasi Jerman.<br /><br /><br /><br /><br /><br />Mengetahui, Pagak, 22 Januari 2009<br />Kepala SMA Negeri 1 Pagak Guru Mata Pelajaran<br /><br /><br /><br />Drs. Supa’at.M.Hum. Drs. Wahyudi Teguh S<br />NIP 131668208 NIP 1321445520Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-63949237657098374962009-12-10T19:42:00.000-08:002009-12-10T19:50:30.503-08:00Sejarah Kabupaten Malang<p align="left"> DARI PURA KANJURUAN MENUJU KABUPATEN MALANG <br /> Tinjauan Sejarah HARI JADI KABUPATEN MALANG<br /><br /> Berdirinya pemerintahan di daerah Malang yang kemudian dikenal sebagai Kabupaten Malang, ditinjau dari berbagai peninggalan sejarah membuktikan adanya hubungan sejarah dengan pusat Kerajaan Kanjuruhan di sekitar daerah Dinoyo sejak abad VIII masehi.<br /> Kabupaten Malang mempunyai kesinambungan sejarah yang tua, sejak abad XX SM. Dengan abad VIII masehi sampai pembentukannya secara formal sebagai kabupaten pada abad XIX. Petunjuk adanya kesinambungan sejarah Kabupaten Malang dengan pusat-pusat pemerintahan masa lalu, berupa Piagam/Prasasti baik dari batu maupun tembaga yang dikeluarkan oleh Raja, Wakil Raja, Penguasa Kerajaan, Keluarga Raja yang menyebutkan nama-nama desa atau satuan tempat tinggal yang sekarang berada di wilayah Kabupaten Malang.<br /> Bukti-bukti tertulis itu berasal dari jaman yang berbeda-beda. Sebagai bukti, berikut nama-nama desa yang tersebut dalam prasasti dan masih digunakan hingga sekarang :<br />1. Kanjuruan, tersebut dalam Prasasti tahun 760 M, sekarang menjadi Kejuron atu desa dekat Dinoyo.<br />2. Balandit, tersebut dalam prasasti tahun 929 M, sekarang menjadi Wendit/Mendit desa di Kecamatan Pakis.<br />3. Turryan, tersebut dalam prasasti tahun 929 M, sekarang menjadi Turen. Prasasti ini menjadi punden (watu godhek) di sebelah selatan pasar Turen.<br />4. Hantang, tersebut dalam prasasti tahun 1135 M, sekarang menjadi Ngantang<br />5. Katinden, tersebut dalam prasasti tahun 1395 M, kini menjadi Ketindan (Lawang).<br />6. Panawijan, tersebut dalam prasasti tahun 943 M, kini menjadi Polowijen desa di sebelah utara kota Malang.<br />7. Kabalon, terdapat dalam naskah Pararaton (XVI M) suatu mandala para pertapa dan Brahmana kini desa di Cemoro Kandang.<br />8. Mandaragiri, terdapat dalam naskah Negarakertagama tahun 1365 M, menjadi Mondoroko di Singosari.<br /><br />Sejak jaman dahulu wilayah Kabupaten Malang mempunyai peranan penting di bidang pemerintahan, yaitu sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Kanjuruan (abad VIII) dan kerajaan Singasari (abad XIII).Ketika pusat kerajaan berada di luar Kabupaten Malang, daerah Kabupaten Malang tetap merupakan wilayah penting, sebagai contoh :<br />1. Pada masa pemerintahan Dinasti Isyana di bawah kekuasaan Raja Sindok, sebagian besar prasastinya tersebar di wilayah Kabupaten Malang.<br />2. Pada masa pemerintahan Jayabaya (Kediri) wilayah Hantang dijadikan perdikan/sima (bebas dari pajak)<br />3. Pada masa pemerintahan raja-raja Majapahit, di Malang ditempatkan pejabat-pejabat tinggi kerajaan Majapahit<br /><br />KERAJAAN KANJURUHAN SEBAGAI PUSAT PEMERINTAHAN PERTAMA di MALANG ditetapkan sebagai HARI JADI KABUPATEN MALANG<br /><br />Kriteria penentuan HARI JADI KABUPATEN MALANG berdasarkan:<br />1. Adanya kontinuitas historis antara pusat kekuasaan / pemerintahan di masa lalu dengan pemerintahan dan masyarakat Kabupaten Malang sekarang.<br />2. Kenyataan historis itu merupakan tonggak penting dalam pertumbuhan sejarah selanjutnya, dan didukung oleh bukti primer berupa sumber sejarah yang authentic (dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan) yaitu prasasti. Kedudukan prasasti sebagai sumber authentic tidak perlu diragukan, karena prasasti itu :<br />- Dikeluarkan oleh Raja, keluarga Raja, atau lembaga resmi<br />- Merupakan dokumen resmi<br />- Dibuat pada jamannya<br />- Merupakan sumber primer<br />Jadi prasasti memiliki derajat kesaksian yang paling tinggi.<br />3. Adanya kesanggupan menumbuhkan rasa bangga dan cinta kepada daerah Kabupaten Malang, sebagai bagian integral dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.<br /><br /> Prasasti Kanjuruhan / berita tertulis / dokumen pemerintahan tertua tentang kerajaan yang berpusat di daerah Kabupaten Malang yang diketemukan di desa Merjosari (Dinoyo) ditulis dengan huruf Kawi (Jawa Kuno) berbahasa Sansekerta dan menurut penanggalan dalam Candrasangkala berbunyi NAYANA VAYU RASE yang bernilai 682 Saka atau 760 Masehi.<br />Berdasarkan prasasti Kanjuruhan, tidak diragukan lagi bahwa pada abad VIII M di Malang telah ada suatu pusat pemerintahan yang pertama. Pemerintahan yang berbentuk kerajaan ini dipimpin oleh Liswa dengan Abhiseka (gelar) Gajayana. Walaupun Gajayana bukan raja pertama yang memerintah di Malang, tetapi raja itulah yang kita ketahui prasastinya, dan menyebutkan adanya suatu pusat kegiatan politik dan pemerintahan yang teratur.<br />Raja Gajayana-lah yang sebenarnya merestorasi kekuasaan dari reruntuhan pemerintahan pendahulunya. Gajayana seorang raja yang mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil disekitarnya.<br /> Perintiwa tahun 760 M itu merupakan peristiwa yang merestui persatuan kerajaan-kerajaan kecil tersebut, atas dasar kenyataan itulah HariJadi Kabupaten Malang hendaknya dikembalikan kepada prasasti Kanjuruhan.<br />Dalam prasasti Kanjuruhan (Prasasti Dinoyo) itu digunakan dua macam cara penanggalan yaitu yang pertama dengan cara Cronogram (Candrasangkala) dan dengan cara penulisan angka tahunnya. Dari unsur penanggalan Candrasangkala serta menyebutkan rasi-rasi bintang yang disebutkn pada saat itu, maka saat itu ekivalen dan bertepatan dengan hari Jum’at, tanggal 28 Nopember tahun 760 Masehi, dan sekarang dikenal sebagai Hari Jadi KABUPATEN MALANG</p>Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-58363602987854758942009-12-10T19:32:00.000-08:002009-12-10T19:35:07.640-08:00Wali Kota Malang<strong>Walikota Malang</strong><br />Masa Penjajahan Hindia Belanda:<br /> 1919-1929 H.I. Bussemaker<br /> 1929-1933 Ir. E.A. Voorneman<br /> 1933-1936 Ir. P.K.W. Lakeman<br /> 1936-1942 J.H. Boerstra<br />Masa Penjajahan Jepang:<br /> 1942-1942 Raden Adipati Ario Sam<br /> 1942-1945 Mr. Soewarso Tirtowidjojo<br />Masa Kemerdekaan:<br /> 1945-1958 M. Sardjono Wiryohardjono<br /> 1958-1966 Koesno Soeroatmodjo<br /> 1966-1968 Kol. M. Ng Soedarto<br /> 1968-1973 Kol. R. Indra Soedarmadji<br /> 1973-1983 Kol. Soegiyono<br /> 1983-1983 Drs. Soeprapto<br /> 1983-1988 dr. H. Tom Uripan Nitihardjo<br /> 1988-1989 H. M Soesamto<br /> 1989-2003 Kol. H. Suyitno<br /> 2003-sekarang Drs. Peni SupartoDifabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-71711754235851838012009-12-05T06:46:00.000-08:002009-12-05T06:52:34.488-08:00Sejarah nama Indonesia<div align="justify"><strong>Sejarah nama Indonesia</strong><br /><strong><span