Rabu, 06 Januari 2010

kEBUDAYAAN SUKU SUNDA

Kebudayaan Sunda
a.Sistem Religi dan kepercayaan
Mayoritas masyarakat Sunda beragama Islam. Suasana kehidupan sehari-hari, pendidikan dan kebudayaannya penuh dngan nilai-nilai keislaman. Masyarakat Sunda pada umumnya yang ada di pedesaan masih kuat kepercayaannya pada mitos dan takhayul. Mereka dating ke makam-makam suci sebagai tanda kaul atau penyampaian permohonan atau meminta restu sebelum mengadakan suatu usaha pesta atau perkawinan.
Kepercayaan pada cerita-cerita mitos dan ajaran agama sering diliputi oleh kekuatan-kekuatan gaib. Upacara-upacara adat berhubungan dengan salah satu fase lingkaran hidup manusia yang berhubungan dengan kaul, mendirikan rumah, menanam padi. Para petani mengenal dongeng-dongeng yang bersangkut paut dengan tanaman padi antara lai Nyi Potehi, Sanghyang Sri.

b.Sistem kekerabatan
Sistim kekerabatan masyarakt Sunda berdasarkan prinsip bilateral atau parental. Keluarga batih adalah keluarga kecil yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Dilihat dari ego, orang Sunda mengenal istilah :
•Tujuh generasi ke atas : kolot, embah, buyut, bao, jangga wareng, udeg-udeg, dan gantung siwur
•Tujuh generasi ke bawah: incu, buyut, bao, janggo wareng, udeg-udeg, dan gantung siwur
Perkawinan dilakukan secara adat Islam. Upacara pernikahan masyarakat Sunda yang palingmenarik adalah nyawer dan buka pintu. Adat menetap sesudah menikah adalah neolokal. Dalam masyarakat Sunda terdapat sistim ambilinial yaitu menetapkan kekerabatan sebagian melalui garis ibu dan sebagian melalui garis ayah. Selain keluarga batih, kelompok yang memiliki hubungan kekerabatan disebut kindred.
c.Sistem kesenian
1.Seni bangunan : rumah adat joglo seperti keratin kasepuhan Cirebon yang memiliki 4 ruangan yaitu :
- Jinem atau pendopo adalah tempat untuk para punggawa atau penjaga keselamaan sultan
- Pringgondani adalah tempat sultan member perintah kepada adipati
- Prabaya adalah tempat sultan menerima tamu istimewa
- Panembahan adalah ruang kerja dan istirahat sultan
2.Seni Tari : tari yang popular adalah Jaipongan, tari topeng, kupu-kupu dan rumlang
3.Seni Musik : alat music yang terkenal angklung, calung, kecapi, suling dan degung

d.Sistem politik : desa dipimpin oleh seorang kuwu didampingi seorang juru tulis, tiga orang kokolot seorang kulisi, seorang ulu-ulu dan seorang amil serta tiga Pembina desa (seorang dari angkatan kepolisian dan dua orang dari angkatan darat)
a.Kuwu berkewajiban mengurus rumah tangga desa, mengadakan musyawarah dengan warga desa
b.Juru tulis berkewajiban mengurus administrasi desa, arsip, daftar hak milik rakyat, pajak dan lain sebagainya
c.Kokolot berkewajiban menyampaikan perintah dan berita kepada warganya
d.Kulisi berkewajiban memelihara keamanan mengurus pelanggaran dan membantu membina desa
e.Ulu-ulu bertugas mengurus pembagian air dan memelihara selokan
f.Amil berkewajiban mengurus pendaftaran kelahiran, kematian, nikah, talak atau rujuk mengucapkan dosa selamatan
READ MORE - kEBUDAYAAN SUKU SUNDA

KEBUDAYAAN SUKU JAWA

Kebudayaan Jawa
a.Sistem Religi dan kepercayaan
Agama Islam adalah agama mayoritas masyarakat Jawa selain Katolik, Kristen, Hindu dan Budha serta aliran kepercayaan.
Dalam masyarakat Jawa tidak semua orang melakukan ibadahnya sesuai criteria Islam. Di pedesaan kita temukan adanya dua golongan Islam yaitu :
•Golongan Islam Santri
•Golongan Islam Kejawen, percaya kepada ajaran Islam tetapi tidak secara patuh menjalankan rukun Islam.

Bagi orang Jawa upacara keagamaan berkaitan dengan selamatan :
1.Berkaitan dengan lingkaran hidup seperti kelahiran, potong rambut pertama, tingkeban (7 bulan kehamilan), perkawinan, kematian, khitan, tedhak siti.
2.Berkaitan dengan hari/bulan besar Islam
3.Berkaitan dengan kehidupan desa seperti bersih desa, masa tanam,
4.Berkaitan dengan kematian seseorang, surtanah/geblak, telung dino, mitung dino, matang puluh, nyatus, mendhak sepisan, dll

b.Sistem kekerabatan
Prinsip kekerabatan berdasarkan bilateral/parental yaitu menarik garis keturunan dari dua belah pihak ayah dan ibu. Pada masyarakat Jawa perkawinan yang dilarang adalah perkawinan panjer lanang yaitu saudara sepupu. Pola menetap setelah perkawinan bebas memilih tempat (uxorilokal-wanita, utrolokal-pria, neolokal-baru, avunkulokal-saudara ibu laki-laki)

c.Sistem kesenian
1.Seni Bangunan : rumah adat Joglo yang terdiri dari:
•Dalem yaitu ruang utama tempat tinggal keluarga
•Pringgitan tempat pertunjukan wayang
•Pendopo tempat menerima tamu dan upacara adat
2.Seni Tari :tarian terkenal Reog Ponorogo, Tayub, Srimpi, Gambyong, Wayang (Orang, kulit, beber) diiringan gamelan dan pesinden.
3.Seni Kerajinan : kain batik tulis(Pekalongan, Surakarta, Yogyakarta), ukiran Jepara

d.Sistem politik
Secara administratif suatu desa di Jawa disebut kelurahan yang dipimpin lurah/begel/petinggi/glondrong. Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh pamong desa yang mempunyai dua tugas yaitu tugas kesejahteraan dantugas kepolisian untuk keamanan dan ketertiban desa.
•Carik pembantu umum dan penulis desa
•Ulu-ulu/jagatirta mengatur irigasi
•Jagabaya menjaga keamanan desa
•Kebayanpesuruh/kurir dari lurah ke rakyat
•Modin kesejahteraan rakyat
READ MORE - KEBUDAYAAN SUKU JAWA

KEBUDAYAAN SUKU MINANGKABAU

Kebudayaan Minangkabau
Daerah Minangkabau meliputi wilayah seluas provinsi Sumatra Barat, secara tradisional, daerah barat dianggap sebagai asal kabupaten Minangkabau. Daerah barat tersebut terdiri atas tiga luhak atau kabupaten yaitu kabupaten Tanah Datar, Agam dan Lima Puluh Kota.
a.Sistem Religi dan kepercayaan
Masyarakat Minangkabau merupakan penganut agama Islam yang taat. Mereka boleh dikatakan tidak mengenal unsure-unsur kepercayaan lainnya. Upacara-upacara adalah kegiatan ibadah yang berkaitan dengan salat hari raya Idul Fitri, hari raya kurban dan bulan ramadhan. Di samping itu upacara-upacara lainya adalah upacara Tabuik dll.

b.Sistem kekerabatan
Masyarakat Minangkabau menganut garis keturunan matrilineal (garis keturunan ibu). Keturunan keluarga dalam masyarakat Minangkabau terdiri atas tiga macam kesatuan kekerabatan yaitu : paruik, kampuang dan suku. Kepentingan suatu keluarga diurus oleh laki-laki dewasa dari keluarga tersebut yang bertindak sebagai niniek mamak. Jodoh harus dipilih dari luar suku (eksogami). Dalam adat diharapkan adanya perkawinan dengan anak perempuan mamaknya.
Perkawinan tidak mengenal mas kawin, tetapi mengenal uang jemputan yaitu pemberian sejumlah uang dan barang kepada keluarga mempelai laki-laki. Sesudah upacara perkawinan mempelai tinggal di rumah istrinya (matrilokal).

c.Sistem kesenian
1.Seni Bangunan : rumah adat Gadang berbentuk rumah panggung yang memanjang terbagi : biliek sebagai ruang tidur, didieh sebagai ruang tamu, anjueng sebagai tempat tamu terhormat. Ciri utama rumah gadang terletak pada bentuk lengkung atapnya yang disebut gonjong yang artinya tanduk berbentuk rebung (tunas bambu).
2.Seni Tari :tarian terkenal lilin, payung, serampang dua belas.
3.Seni Alat Musik :
-Saluang terbuat dari bamboo semacam seruling
-Talempong alat music terdiri dari bilah-bilah kayu atau kuningan sebanyak Sembilan atau dua belas buah yang diletakkan pada wadah yang berbentuk perahu.
-Talempong Pacik seperti gong kecil

d.Sistem politik
Kesatuan teritorial yang paling penting adalah nagari yang dipimpin oleh ketua adat yang disebut panghulu andiko. Tiap nagari terdiri atas empat suku masing-masing dikepalai seorang penghulu suku. Bersama-sama dengan keempat penghulu suku, panghulu andiko membentuk semacam pemerintahan tertinggi di dalam nagarinya yang disebut dengan pucuk nagari.
Penghulu Andiko dalam melaksanakan kegiatannya selain dibantu oleh penghulu suku, juga dibantu oleh seorang pejabat keagamaan yang disebut mantri dan pejabat keamanan yang disebut dubalang.
Pelapisan sosial di Minangkabau :
•Urang asa yaitu orang yang dianggap bangsawan kedudukannya paling tinggi
•Kemenakan tali pariuk yaitu keturunan langsung urang asa
•Kemenankan tali budi yaitu orang yang dating ke wilaya urang asa
•Kemenakan tali ameh yaitu pendatang yang menjalin hubungan dengan urang asa melalui perkawinan
•Kemenakan bawah lutuik yaitu orang yang hidupnya menghamba kepada urang asa
READ MORE - KEBUDAYAAN SUKU MINANGKABAU

KEBUDAYAAN SUKU BATAK

1.Kebudayaan Batak
Daerah persebaran suku bangsa Batak meliputi daerah pegunungan di Sumatra Utara. Sebelah utara berbatasan dengan Nangroe Aceh Darusalam, sebelah selatan berbatasan dengan propinsi Riau dan Sumatra Barat.
Suku bangsa Batak yang mendiami wilayah tersebut adalah Batak Karo, Batak Pak-pak, Batak Simalungun, Batak Toba, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.
a.Sistem Religi dan kepercayaan
Kehidupan religi masyarakat Batak dipengaruhi beberapa agama. Agama Islam telah masuk awal abad ke-19 yang dibawa olah orang Minangkabau, dianut sebagian besar suku bangsa Batak bagian selatan, seperti Batak Mandailing dan Angkola. Agama Kristen disiarkan ke daerah Toba dan Simalungun oleh organisasi penyeiar dari Jerman dan Belanda sekitar tahun 1863, terutama Batak Karo. Selai kedua agama tersebut, orang Batak juga mempunyai kepercayaan animisme, bahwa alam beserta isinya diciptakan oleh “Debata Mulajadi, Na Bolon(Toba) atau Dibata Kaci-kaci(Karo)

Pancaran kekuasaan terwujud dalam Debata Natolu yaitu Siloan Na Bolon(Toba) atau Tuan Paduka Ni Aji(Karo), penguasa yang lain :
1.Sinimataniari penguasa matahari
2.Beru Dayang penguasa bulan dan pelangi
3.Pare Na Bolon pengatur setiap penjuru mata angin
4.Debata Mulajadi, Na Bolon mengatur gejala-gejala alam seperti hujan dan kematian.