style="color:#009900;">Pada zaman purba, kepulauan Indonesia disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa </span></strong><a title="Tionghoa" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa"><strong><span style="color:#009900;">Tionghoa</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> kawasan kepulauan tanah air dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa </span></strong><a title="India" href="http://id.wikipedia.org/wiki/India"><strong><span style="color:#009900;">India</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata </span></strong><a title="Sansekerta" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sansekerta"><strong><span style="color:#009900;">Sansekerta</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah </span></strong><a title="Ramayana" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ramayana"><strong><span style="color:#009900;">Ramayana</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> karya pujangga </span></strong><a title="Walmiki" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Walmiki"><strong><span style="color:#009900;">Walmiki</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> menceritakan pencarian terhadap </span></strong><a title="Sinta" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sinta"><strong><span style="color:#009900;">Sinta</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">, istri </span></strong><a title="Rama" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rama"><strong><span style="color:#009900;">Rama</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> yang diculik </span></strong><a title="Rahwana" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rahwana"><strong><span style="color:#009900;">Rahwana</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.<br />Bangsa </span></strong><a title="Bangsa Arab" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Arab"><strong><span style="color:#009900;">Arab</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> menyebut wilayah yang kemudian menjadi IndonesiaJaza'ir al-Jawi (Kepulauan </span></strong><a title="Jawa" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa"><strong><span style="color:#009900;">Jawa</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">). Nama Latin untuk </span></strong><a title="Kemenyan (halaman belum tersedia)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemenyan&action=edit&redlink=1"><strong><span style="color:#009900;">kemenyan</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">, benzoe, berasal dari nama </span></strong><a title="Bahasa Arab" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arab"><strong><span style="color:#009900;">bahasa Arab</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> luban jawi ("</span></strong><a title="Kemenyan (halaman belum tersedia)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemenyan&action=edit&redlink=1"><strong><span style="color:#009900;">kemenyan</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> Jawa"), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon </span></strong><a title="Styrax sumatrana (halaman belum tersedia)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Styrax_sumatrana&action=edit&redlink=1"><strong><span style="color:#009900;">Styrax sumatrana</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> yang dahulu hanya tumbuh di </span></strong><a title="Sumatra" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra"><strong><span style="color:#009900;">Sumatra</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "Jawa" oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. Dalam bahasa Arab juga dikenal Samathrah (Sumatra), Sholibis (Sulawesi), Sundah (Sunda), semua pulau itu dikenal sebagai kulluh Jawi (semuanya Jawa).<br />Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari </span></strong><a title="Arab Saudi" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arab_Saudi"><strong><span style="color:#009900;">Arab</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">, </span></strong><a title="Persia" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Persia"><strong><span style="color:#009900;">Persia</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">, </span></strong><a title="India" href="http://id.wikipedia.org/wiki/India"><strong><span style="color:#009900;">India</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">, dan </span></strong><a title="Tiongkok" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok"><strong><span style="color:#009900;">Tiongkok</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah "Hindia". Semenanjung Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan </span></strong><a title="Asia Tenggara" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara"><strong><span style="color:#009900;">Asia Tenggara</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> dinamai "Hindia Belakang". Sedangkan tanah air memperoleh nama "Kepulauan Hindia" (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau "Hindia Timur" (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais).<br />Pada jaman penjajahan Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan </span></strong><a title="Jepang" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang"><strong><span style="color:#009900;">Jepang</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> </span></strong><a title="1942" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1942"><strong><span style="color:#009900;">1942</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">-</span></strong><a title="1945" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945"><strong><span style="color:#009900;">1945</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> memakai istilah To-Indo (Hindia Timur).<br />Eduard Douwes Dekker (</span></strong><a title="1820" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1820"><strong><span style="color:#009900;">1820</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">-</span></strong><a title="1887" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1887"><strong><span style="color:#009900;">1887</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">), yang dikenal dengan nama samaran </span></strong><a title="Multatuli" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Multatuli"><strong><span style="color:#009900;">Multatuli</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu Insulinde, yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (</span></strong><a title="Bahasa Latin" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latin"><strong><span style="color:#009900;">bahasa Latin</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> insula berarti pulau). Nama Insulinde ini kurang populer.