Masyarakat Batak juga mengenal tiga konsep jiwa dan roh yaitu:
1.Tondi adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan. Tondi diterima sewaktu seseorang dalam rahim ibu. Jika Tondi keluar seseorang akan sakit dan mati.
2.Sahala adalah kekuatan yang menentukan hidup seseorang yang didapatkan bersama tondi sewaktu masih dalam kandungan. Sahala atau roh setiap orang kekuatannya tidak sama.
3.Begu adalah tondi yang telah meninggal. Begu dapat bertingkah laku sebagaimana manusia, ada yan baik dan ada yang jahat.

Supaya tidak mengganggu, begu diberi sesajen. Orang Batak mengenal beberapa macam begu, yaitu :
1.Batara Guru / Begu Perkakun Jabu yaitu dari bayi yang meninggal waktu masih dalam kandungan.
2.Bicara Guru yaitu anak yang meninggal sebelum tumbuh gigi
3.Begu Mate Sada Wari yaitu begu orang yang meninggal secara tidak wajar
4.Mate Kayat-kayatan yaitu begu orang yang mati muda
Beberapa Begu yang disegani:
1.Sombaon yaitu begu yang bertempat tinggal di hutan rimba/pegunungan
2.Solobean yaitu begu yang penguasa di tempat-tempat tertentu di Toba
3.Silan yaitu begu yang menempati pohon-pohon besar/batu-batu besar
4.Begu Ganjang yaitu begu yang sangat ditakuti karena dipelihara dan digunakan membinasakan orang lain

b.Sistem kekerabatan
Orang Batak menghitung hubungan berdasarkan prinsip keturunan “Patrilinial” yaitu kekerabatan ditarik dari garis keturunan ayah dengan dasar satu ayah satu kakak dan satu nenek moyang.
Perhitungan hubungan berdasarkan satu ayah disebut Sada Bapa(Karo) atau Saoma(Toba). Kelompok kekerabatan terkecil yaitu keluarga Batih atau Rips (Toba), Jabu(Karo).kelompok kekerabatan besar disebut Marga(Toba), Merga(Karo). Marga/Merga dapat berarti Klan.
Perkawinan suku Batak merupakan suatu pranata yang tidak hanya mengikat laki-laki dan antara pihak keluarga laki-laki(peranak-Toba, sepempokan-Karo) dan kaum kerabat si wanita (parboru-Toba, sinereh-Karo). Seorang laki-laki tidak bebas memilih jodoh.
1.Perkawinan ideal bagi masyarakat Batak adalah seorang laki-laki mengambil salah seorang putrid saudara laki-laki ibunya sebagai istri.
2.Hula-hula adalah kelompok pemberi gadis(orang tua dari pihak istri)
3.Boru adalah kelompok penerima gadis(orang tua dari pihak suami)
Seorang pria dan wanita tidak boleh kawin dengan orang semarga karena dianggap bersaudara. Sistem perkawinan semacam itu disebut Conobium asimetris.

c.Sistem kesenian
1.Seni Bangunan : rumah adat Jabu(Toba) berbentuk rumah panggung
2.Seni Tari :tarian terkenal Tor-tor
3.Seni Kerajinan : kain ulos

d.Sistem politik
Secara umumkepemimpinan pada masyarakat Batak terbagi dalam tiga bidang:
1. bidang adat
Meliputi persoalan perkawinan, perceraian, kematian, penyelesaian perselisihan, kelahiran anak dsb. Kepemimpinan tidak berada dalam satu tangan seorang tokoh tetapi merupakan suatu musyawarah dari Sangkep Sitelu
2. bidang pemeritahan
Dipegang oleh seorang dari turunan tetua Marga Taneh. Kepala Hula disebut Panghulu, Kepala Urung disebut Raja Urung dan Sibajak untuk bagian kerajaan. Anak-anak lelaki tertua berhak menjadi pemimpin(jabatan turun temurun). Selain menjalankan pemerintahan juga menjalankan tugas peralihan yaitu menghulu dan memimpin sidang di Bale Huta dan Raja Urung. Peradilan tertinggi adalah Bale Raja Girempat yang merupakan sidang dari kelima Sibayak yang ada ditanah Karo.
3. bidang agama
Agama Islam dipegang oleh kiai atau ustad, sedang agama Kristen protestan dan katolik oleh pendeta dan pastor.
READ MORE - KEBUDAYAAN SUKU BATAK

Pedoman penghitungan beban kerja guru

DITJEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PMPTK) DEPDIKNAS
PEDOMAN PENGHITUNGAN BEBAN KERJA GURU

LANDASAN / DASAR
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Permendiknas No. 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru
Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas, Maret 2008
LATAR BELAKANG
Guru profesional dan bermatabat akan melahirkan anak-nak bangsa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
POKOK PIKIRAN
Permendiknas No. 18 Tahun 2007 :bahwa guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik, nomor registrasi/NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kepenididkan), dan telah memenuhi beban kerja mengajar minimal 24 jam tatap muku perminggu memperoleh tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok
UU No. 14 Tahun 2005 pasal 35 ayat (2) :bahwa beban kerja guru mengajar sekurang-kurangnya 24 jam dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka per minggu
PERMASALAHAN
Tidak semua guru berada pada kondisi ideal dengan beban mengajar minimal 24 jam per minggu sebagai persyaratan untuk dapat memiliki sertifikat pendidik agar guru dapat memperoleh tunjangan profesi.