<br /></span></strong><a name="Nusantara"></a><strong><span style="color:#009900;">Nusantara<br />Pada tahun </span></strong><a title="1920-an" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1920-an"><strong><span style="color:#009900;">1920-an</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">, </span></strong><a title="Ernest Francois Eugene Douwes Dekker" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ernest_Francois_Eugene_Douwes_Dekker"><strong><span style="color:#009900;">Ernest Francois Eugene Douwes Dekker</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> (</span></strong><a title="1879" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1879"><strong><span style="color:#009900;">1879</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">-</span></strong><a title="1950" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1950"><strong><span style="color:#009900;">1950</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">), yang dikenal sebagai Dr. </span></strong><a title="Setiabudi" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Setiabudi"><strong><span style="color:#009900;">Setiabudi</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> (cucu dari adik Multatuli), memperkenalkan suatu nama untuk Indonesia yang tidak mengandung unsur kata "India". Nama itu tiada lain adalah Nusantara, suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari </span></strong><a title="Pararaton" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pararaton"><strong><span style="color:#009900;">Pararaton</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">, naskah kuno zaman </span></strong><a title="Majapahit" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit"><strong><span style="color:#009900;">Majapahit</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> yang ditemukan di </span></strong><a title="Bali" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bali"><strong><span style="color:#009900;">Bali</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh </span></strong><a title="J.L.A. Brandes (halaman belum tersedia)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=J.L.A._Brandes&action=edit&redlink=1"><strong><span style="color:#009900;">J.L.A. Brandes</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> dan diterbitkan oleh </span></strong><a title="Nicholaas Johannes Krom (halaman belum tersedia)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nicholaas_Johannes_Krom&action=edit&redlink=1"><strong><span style="color:#009900;">Nicholaas Johannes Krom</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> pada tahun </span></strong><a title="1920" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1920"><strong><span style="color:#009900;">1920</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">.<br />Pengertian Nusantara yang diusulkan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian nusantara zaman Majapahit. Pada masa Majapahit, Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa (antara dalam </span></strong><a title="Bahasa Sansekerta" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sansekerta"><strong><span style="color:#009900;">bahasa Sansekerta</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> artinya luar, seberang) sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa). </span></strong><a title="Sumpah Palapa" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Palapa"><strong><span style="color:#009900;">Sumpah Palapa</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> dari </span></strong><a title="Gajah Mada" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gajah_Mada"><strong><span style="color:#009900;">Gajah Mada</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> tertulis "Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa" (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat).<br />Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi jahiliyah itu diberi pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata </span></strong><a title="Melayu" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Melayu"><strong><span style="color:#009900;">Melayu</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> asli antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu "nusa di antara dua benua dan dua samudra", sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern. Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda.<br />Sampai hari ini istilah nusantara tetap dipakai untuk menyebutkan Indonesia.<br /></span></strong><a name="Nama_Indonesia"></a><strong><span style="color:#009900;">Nama Indonesia<br />Pada tahun </span></strong><a title="1847" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1847"><strong><span style="color:#009900;">1847</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh </span></strong><a title="James Richardson Logan (halaman belum tersedia)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=James_Richardson_Logan&action=edit&redlink=1"><strong><span style="color:#009900;">James Richardson Logan</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> (</span></strong><a title="1819" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1819"><strong><span style="color:#009900;">1819</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">-</span></strong><a title="1869" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1869"><strong><span style="color:#009900;">1869</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">), seorang </span></strong><a title="Skotlandia" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Skotlandia"><strong><span style="color:#009900;">Skotlandia</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> yang meraih sarjana hukum dari </span></strong><a title="Universitas Edinburgh (halaman belum tersedia)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Universitas_Edinburgh&action=edit&redlink=1"><strong><span style="color:#009900;">Universitas Edinburgh</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">. Kemudian pada tahun </span></strong><a title="1849" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1849"><strong><span style="color:#009900;">1849</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> seorang ahli etnologi bangsa </span></strong><a title="Inggris" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inggris"><strong><span style="color:#009900;">Inggris</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">, </span></strong><a title="George Samuel Windsor Earl (halaman belum tersedia)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=George_Samuel_Windsor_Earl&action=edit&redlink=1"><strong><span style="color:#009900;">George Samuel Windsor Earl</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> (</span></strong><a title="1813" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1813"><strong><span style="color:#009900;">1813</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">-</span></strong><a title="1865" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1865"><strong><span style="color:#009900;">1865</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.