Pemetaan kebutuhan guru di sekolah oleh dinas terkait belum optimal, sehingga ada sekolah yang kelebihan guru matpel tertentu, tetapi di sekolah lain justru kekurangan guru tsb.
PENYEBAB KEKURANGAN JAM MENGAJAR
Guru tidak memenuhi jumlah mengajar 24 jam/per minggu karena :
- Jumlah peserta didik dan rombel sedikit
- Pada matpel tertentu jumlah tatap muka sedikit
- Jumlah guru matpel tertentu terlalu banyak
- Sekolah terpencil atau sekolah khusus
PEMENUHAN BEBAN KERJA GURU
Untuk dapat memenuhi jumlah jam tatap muka 24 jam/minggu dapat dilakukan beberapa alternatif sbb. :
Mengajar pada sekolah/madrasah lain
Mengajar di sekolah/madrasah lain dalam satu kab./kota yang sama sesuai dengan matpel yang diampu.

Menjadi guru Bina/Pamong pada sekolah terbuka.
Sekolah terbuka salah satu pola layanan pendidikan pada peserta didik yang tidak dapat mengikuti pendidikan pada sekolah formal, karena banyak hal.

Menjadi Tutor pada Kejar Paket A, B, dan C
Mengajar dengan tatap muka pada PLS (Pendidikan Luar Sekolah) yang diselenggarakan oleh anggota/kelompok masyarakat sesuai dengan matpel yang diampu.
Catatan : Bahwa guru yang bersangkutan harus mempunyai beban tugas mengajar di sekolah asal minimal 12 jam pel.
Melaksanakan Team Teaching
Satu matpel pada jam tatap muka diampu oleh 2, atau 3 orang guru. Seorang guru mengajar dan 1 atau 2 orang guru lain sebagai observer atau fasilitator.
Catatan :
a.Team teaching bisa pd sekolah yang sama atau pada sekolah lain yang berbeda, tetapi pada mata pelajaran yang sama-sama diampu.
b.Team teaching dilaksanakan pada matpel tertentu karena adanya tuntutan dari kurikulum.

Melaksanakan Pengayaan dan Remidi Khusus
Pengayaan dan Remidi dilakukan karena kebutuhan khusus, yaitu kebutuhan pelayanan pendidikan untuk anak-anak berkemampuan di atas rata dan remidi untuk anak-anak yang memang di bawah standar. Tugas-tugas tersebut dilaksanakan dengan disertai program, evaluasi dan laporannya
KONDISI KHUSUS
JIKA SUATU DAERAH TERTENTU DENGAN MELALUI STRATEGI DAN ALTERNATIF DI ATAS MASIH BELUM BISA MEMENUHI BEBAN TUGAS MENGAJAR 24 JAM TATAP MUKA PER MINGGU “HARUS IJIN “MENDIKNAS”
RUANG LINGKUP TUGAS GURU

UU No. 14 Tahun 2007 tentang Guru dan Dosen pasal 35 ayat (1), kewajiban guru :
1. Merencanakan pembelajaran
2. Melaksanakan pembelajaran
3. Menilai hasil pembelajaran
4. Membimbing dan melatih peserta didik
5. Melaksanakan tugas tambahan
Disamping itu guru adalah bagian dari manajemen sekolah dan akan terlibat langsung dalam kegiatan manajerial tahunan sekolah, meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi antara lain :
- Penerimaan siswa baru
- Penyusunan kurikulum
- Pelaksanaan pembelajaran
- Administrasi sekolah
- Kegiatan ulangan dan ujian nasional & sekolah
- Pembinaan kesiswaan
- Kegiatan lintas sektoral
- dll.
PENGHITUNGAN JAM KERJA DINAS
Guru sebagai tenaga profesional, baik guru PNS dan Non PNS dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban memenuhi jam kerja setara dengan beban kerja pegawai lainnya yaitu 37,5 jam kerja (@ 60 menit) per minggu.
Kegiatan tatap muka dalam satu semester kurang lebih 19 minggu atau 38 minggu per tahun.
URAIAN TUGAS GURU YANA DAPAT DIHITUNG SEBAGAI JAM TATAP MUKA
Merencanakan pembelajaran
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) diperkirakan berlangsung selama 2 minggu atau 12 hari kerja.
2.Melaksanakan Pembelajaran
a.Kegiatan awal tatap muka setara dengan 1 jam pelajaran
b.Kegiatan tatap muka sesuai dengan jumlah jampel dihitung sama dengan jumlah jampel tsb.
c.Membuat resume proses tatap muka
Yaitu cacatan yang dibuat setelah kegiatan tatap muka berisi refleksi, rangkuman, dan rencana tindak lanjut. Setara dengan 1 jampel.
Menilai Hasil Pembelajaran
Penilaian adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisa, dan menafsirkan data tentang proses hasil belajar. Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan Tes dan Non Tes.
a. Tes : UH, UTS, UAS, UKK
b. Non Tes :
- Pengamatan, pengukuran sikap dilakukan oleh semua guru terhadap peserta didik pada saat kegiatan tatap muka. Atau saat diluar kelas, tetapi tetap berkaitan dengan materi pembelajaran tsb.

- Wawancara, diskusi, penilaian hasil hasil karya,tugas, proyek, portofolio, yang dilakukan di
sekolah tetapi diluar jam tatap muka.
Membimbing dan Melatih Peserta Didik
a. Bimbingan dan Latihan pada PBM Kegiatan ini bimlat ini menyatu dengan jam tm (tatap muka)
b. Bimlat pada keg. Intrakurikuler
Kegiatan remidial, pengayaan yang dilakukan dalam kelas tetapi di luar jam tm utama (jam tambahan).
c. Bimlat kegiatan ekstrakurikuler
Membimbing siswa pada kegiatan ekstra kurikuler yang telah diprogramkan oleh satuan pendidikan (sekolah). Kegiatan ini dilaksanakan di luar jam intrakurikuler dan waktunya disesuaikan kondisi dan kebutuhan massing-masing.
Melaksanakan tugas tambahan
6.Tugas-tugas tambahan guru dapat dikelompokan menjadi dua yaitu tugas struktural dan tugas khusus. Tugas ini adalah beban tugas yang diberikan oleh atasan langsung kepada guru untuk membantu tugas-tugas sekolah, selain guru itu sendiri berkewajiban mengajar sesuai dengan jam tm.
READ MORE - Pedoman penghitungan beban kerja guru

RPP SEJARAH XII IPB

RENCANA PELAKSANAAN PELAJARAN (RPP) 1
SEKOLAH : SMA NEGERI 1 PAGAK
MATAPELAJARAN : SEJARAH
KELAS / PROGRAM : XII/BAHASA
ALOKASI WAKTU : 2 X 45 menit
STANDAR KOMPETENSI : Merekonstruksi perjuangan Bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru
KOMPETENSI DASAR : merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak lahirnya proklamasi hingga demokrasi terpimpin
INDIKATOR : mendeskripsikan kebijakan pemerintah Indonesia dalam bidang ekonomi keuangan sejak proklamasi sampai tahun 1950
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa dapat menyebutkan 4 (empat) kebijakan ekonomi keuangan yang diambil oleh pemerintah sejak proklamasi sampai tahun 1950
Siswa bisa dapat menunjukkan 2 (dua) karakteristik untuk masing-masing kebijakan ekonomi keuangan.
MATERI PEMBELAJARAN:
KEBIJAKAN EKONOMI KEUANGAN 1945 – 1950
Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946, didirikan Bank Negara Indonesia 1946 sebagai bank pertama milik pemerintah Indonesia
Pada tanggal 1 Oktober 1946 dikeluarkan Undang – Undang Nomor 17 tahun 1946 tentang Oeang Republik Indonesia (ORI)
Pada tanggal 25 Oktober 1946 dikeluarkan Undang – Undang Nomor 19 tahun 1946 tentang Penukaran uang Rupiah Jepang. Uang Rp. 50,- Jepang dihargai satu Rupiah ORI dan untuk luar Jawa 100 Rupiah Jepang dihargai satu Rupiah ORI.
Konferensi Ekonomi pada Februari 1946.
Konferensi ini dipimpin oleh Menteri Kemakmuran Ir. Darmawan Mangunkusumo. Implementasi dari Konferensi ini adalah:
Beras tidak boleh dikirim ke luar dari suatu karesidenan; dan perusahaan perkebunan sangat vital bagi Indonesia, sehingga pada Kabinet Syahrir II semua perkebunan dikuasai oleh Negara dengan sistem sentralisasi dibawah pengawasan Menteri Kemakmuran.
Konferensi Ekonomi di Solo 6 Mei 1946
Rencana konkrit yang disarankan oleh Wapres Moh. Hatta adalah Rehabilitasi pabrik gula, karena gula merupakan bahan ekspor penting sehingga perusahaannya harus dikuasai oleh Negara. Untuk itu dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tanggal 6 Juni 1946 tentang pembentukan Perusahaan Perkebunan Negara termasuk perusahaan gula sebagai perusahaan Negara.
Atas inisiatif Menteri Kemakmuran A.K. Gani, pada tanggal 19 Januari 1947 dibentuklah Planning Board (Badan Perancang Ekonomi). Didalamnya terdapat rencana sebagai berikut:
Semua bangunan, perkebunan dan industry yang sebelumnya milik Negara jatuh ke tangan Indonesia.
Bangunan vital milik asing dinasionalisasi dengan diberi ganti rugi.
Perusahaan milik Jepang akan disita.
Mengadakan Pinjaman Nasional. Tujuannya: menggerakkan dana masyarakat dalam pembangunan ekonomi.
Plan Kasimo merupakan kebijakan I.J. Kasimo. Dia sebagai menteri Urusan Bahan Makan membuat Rencana Produksi 3 tahun (1948) yang disebut Plan Kasimo. Plan ini bertujuan untuk swasembada pangan dengan cara:
Memperbanyak kebun bibit (intensifikasi)
Menanam tanah kosong di Sumatra (Transmigrasi)
Hewan ternak dicegah untuk disembelih agar bisa dipakai untuk menggarap tanah.
Persatuan Tenaga Ekonomi diketuai oleh B. R. Motik.
Tujuannya adalah untuk menggalang para pengusaha untuk memperkokoh perekonomian bangsa Indonesia. Dalam Kongres PTE di Malang, M. Hatta menganjurkan agar para pengusaha swasta untuk memperkuat wadah persatuannya. PTE makin mundur karena Agresi Militer Belanda.
Pemerintah membentuk Banking and Trading Corporation (BTC). Badan ini disiapkan sebagai badan perdagangan nasional, jika sewaktu –waktu perjuangan politik melawan Belanda beralih ke perjuangan ekonomi.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN AWAL
Bertanya kepada siswa tentang “ bagaimanakah kira-kira keadaan ekonomi pasca kemerdekaan”
KEGIATAN INTI
Siswa diminta untuk membaca buku ESIS halaman 13 sampai 16
Siswa diminta membuat kronologi dari peristiwa yang ada dari topic di halaman itu.
Siswa diminta menuliskan masing-masing program ekonomi yang ada
KEGIATAN AKHIR
Meminta salah satu siswa untuk menyebutkan isi Plan Kasimo.