<br />Dalam JIAEA Volume IV tahun </span></strong><a title="1850" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1850"><strong><span style="color:#009900;">1850</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam </span></strong><a title="Bahasa Yunani" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunani"><strong><span style="color:#009900;">bahasa Yunani</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis:<br />"... the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians".<br />Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (</span></strong><a title="Srilanka" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Srilanka"><strong><span style="color:#009900;">Srilanka</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">) dan Maldives (</span></strong><a title="Maladewa" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maladewa"><strong><span style="color:#009900;">Maladewa</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">). Earl berpendapat juga bahwa </span></strong><a title="Bahasa Melayu" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu"><strong><span style="color:#009900;">bahasa Melayu</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.<br />Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah "Indian Archipelago" terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.<br />Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan:<br />"Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago".<br />Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang </span></strong><a title="Etnologi" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Etnologi"><strong><span style="color:#009900;">etnologi</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> dan </span></strong><a title="Geografi" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi"><strong><span style="color:#009900;">geografi</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">.<br />Pada tahun </span></strong><a title="1884" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1884"><strong><span style="color:#009900;">1884</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> guru besar etnologi di </span></strong><a title="Universitas Berlin" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Berlin"><strong><span style="color:#009900;">Universitas Berlin</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> yang bernama </span></strong><a title="Adolf Bastian" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adolf_Bastian"><strong><span style="color:#009900;">Adolf Bastian</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> (</span></strong><a title="1826" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1826"><strong><span style="color:#009900;">1826</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">-</span></strong><a title="1905" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1905"><strong><span style="color:#009900;">1905</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air pada tahun </span></strong><a title="1864" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1864"><strong><span style="color:#009900;">1864</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> sampai </span></strong><a title="1880" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1880"><strong><span style="color:#009900;">1880</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indië tahun </span></strong><a title="1918" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1918"><strong><span style="color:#009900;">1918</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">. Padahal Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.<br /></span></strong><a title="Pribumi" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pribumi"><strong><span style="color:#009900;">Pribumi</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (</span></strong><a title="Ki Hajar Dewantara" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hajar_Dewantara"><strong><span style="color:#009900;">Ki Hajar Dewantara</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;">). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun </span></strong><a title="1913" href="http://id.wikipedia.org/wiki/1913"><strong><span style="color:#009900;">1913</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.<br />Nama Indonesisch (Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch (Hindia) oleh Prof </span></strong><a title="Cornelis van Vollenhoven" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cornelis_van_Vollenhoven"><strong><span style="color:#009900;">Cornelis van Vollenhoven</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> (1917). Sejalan dengan itu, </span></strong><a title="Inlander" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inlander"><strong><span style="color:#009900;">inlander</span></strong></a><strong><span style="color:#009900;"> (pribumi) diganti dengan Indonesiër (orang Indonesia).</span></strong></div>Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-33752348008416973832009-12-05T06:33:00.000-08:002009-12-05T06:35:24.500-08:00Asal-usul nama Rupiah<div align="justify"><strong>Asal Usul Nama Rupiah?<br /></strong>·<a title="Permanent Link to:Asal Usul Nama Rupiah, Darimana ya?" href="http://netsains.com/2008/09/asal-usul-nama-rupiah-darimana-ya/">Asal Usul Nama Rupiah, Darimana ya?</a>Rupiah (Rp) adalah mata uang Indonesia, kodenya adalah IDR. Nama ini diambil dari mata uang India rupee. Sebelumnya di daerah yang disebut Indonesia sekarang menggunakan gulden Belanda dari tahun 1610 sampai tahun 1817, ketika gulden Hindia-Belanda diperkenalkan.<br />Nama rupiah pertama kali digunakan secara resmi dengan dikeluarkannya mata uang rupiah jaman pendudukan Dai Nippon pada Perang Dunia II. Setelah perang selesai, Bank Jawa, pelopor Bank Indonesia, mengeluarkan Rupiah. Sedangkan Tentara Sekutu mengeluarkan Gulden Nica.<br />Sementara itu di daerah-daerah lain di di daerah yang sekarang disebut Indonesia, banyak beredar uang yang bertalian dengan aktivitas gerilya.<br />Pada tanggal 2 November 1949 rupiah ditetapkan sebagai mata uang nasional. Di daerah kepulauan Riau dan Papua, kala itu masih digunakan mata uang lain. Baru pada tahun 1964 dan 1971 rupiah digunakan di sana.<br />Di daerah Timor Timur, rupiah digunakan dari tahun 1976 – 2001. Semenjak tahun 2001 sampai sekarang digunakan dolar AS.