SUMBER, MEDIA dan ALAT PEMBELAJARAN
Sumber Pembelajaran
Nana Supriatna, 2007, Sejarah SMA Kelas XII Program Bahasa, Penerbit Grafindo Media Pratama.
Media Pembelajaran
Peta Konsep Perkembangan Pendidikan awal merdeka dalam Power Point.
Alat Pembelajaran
Laptop
LCD

PENILAIAN
JENIS TAGIHAN :Ulangan Harian
TEKNIK PENILAIAN :Test tulis
BENTUK INSTRUMEN :Soal Uraian
TEKNIK PENSKORAN :(SKOR TERCAPAI )/(SKOR MAKSIMAL) X100=NILAI
SOAL dan KUNCI
NO SOAL SKOR
1. Tentang pabrik Gula, bagaimanakah pendapat Moh. Hatta?
Jawaban mengena 5
Jawaban tidak mengena 2
Kunci Jawaban:
Rencana konkrit yang disarankan oleh Wapres Moh. Hatta adalah Rehabilitasi pabrik gula, karena gula merupakan bahan ekspor penting sehingga perusahaannya harus dikuasai oleh Negara

2. Bagaimanakah rencana yang dianjurkan oleh Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) mengenai perusahaan asing? Sebutkan tiga.
Jawaban 3 6
Jawaban 2 4
Jawaban 1 2
Jawaban salah 1
Kunci Jawaban:
Semua bangunan, perkebunan dan industry yang sebelumnya milik Negara jatuh ke tangan Indonesia.
Bangunan vital milik asing dinasionalisasi dengan diberi ganti rugi.
Perusahaan milik Jepang akan disita.

3.Bagaimanakah cara yang akan ditempuh oleh Plan Kasimo dalam rangka mencapai swasembada pangan?
Jawaban 3 6
Jawaban 2 4
Jawaban 1 2
Jawaban salah 1
Kunci Jawaban:
Memperbanyak kebun bibit (intensifikasi)
Menanam tanah kosong di Sumatra (Transmigrasi)
Hewan ternak dicegah untuk disembelih agar bisa dipakai untuk menggarap tanah.

4. Apakah tujuan dari pembentukan Pusat Tenaga Ekonomi?
Jawaban mengena 2
Jawaban tidak mengena 1
Kunci Jawaban:
Tujuannya adalah untuk menggalang para pengusaha untuk memperkokoh perekonomian bangsa Indonesia. Dalam Kongres PTE di Malang, M. Hatta menganjurkan agar para pengusaha swasta untuk memperkuat wadah persatuannya
Sebutkan uang yang beredar pada masa awal merdeka?
Diajawab 3-4 3
Dijawab 1-2 2
Dijawab salah 1
Kunci Jawaban:
ORI
Uang De Javasche Bank
Uang Jepang
Uang NICA


Mengetahui,
Kepala Sekolah GURU MATAPELAJARAN


Drs. S U P A ’ A T, M. Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S.
NIP. 195907021987031008 NIP. 196804071995121002


RENCANA PELAKSANAAN PELAJARAN (RPP) 2
SEKOLAH : SMA NEGERI 1 PAGAK
MATAPELAJARAN : SEJARAH
KELAS / PROGRAM : XII/BAHASA
ALOKASI WAKTU : 2 X 45 menit
STANDAR KOMPETENSI : Merekonstruksi perjuangan Bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru
KOMPETENSI DASAR : merekontruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak Proklamasi hingga Demokrasi Terpimpin
INDIKATOR :mendeskripsikan kebijakan pemerintah Indonesia dalam bidang Pendidikan pada awal merdeka.
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa dapat membedakan 5 nama lembaga pendidikan pada awal merdeka
MATERI PEMBELAJARAN:
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN AWAL MERDEKA(Grafindo : 67-77)
1. Kementeria yang mengurusi Pendidikan
-menteri-menterinya
-nama-nama departemennya
2. Panitia Penyelidik Pengajaran RI
-Dasar hukum
-Tugas
-Pedoman bertugasnya
-Hasil kerja panitia
3. Langkah-langkah Pemerintah setelah menerima hasil kerja / saran Panitia
-Struktur pendidikan
-Muatan pengajaran
-Jenis sekolah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN AWAL
Menanyakan nama dinas yang mengurus pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK di Kabupaten malang.
Menanyakan nama kepala dinas tersebut.
Menanyakan nama menteri yang mengurusi departemen tersebut.
KEGIATAN INTI
Meminta siswa membaca topik perkembangan pendidikan pada buku Sejarah Kelas XII SMA program Bahasa yang ditulis oleh Nana Supriatna, penerbit Grafindo di halaman 67-77.
Meminta 8 siswa masing-masing untuk menuliskan 1 saran dari 8 saran dari hasil kerja panitia penyelidik pengajaran di papas tulis.
Meminta siswa mengerjakan soal pilihan gada nomor 1-11 di halaman 95 – 96 (Grafindo) dan menjawab pertanyaan nor 1-5 di halaman 98 Grafindo.
KEGIATAN AKHIR
Pada 5 menit terakhir salah seorang siswa diminta maju untuk membacakan saran dari panitia penyelidik pengajaran.
Dua orang siswa masing-masing diminta menjawab pertanyaan dari guru tentang 1 pertanyaan yang sudah dikerjakan dari nomor 1-5 pertanyaan yang telah dijawab secara tertulis dan dipilih secara acak.
SUMBER, MEDIA dan ALAT PEMBELAJARAN
Sumber Pembelajaran
Nana Supriatna, 2007, Sejarah SMA Kelas XII Program Bahasa, Penerbit Grafindo Media Pratama.
Media Pembelajaran
Peta Konsep Perkembangan Pendidikan awal merdeka dalam Power Point.
Alat Pembelajaran
Laptop
LCD
PENILAIAN
JENIS TAGIHAN : Ulangan harian
TEKNIK PENILAIAN : test tertulis
BENTUK INSTRUMEN :Test tulis uraian
TEKNIK PENSKORAN :(SKOR TERCAPAI )/(SKOR MAKSIMAL) x 100=NILAI
SOAL :
SOAL DAN RUBRIK PENILAIAN
NO PERTANYAAN SKOR
1. Siapakah nama-nama menteri pendidikan di awal kemerdekaan. Sebutkan 4 orang
Dijawab 4 4
Dijawab 3 3
Dijawab 2 2
Dijawab 1 1

2. Apakah isi dari saran Panitia Penyelidik Pengajaran yang diberikan kepada pemerintah. Sebutkan 4 saja.
Dijawab 4 4
Dijawab 3 3
Dijawab 2 2
Dijawab 1 1

3. Sebutkan nama-nama sekolah lanjutan pada awal merdeka.
Sebutkan 8.
Dijawab 8 8
Dijawab 7 7
Dijawab 6 6
Dijawab 5 5
Dijawab 4 4
Dijawab 3 3
Dijawab 2 2
Dijawab 1 1

4.Dari hasil Konferensi Perguruan tinggi 25 April – 1 Mei 1947, sebutkanlah 3 klasifikasi bagian ilmu dan sebutkan 3 ilmu untuk tigap klasifikasi sehingga ada 9 ilmu dari klasifikasi tersebut.
Dijawab 7-9 3
Dijawab 4-6 2
Dijawab 1-3 1

5.Apakah yang diajarkan pada sekolah kejuruan dagang pada jenjang sekolah industri ?
Jawabannya mengena. 2
Jawabannya tidak mengena. 1

6.KUNCI JAWABAN
1.Nama-nama menteri pada awal merdeka adalah:
a.Ki Hajar Dewantara
b.T.S.G. Mulia
c.Moh. Syafei
d.Mr. Suwandi
2.Saran dari panitia penyelidik pengajaran adalah
a.Pedoman pendidikan dan pengajaran harus diubah secara mendasar.
b.Pengajaran di perguruan tinggi didukung dengan tenaga pengajar dari luar negeri
c.Pengajaran diselenggarakan secara teratur dan seksama
d.Mengirim pelajar ke luar negeri
e.Untuk meningkatkan tanggungjawabnya sebagai warga Negara, paham perseorangan diganti dengan paham sosial dan perikemanusiaan.
f.Kewajiban sekolah 10 tahun dilaksanakan secara bertahap.
g.Pemerintah harus membrikan perhatian istimewa di bidang kejuruan dan pertanian, pelayaran, perikanan dan industry serta pengajaran jasmani dan kesehatan
h.Pemerintah menyediakan dana bagi perguruan tinggi.
3.Nama-nama sekolah lanjutan adalah
SMP
STP (Sekolah Teknik Pertama)
SKP (Sekolah Kepandaian Putri)
STM (Sekolah Teknik Menengah)
SGM (Sekolah Guru Menengah)
SPM (Sekolah Pertanian Menengah)
SDM (Sekolah Dagang Menengah)
SMT (Sekolah Menengah Tinggi)
SMTT (Sekolah Menengah Tinggi Teknik)
SGKP (Sekolah Guru Kepandaian Putri)
SGT (Sekolah Guru Tinggi)
4.Klasifikasi bidang ilmu adalah
Ilmu alam (teknik, pasti, fisika, kedokteran, biologi)
Ilmu Kebudian (filsafat, agama, antropologi)
Ilmu sosial (hokum, sosiologi, ekonomi)
5.Isi pengajaran sekolah kejuruan adalah
Matapelajaran umum
Keahlian mengetik, membuat surat, tatabuku, ilmu dagang.