</div>Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-83154253148502411472009-11-06T21:28:00.000-08:002009-11-06T21:33:09.420-08:00Asal Bendera Merah PutihÒASAL-USUL BENDERA MERAH PUTIH<br />1. ASAL USUL BENDERA<br />2. ASAL USUL BENDERA INDONESIA <br /> MERAH PUTIH<br />ÒASAL USUL BENDERA<br /> Sejak kapan bangsa-bangsa di dunia mulai memakai bendera sebagai identitas bangsanya?<br /> Berdasarkan catatan sejarah dapat dikemukakan bahwa awal mula orang menggunakan bendera dimulai dengan memakai lencana atau emblem, kemudian berkembang menjadi tanda untuk kelompok atau satuan dalam bentuk kulit atau kain yang dapat berkibar dan mudah dilihat dari jauh.<br /> Berdasarkan penelitian akan hasil-hasil benda kuno ada petunjuk bahwa Bangsa Mesir telah menggunakan bendera pada kapal-kapalnya, yaitu sebagai batas dari satu wilayah yang telah dikuasainya dan dicatat dalam daftar. Demikian juga Bangsa Cina di zaman kaisar Chou tahun 1122 sebelum masehi.<br />ÒPada abad XIX tentara Napoleon I dan II juga menggunakan bendera dengan memakai lambang garuda di puncak tiang. Perlu diingat bahwa tidak semua bendera mempunyai arti dan ada hubungannya dengan religi. Bangsa Punisia dan Yunani menggunakan bendera sangat sederhana yaitu untuk kepentingan perang atau menunjukkan kehadiran raja atau opsir, dan juga pejabat tinggi negara. Bendera Yunani umumnya terdiri dari sebuah tiang dengan kayu salib atau lintang yang pada puncaknya terdapat bulatan. Dikenal juga perkataan vaxillum (kain segi empat yang pinggirnya berwarna ungu, merah, atau biru) digantung pada kayu silang di atas tombak atau lembing.<br />ÒAda lagi yang dinamakan labarum yang merupakan kain sutra bersulam benang emas dan biasanya khusus dipakai untuk Raja Bangsa Inggris menggunakan bendera sejak abad VIII. Sampai abad pertengahan terdapat bendera yang menarik perhatian yaitu bendera “gunfano” yang dipakai Bangsa Germania, terdiri dari kain bergambar lencana pada ujung tombak, dan dari sinilah lahir bendera Prancis yang bernama “fonfano”.<br />ÒTata cara pengibaran dan pemasangan bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung, kibaran bendera putih sebagai tanda menyerah (dalam peperangan) dan sebagai tanda damai rupanya pada saat itu sudah dikenal dan etika ini sampai sekarang masih digunakan oleh beberapa Negara di dunia.<br />ÒBangsa Viking hampir sama dengan itu, tetapi bergambar naga atau burung, dikibarkan sebagai tanda menang atau kalah dalam suatu pertempuran yang sedang berlangsung. Mengenai lambang-lambang yang menyertai bendera banyak juga corak ragamnya, seperti Bangsa Rumania pernah memakai lambang burung dari logam, dan Jerman kemudian memakai lambang burung garuda, sementara Jerman memakai bendera yang bersulam gambar ular naga.<br />MENGAPA BENDERA INDONESIA MERAH PUTIH<br />ADANYA KEPERCAYAAN UNTUK MEMULIAKAN ZAT HIDUP ATAU ZAT KESAKTIAN BAGI MAKHLUK HIDUP YAITU GETAH DAN GETIH.<br />GETAH DAN GETIH MENJIWAI SEGALA APA YANG HIDUP SEBAGAI SUMBERNYA BERWARNA MERAH DAN PUTIH<br />ÒPada abad VII di Nusantara ini terdapat beberapa kerajaan. Di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan pulau-pulau lainnya yang pada hakikatnya baru merupakan kerajaan dengan kekuasaan terbatas, satu sama lainnya belum mempunyai kesatuan wilayah. Baru pada abad VIII terdapat kerajaan yang wilayahnya meliputi seluruh Nusantara yaitu Kerajaan Sriwijaya yang berlangsung sampai abad XII.<br /> Salah satu peninggalannya adalah Candi Borobudur , dibangun pada tahun 824 Masehi dan pada salah satu dindingnya terdapat “pataka” di atas lukisan dengan tiga orang pengawal membawa bendera merah putih sedang berkibar. Kata dwaja atau pataka sangat lazim digunakan dalam kitab jawa kuno atau kitab Ramayana. Gambar pataka yang terdapat pada Candi Borobuur, oleh seorang pelukis berkebangsaan Jerman dilukiskan dengan warna merah putih. Pada Candi Prambanan di Jawa Tengah juga terdapat lukisan Hanoman terbakar ekornya yang melambangkan warna merah (api) dan warna putih pada bulu badannya. Hanoman = kera berbulu putih. Hal tersebut sebagai peninggalan sejarah di abad X yang telah mengenal warna merah dan putih.<br />ÒPrabu Erlangga, digambarkan sedang mengendarai burung besar, yaitu Burung Garuda yang juga dikenal sebagau burung merah putih. Denikian juga pada tahun 898 sampai 910 Raja Balitung yang berkuasa untuk pertama kalinya menyebut dirinya sebagai gelar Garuda Muka, maka sejak masa itu warna merah putih maupun lambang Garuda telah mendapat tempat di hati Rakyat Indonesia.<br /> Pada saat itu tentara Singosari sedang dikirim ke Semenanjung Melayu atau Pamelayu. Jayakatwang mengatur siasat mengirimkan tentaranya dengan mengibarkan panji – panji berwarna merah putih dan gamelan kearah selatan Gunung Kawi. Pasukan inilah yang kemudian berhadapan dengan Pasukan Singosari, padahal pasukan Singosari yang terbaik dipusatkan untuk menghadang musuh di sekitar Gunung Penanggungan.<br />ÒKejadian tersebut ditulis dalam suatu piagam yang lebih dikenal dengan nama Piagam Butak. Butak adalah nama gunung tempat ditemukannya piagam tersebut terletak di sebelah selatan Kota Mojokerto. Pasukan Singosari dipimpin oleh R. Wijaya dan Ardaraja (anak Jayakatwang dan menantu Kertanegara). R. Wijaya memperoleh hadiah sebidang tanah di Desa Tarik, 12 km sebelah timur Mojokerto. an Budhisme.<br /> Berkibarlah warna merah – putih sebagai bendera pada tahun 1292 dalam Piagam Butak yang kemudian dikenal dengan piagam merah – putih, namun masih terdapat salinannya. Pada buku Pararaton ditulis tentang Runtuhnya Singosari serta mulai dibukanya Kerajaan Majapahit dan pada zaman itu pula terjadinya perpaduan antara Ciwaisme deng<br /> Demikian perkembangan selanjutnya pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, menunjukkan bahwa putri Dara Jingga dan Dara Perak yang dibawa oleh tentara Pamelayu juga mangandung unsur warna merah dan putih (jingga=merah, dan perak=putih).<br /> Tempat raja Hayam Wuruk bersemayam, pada waktu itu keratonnya juga disebut sebagai keraton merah – putih, sebab tembok yang melingkari kerajaan itu terdiri dari batu bata merah dan lantainya diplester warna putih.<br /> Empu Prapanca pengarang buku Negarakertagama menceritakan tentang digunakannya warna merah – putih pada upacara kebesaran Raja Hayam Wuruk. Kereta pembesar – pembesar yang menghadiri pesta, banyak dihiasi merah – putih, seperti yang dikendarai oleh Putri raja Lasem. Kereta putri Daha digambari buah maja warna merah dengan dasar putih, maka dapat disimpulkan bahwa zaman Majapahit<br /> warna merah – putih sudah merupakan warna yang dianggap mulia dan diagungkan. Salah satu peninggalan Majapahit adalah cincin warna merah putih yang menurut ceritanya sabagai penghubung antara Majapahit dengan Mataram sebagai kelanjutan. Dalam Keraton Solo terdapat panji – panji peninggalan Kyai Ageng Tarub turunan Raja Brawijaya yaitu Raja Majapahit terakhir. Panji – panji tersebut berdasar kain putih dan bertuliskan arab Jawa yang digaris atasnya warna merah. Hasil penelitian panitia kepujanggaan Yogyakarta berkesimpulan antara lain nama bendera itu adalah Gula Kelapa . dilihat dari warna merah dan putih. Gula warna merah artinya berani, dan kelapa warna putih artinya suci.<br /> Di Sumatra Barat menurut sebuah tambo yang telah turun temurun hingga sekarang ini masih sering dikibarkan bendera dengan tiga warna, yaitu hitam mewakili golongan penghulu atau penjaga adat, kuning mewakili golongan alim ulama, sedangkan merah mewakili golongan hulu baling. Ketiga warna itu sebenarnya merupakan peninggalan Kerajaan Minang pada abad XIV yaitu Raja Adityawarman.<br />ÒJuga di Sulawesi di daerah Bone dan Sopeng dahulu dikenal Woromporang yang berwarna putih disertai dua umbul – umbul di kiri dan kanannya. Bendera tersebut tidak hanya berkibar di daratan, tetapi juga di samudera , di atas tiang armada Bugis yang terkenal. Bagi masyarakat Batak terdapat kebudayaan memakai ulos semacam kain yang khusus ditenun dengan motif tersendiri. Nenek moyang orang Batak menganggap ulos sebgai lambang yang akan mendatangkan kesejahteraan jasmani dan rohani serta membawa arti khusus bagi yang menggunakannya.<br />ÒDalam aliran animisme Batak dikenal dengan kepercayaan monotheisme yang bersifat primitive, bahwa kosmos merupakan kesatuan tritunggal, yaitu benua atas dilambangkan dengan warna merah dan benua bawah dilambangkan dengan warna hitam. Warna warna ketiga itu banyak kita jumpai pada barang-barang yang suci atau pada hiasan-hiasan rumah adat. Demikian pula pada ulos terdapat warna dasar yang tiga tadi yaitu hitam sebagai warna dasar sedangkan merah dan putihnya sebagai motif atau hiasannya.<br /> Di beberapa daerah di Nusantara ini terdapat kebiasaan yang hampir sama yaitu kebiasaan memakai selendang sebagai pelengkap pakaian kaum wanita. Ada kalanya pemakaian selendang itu ditentukan pemakaiannya pada setiap ada upacara – upacara, dan sebagian besar dari moti-motifnya berwarna merah dan putih.<br />Ò Ketika terjadi perang Diponegoro pada tahun 1825-1830 di tengah – tengah pasukan Diponegoro yang beribu – ribu juga terlihat kibaran bendera merah – putih, demikian juga di lereng – lereng gunung dan desa - desa yang dikuasai Pangeran Diponegoro banyak terlihat kibaran bendera merah - putih. Ibarat gelombang samudera yang tak kunjung reda perjuangan Rakyat Indonesia sejak zaman Sriwijaya, Majapahit, putra – putra Indonesia yang dipimpin Sultan Agung dari Mataram, Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten, Sultan Hasanudin, Sisingamangaraja, Tuanku Imam Bonjol, Teuku Umar, Pangeran Antasari, Pattimura, Diponegoro dan banyak lagi putra Indonesia yang berjuang untuk mempertahankan kedaulatan bangsa, sekalipun pihak penjajah dan kekuatan asing lainnya berusaha menindasnya, namun semangat kebangsaan tidak terpadamkan.<br />ÒPada abad XX perjuangan Bangsa Indonesia makin terarah dan menyadari akan adanya persatuan dan kesatuan perjuangan menentang kekuatan asing, kesadaran berbangsa dan bernegara mulai menyatu dengan timbulnya gerakan kebangsaan Budi Utomo pada 1908 sebagai salah satu tonggak sejarah.<br /> Kemudian pada tahun 1922 di Yogyakarta berdiri sebuah perguruan nasional Taman Siswa dibawah pimpinan Suwardi Suryaningrat. Perguruan itu telah mengibarkan bendera merah putih dengan latar dasar warna hijau yang tercantum dalam salah satu lagu antara lain : Dari Barat Sampai ke Timur, Pulau-pulau Indonesia, Nama Kamu Sangatlah Mashur Dilingkungi Merah-putih. Itulah makna bendera yang dikibarkan Perguruan Taman Siswa.<br />ÒKetika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.<br /> Para mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia yang berada di Negeri Belanda pada 1922 juga telah mengibarkan bendera merah – putih yang di tengahnya bergambar kepala kerbau, pada kulit buku yang berjudul Indonesia Merdeka. Buku ini membawa pengaruh bangkitnya semangat kebangsaan untuk mencapai Indonesia Merdeka.<br />ÒDemikian seterusnya pada tahun 1927 berdiri Partai Nasional Indonesia dibawah pimpinan Ir. Soekarno yang bertujuan mencapai kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia. Partai tersebut mengibarkan bendera merah putih yang di tengahnya bergambar banteng.<br /> Kongres Pemuda pada tahun 1928 merupakan detik yang sangat bersejarah dengan lahirnya “Sumpah Pemuda”. Satu keputusan sejarah yang sangat berani dan tepat, karena kekuatan penjajah pada waktu itu selalu menindas segala kegiatan yang bersifat kebangsaan. Sumpah Pemuda tersebut adalah tidak lain merupakan tekad untuk bersatu, karena persatuan Indonesia merupakan pendorong ke arah tercapainya kemerdekaan. Semangat persatuan tergambar jelas dalam “Poetoesan Congres Pemoeda – Pemoeda Indonesia” yang berbunyi :<br />ÒPertama : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE<br />Ò BERTOEMPAH DARAH YANG SATOE,<br />Ò TANAH AIR INDONESIA<br />ÒKedua : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE<br />Ò BERBANGSA YANG SATOE,<br />BANGSA INDONESIA<br />ÒKetiga : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA<br />×MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,<br />×BAHASA INDONESIA<br />ÒPada kongres tersebut untuk pertama kalinya digunakan hiasan merah – putih tanpa gambar atau tulisan, sebagai warna bendera kebangsaan dan untuk pertama kalinya pula diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.<br /> Pada saat kongres pemuda berlangsung, suasana merah – putih telah berkibar di dada peserta, yang dibuktikan dengan panitia kongres mengenakan “kokarde” (semacam tanda panitia) dengan warna merah putih yang dipasang di dada kiri. Demikian juga pada anggota padvinder atau pandu yang ikut aktif dalam kongres menggunakan dasi berwarna merah – putih. Kegiatan pandu, suatu organisasi kepanduan yang bersifat nasional dan menunjukkan identitas kebangsaan dengan menggunakan dasi dan bendera merah – putih.<br /> Pengibaran Bendera Merah-putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilarang pada masa pendudukan Jepang, karena ia mengetahui pasti bahwa hal tersebut dapat membangkitkan semangat kebangsaan yang nantinya menuju pada kemerdekaan. Kemudian pada tahun 1944 lagu Indonesia Raya dan Bendera Merah-putih diizinkan untuk berkibar lagi setelah kedudukan Jepang terdesak. Bahkan pada waktu itu pula dibentuk panitia yang bertugas menyelidiki lagu kebangsaan serta arti dan ukuran bendera merah-putih.<br /> Detik-detik yang sangat bersejarah adalah lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Setelah pembacaan teks proklamasi, baru dikibarkan bendera merah-putih, yang kemudian disahkan pada 18 Agustus 1945. Bendera yang dikibarkan tersebut kemudian ditetapkan dengan nama Sang Saka Merah Putih.<br />ÒKemudian pada 29 September 1950 berkibarlah Sang Merah Putih di depan Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan Bangsa Indonesia oleh badan dunia.<br />ÒBendera merah-putih mempunyai persamaan dengan bendera Kerajaan Monako, yaitu sebuah Negara kecil di bagian selatan Prancis, tapi masih ada perbedaannya. Bendera Kerajaan Monako di bagian tengah terdapat lambang kerajaan dan ukurannya dengan perbandingan 2,5 : 3, sedangkan bendera merah putih dengan perbandingan 2 : 3 (lebar 2 meter, panjang 3 meter) sesuai Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1958. Kerajaan Monako menggunakan bendera bukan sebagai lambang tertinggi karena merupakan sebuah kerajaan, sedangkan bagi Indonesia bendera merah putih merupakan lambang tertinggi.<br />ÒSejarah bendera yang berkibar di bumi Indonesia<br />ÒPeraturan Tentang Bendera Merah Putih<br /> UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Dengan demikian itu, sejak ditetapkannya UUD 1945 , Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.<br /><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peraturan_Pemerintah"> </a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peraturan_Pemerintah">Peraturan Pemerintah</a> No.40/1958 tentang Bendera Kebangsaan Republik Indonesia<br /> Dengan ditetapkannya UUD 1945 dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih, maka serentak seluruh rakyat Indonesia dan pemuda Indonesia, menegakkan, mengibarkan dan mempertahankan Sang Merah Putih di bumi Indonesia. Pertempuran-pertempuran dengan serdadu colonial Belanda yang didukung oleh tentara sekutu berkobar di seluruh Indonesia. Ribuan rakyat dan pemuda Indonesia gugur sebagai pahlawan bangsa mempertahankan kemerdekaan Sang Merah Putih. Karena pengorbanan mereka kini Sang Merah Putih tegak berkibar dibumi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berlandaskan Pancasila.<br /> Sang Merah Putih dikibarkan pada Hari Proklamasi tanggal 17 Agustus 45 di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakartadisebut Bendera Pusaka. Bendera Pusaka itu selalu dikibarkan di tiang yang tingginya 17 m di depan Istana Merdeka Jakarta pada tiap perayaan peringatan Hari Prokalamasi Kemerdekaan.<br /> Mulai tahun 1969 Bendera Pusaka itu tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua. Sebagai gantinya dikibarkan duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia.<br /> Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara colonial Belanda menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.<br />ÒBendera Indonesia<br />ÒInformasi Umum<br />ÒNama negara : <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bendera_Republik_Indonesia">Bendera</a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bendera_Republik_Indonesia"> </a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bendera_Republik_Indonesia">Republik</a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bendera_Republik_Indonesia"> Indonesia</a><br />ÒSebutan : Merah Putih<br />ÒProporsi : 2:3<br />ÒDipakai sejak : 17 Agustus 1945<br />ÒDesain : Berdesain warna merah (diatas) dan putih (dibawah).<br />ÒPemakaian : Hari Besar Nasional<br />ÒPenggunaan : Nasional<br />ÒKemiripan dengan bendera negara lain<br />ÒBendera ini mirip dengan bendera negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bendera_Monako">Bendera Monako</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bendera_Solothum&action=edit&redlink=1">Solothum</a> yang mempunyai warna sama namun rasio yang berbeda, selain itu bendera ini juga mirip dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bendera_Polandia">Bendera Polandia</a> yang mempunyai warna yang sama namun warnanya terbalik.<br />ÒArti Warna<br /> Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia.<br /> Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa.<br /> Ketika <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Majapahit">Kerajaan Majapahit</a> berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-51418142298273146852009-11-06T21:03:00.000-08:002009-11-06T21:18:45.229-08:00Sumpah Pemuda era 2009SUMPAH PEMUDA DI ERA 2009<br />Tanggal 28 Oktober 2009 ini, kita merayakan 81 tahun Sumpah Pemuda, peristiwa penting yang amat menentukan dalam lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menjadi penting karena 81 tahun lalu pada tanggal yang sama di Jl Kramat 106 Jakarta, generasi muda bangsa ini mengikrarkan rasa kesatuan.<br />“PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.<br />KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.<br />KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.”<br />Konvensi trilogi integralitas ini merupakan fakta sejarah yang tak terbantahkan bahwa generasi muda bangsa kala itu adalah generasi muda yang berkarakter. Maka tak heran jika TB Simatupang dengan bangga pernah berkata: "Sekiranya kemerdekaan itu adalah hasil perundingan, seperti, terjadi dengan India, bangsa saya tak akan mungkin sebersatu seperti halnya sekarang ini."<br />Artinya, semangat persatuan Indonesia sebagai bangsa dengan ciri kerelaan berkorban itu tumbuh dalam perjuangan yang sulit, khususnya dalam menghadapi musuh bersama, yaitu kolonialisme. Ikrar kebangsaan Indonesia tumbuh makin kuat sebagai reaksi terhadap kolonialisme. Pengalaman perjuangan kemerdekaan Indonesia itu juga telah menjadi inspirasi bagi perjuangan kemerdekaan negara-negara lainnya, khususnya di Asia. Lantas timbul pertanyaan, mampukah kita mengobarkan kembali semangat Sumpah Pemuda, yang menjadi kunci penting bagi lahirnya negara merdeka seperti saat ini?<br />Pertemuan para pemuda itu disebut Kongres Pemuda II. Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Cele bes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, PPI, dan lain-lain. Mereka yang hadir terdapat beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie serta Kwee Thiam Hong sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Sebagaimana dapat dibaca dalam situs Museum Sumpah Pemuda, gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda II berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan selama dua hari.<br />Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, Soegondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurut Yamin, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan. Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis. Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan. Akhirnya, sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Soepratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres kemudian ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia yang kemudian kita kenal dengan Sumpah Pemuda. Ikrar Sumpah Pemuda hanya terdiri dari 3 poin tetapi maknanya demikian mendalam. Bahkan dari ikrar ini membuat para pemuda keturunan Arab di Indonesia mengadakan pula kongres di Semarang pada 4-5 Oktober 1934. Kongres yang diprakarsai AR Baswedan ini mengumandangkan Sumpah pemuda ketu runan Arab yang berisi tekad untuk menjadi bagian dari bangsa Indonesia dan ikut berjuang dalam per gerakan kemerdekaan Indonesia. Dari sini dapat diketahui bahwa kemerdekaan Indonesia disemangati para pemuda dengan tanpa memandang latar belakang suku, etnis, agama, budaya, bahasa, dan lainnya.Hal menarik yang patut kita amati dari para peserta Kongres para pemuda 80 tahun lalu itu, selain kea nekaragaman asal usul mereka juga adalah menyangkut usianya yang masih sangat muda belia. Mereka rata-rata berusia di bawah 30 tahun, seperti Mohammad Yamin dan WR Soepratman ketika itu masih 25 tahun, Soegono (Ketua PPPI) 24 tahun, dan Soenario 26 tahun. Bahkan ketika Boedi Oetomo berdiri 1908, tokohnya banyak lebih muda lagi karena masih berstatus mahasiswa, seperti Soetomo 20 tahun dan Tjipto Mangunkusumo 22 tahun. Melihat usia mereka yang sangat muda, sementara kondisinya dalam kungkungan penjajahan, kita dapat merasakan betapa para pemuda Indonesia memiliki semangat kejuangan tinggi dengan tingkat intelektu alitas yang tinggi pula. Bahkan di antaranya juga sudah menyandang predikat sarjana, seperti Soenario, ahli hukum yang bergelar Mr (Meester in de Rechten) dalam usia 24 tahun. Artinya, masa belajar para tokoh pemuda tersebut tidak jauh banyak berbeda dengan anak-anak muda masa sekarang yang sudah berada dalam Indonesia merdeka.Pertanyaannya bagaimana dengan pemuda di zaman saat ini.<br />N. Doeldjani menjelaskan bahwa generasi muda saat ini menghadapi empat masalah, yaitu bidang ekonomi-edukatif, biologis-fisik, sosial-patologis, dan psikologis. Untuk masalah yang<br />pertama bidang ekonomi-edukatif mengambil bentuknya pada terbatasnya fasilitas pendidikan dan lapangan kerja.<br />Kedua biologis-fisik, gizi buruk, perkawinan di bawah umur dan tuna fisik,<br />Ketiga sosial-patologis, tuna susila dan tuna mental dan kenakalan remaja,<br />Keempat psikologis, kekurangpastian terhadap masa depan yang akan mengakibatkan frustasi atau kekecewaan kaum muda.<br />Berbagai persoalan yang dihadapi oleh kaum muda itu sebagai bagian dari gambaran masyarakat yang sedang mengalami perubahan dan perubahan sosial yang dipengaruhi oleh globalisasi itu berimplikasi serius terhadap perkembangan pemuda.<br />Menurut Dawam ada dua (2) tantangan yang dihadapi pemuda di abad 21 yakni :<br />pertama, menghadapi implikasi dari proses globalisasi ekonomi, politik dan kultural yang berasal dari negara-negara maju, dalam kondisi inilah generasi muda harus mampu membawa bangsanya dalam proses integrasi masyarakat internasional. Hal ini menyangkut kemampuan bangsa Indonesia secara teknis profesional bersaing dengan bangsa-bangsa lain terutama di bidang Iptek.<br />Kedua, adalah tantangan yang menyangkut proses demokratisasi dari segi ekonomi, sosio-kultural dan politis. Menurut Kementerian Pemuda dan Olahraga, bahwa pemuda mengalami mis-orientasi dalam menatap masa depan yang cenderung melihat politik sebagai panglima artinya bahwa masyarakat lebih cenderung Politic Minded, akibatnya masyarakat berlomba-lomba merebut kekuasaan di bidang politik, seharusnya lebih diarahkan pada bidang ekonomi (economy minded). Secara jujur dan gamblang, kita harus jujur menyakini bahwa generasi muda saat ini banyak yang sudah mulai terkikis jiwa nasionalismenya, rasa patriotisme, rasa cinta tanah air mulai hilang dengan gejala-gejala pragmatisme dan hedonisme. Kecenderungan pemuda untuk lebih serius lagi melihat persoalan bangsa mulai memudar, mereka lebih cenderung pada kehidupan yang lebih glamour dan hura-hura. Sikap kritis dan semangat juang hanya berlaku temporer sifatnya, tidak ada keteguhan hati dan komitmen moral untuk terus mengawal proses demokrasi yang sudah berjalan. Untuk itu diperlukan reformasi kepemudaan untuk membuat pemuda tumbuh dalam kapasitas dalam menjawab persoalan kebangsaan, memiliki daya saing tinggi, memiliki kekuatan dan daya tumbuh yang kuat, yaitu: 1. Pemberdayaan pemuda: adalah upaya yang dilakukan secara sistematis guna membangkitkan potensi pemuda agar berkemampuan untuk berperan serta dalam pembangunan, memposisikan pemuda sebagai potensi dan kader yang harus dikembangkan. 2. Pengembangan pemuda: upaya sistematis yang dilakukan untuk menumbuh kembangkan potensi kepemimpinan, kewirausahaan dan kepeloporan pemuda. 3. Perlindungan pemuda: upaya sistematis yang dilakukan dalam rangka menjaga dan menolong pemuda terutama dalam hal-hal seperti demoralisasi, degradasi nasionalisme, penetrasi paham-paham non-pancasilais dan pengaruh destruktif seperti narkoba dan HIV-AIDS.Inilah yang seharusnya menjadi tantangan bagi generasi muda untuk tetap eksis memperjuangkan jati diri bangsa sekaligus teguh untuk tetap pada pendiriannya sebagai agen pelopor, agen perubahan dan tulang punggung bangsa.<br />Tiga karakter yang penting untuk dijadikan cerminan sekaligus diteladani dari semangat Sumpah Pemuda, yakni :<br />pertama, karakter pemberani.<br />Karakter kedua adalah nasionalisme yang tangguh Karakter ketiga adalah intelektualis dan moralis. Intelektualis karena generasi 1928 merintis refleksi serta debat tentang prinsip-prinsip dasar cita-cita kebangsaan dengan pikiran dan pengetahuan. Mereka tidak mau terjerembab dalam kubangan sikap yang dikhawatirkan oleh Julian Benda, yakni penghianatan intelektual demi kepentingan sesaat. Mereka justru mengkritisi sikap-sikap penjajah dan mendalami filsafat bangsa, masyarakat, dan negara yang dicita-citakan.<br />Menjadi moralis, karena atas dasar solidaritas yang tinggi serta keberpihakan pada nilai-nilai mendasar kemanusiaan, mereka menyatakan perjuangan untuk melawan penindas dengan semangat yang sama.<br />Saat ini yang dapat kita berikan kepada bangsa ini adalah prestasi-prestasi membanggakan untuk semua rakyat Indonesia. Sedikitpun apa yang kita berikan kepada bangsa bukan menjadi sebuah ukuran, namun makna di dalam pemberian tersebut. Saat ini juga sudah banyak contoh yang membanggakan bagi bangsa ini dan khususnya untuk para pemuda Indonesia seluruhnya. Para pembela tanah air dalam kancah-kancah internasional seperti perlombaan olahraga dunia maupun lomba Olimpiade dunia dan sebagainya.Semoga kita sebagai pemuda Indonesia sampai detik ini masih merasakan kebahagiaan hidup di Indonesia, masih memiliki jiwa-jiwa nasionalisme, jiwa-jiwa cinta tanah air. Siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan para pahlawan bangsa kalau bukan kita pamuda masa kini. Seraya kita mengepalkan tangan mari kita bersama-sama pekikkan HIDUP PEMUDA!!!Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1110623849453352669.post-36216563389325458942009-11-05T21:37:00.000-08:002009-11-05T21:45:56.336-08:00<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxQ2zyoHBn0irspxCYMtNess4YKUvdQnL_pGCYWbr3_hM4ynsF54nuc6_ayDzTe0VdmalXEgS5fY9SnmcWKqg' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe>Difabloghttp://www.blogger.com/profile/11505388936000552379noreply@blogger.com0