Mengetahui,
Kepala Sekolah GURU MATAPELAJARAN


Drs. S U P A ’ A T, M. Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S.
NIP. 195907021987031008 NIP. 196804071995121002



RENCANA PELAKSANAAN PELAJARAN (RPP) 3
SEKOLAH : SMA NEGERI 1 PAGAK
MATAPELAJARAN : SEJARAH
KELAS / PROGRAM : XII/BAHASA
ALOKASI WAKTU : 2 X 45 menit
STANDAR KOMPETENSI : Merekonstruksi perjuangan Bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru
KOMPETENSI DASAR : merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga demokrasi terpimpin
INDIKATOR : menjelaskan gejolak di berbagai daerah pada awal merdeka (DI/TII, PKI Madiun, APRA
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa dapat membedakan motif pemberontakan DI/TII, PKI Madiun dan APRA.
Siswa dapat membedakan nama-nama tokoh pemberontakan DI/TII, PKI Madiun dan APRA.
Siswa dapat membedakan tindakan pemerintah untuk mengakhiri DI/TII, PKI Madiun dan APRA.
MATERI PEMBELAJARAN:
Pemberontakan DI/TII, PKI Madiun dan APRA.
DI/TII (ESIS halaman 81-86)
Jawa Barat
Jawa Tengah
Sulawesi Selatan
Aceh
Kalimanta Selatan
Pemberontakan PKI Madiun (Grafindo halaman 20-22)
Kondisi Pemerintahan RI
Hubungan dengan Belanda
Proklamasi PKI Madiun
APRA (Grafindo halaman 25-26)
Latar belakang
Sepak terjang
Akhir gerakan
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN AWAL
Meminta siswa menyebutkan nama – nama pemberontakan setelah merdeka yang telah mereka ketahui.
KEGIATAN INTI
Meminta siswa membaca buku ESIS halaman 81-86.
Memeinta siswa untuk menuliskan nama-nama tokoh DI/TII di daerah, Pemberontakan Andi Aziz dan RMS tanggal dan peristiwanya serta deskripsi tentang perjalanan tokohnya.
KEGIATAN AKHIR
Meminta salang seorang siswa untuk membacakan deskripsi tentang perjalanan tokoh pemberontakan itu.

SUMBER, MEDIA dan ALAT PEMBELAJARAN
Sumber Pembelajaran
Magdalia Alfian dkk, 2007, Sejarah SMA Kelas XII Program Bahasa, ESIS , Jakarta
Media Pembelajaran
Peta Konsep DI/TII
Alat Pembelajaran
Whiteboard dan Spidol

PENILAIAN
JENIS TAGIHAN : Ulangan Harian
BENTUK INSTRUMEN :Tes tulis
TEKNIK PENSKORAN : Uraian Tersetruktur
(SKOR TERCAPAI )/(SKOR MAKSIMAL) X 100=NILAI

SOAL dan KUNCI SOAL
NO SOAL SKOR
1.Siapakah pemimpin Angkatan Perang Ratu Adil?
Kunci Jawaban:Raymond Westerling 2
2.Siapakah pemimpin pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah?
Kunci Jawaban:Amir Fatah 2
3.Pada tanggal 28 Juni 1948, Amir Sarifudin membentuk kelompok yang bernama apakah?
Kunci Jawaban:Front Demokrasi Rakyat 2
4.Siapakah Penggagas berdirinya PKI?
Kunci Jawaban:Musso 2
5.Kapankah PKI mendeklarasikan berdirinya Republik Soviet Indonesia?
Kunci Jawaban:18 September 1948 2
6.Apakah tujuan dari pemberontakan DI/TII?
Kunci Jawaban:Mendirikan Negara Islam 2
7.Bagaimanakah usaha pemerintah untuk mengakhiri pemberontakan DI/TII di Aceh?
Kunci Jawaban:Mengadakan musyawarah 2

Mengetahui,
Kepala Sekolah GURU MATAPELAJARAN


Drs. S U P A ’ A T, M. Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S.
NIP. 195907021987031008 NIP. 196804071995121002


RENCANA PELAKSANAAN PELAJARAN (RPP) 4
SEKOLAH : SMA NEGERI 1 PAGAK
MATAPELAJARAN : SEJARAH
KELAS / PROGRAM : XII/BAHASA
ALOKASI WAKTU : 2 X 45 menit
STANDAR KOMPETENSI : Merekonstruksi perjuangan Bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru
KOMPETENSI DASAR :Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga Demokrasi Terpimpin
INDIKATOR : menjelaskan gejolak di berbagai daerah pada awal merdeka Andi Azis, RMS dan PRRI/PERMESTA.

TUJUAN PEMBELAJARAN:
-Siswa dapat membedakan motif pemberontakan DI/TII, PKI Madiun dan APRA.
-Siswa dapat membedakan nama-nama tokoh pemberontakan DI/TII, PKI Madiun dan APRA.
-Siswa dapat membedakan tindakan pemerintah untuk mengakhiri DI/TII, PKI Madiun dan APRA.

MATERI PEMBELAJARAN:
Pemberontakan Andi Azis, RMS dan PRRI/PERMESTA.
A.Pemberontakan Andi Azis (ESIS halaman 87-88)
1.Latar belakang
2.Sepak terjang
3.Akhir
B.Pemberontakan RMS (ESIS halaman 88)
1.Latar belakang
2.Sepak terjang
3.Akhir gerakan
C.PRRI/PERMESTA (ESIS halamgan 88-92)
1.Latar belakang
2.Sepakterjang
3.Akhir gerakan

KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN AWAL
Bertanya tentang nama-nama tokoh DI/TII Jawa Barat, Jawa Tengah dan Aceh.
KEGIATAN INTI
Siswa diminta membaca buku ESIS halaman 88 -92
Siswa diminta membuat kronologi peristiwanya
Siswa diminta menuliskan nama-nama tokohnya
KEGIATAN AKHIR
Meminta satu siswa untuk menyebutkan tokoh RMS, PERMESTA dan
SUMBER, MEDIA dan ALAT PEMBELAJARAN
Sumber Pembelajaran
Magdalia Alfian dkk, 2007, Sejarah SMA Kelas XII Program Bahasa, ESIS , Jakarta
Media Pembelajaran
Peta Konsep DI/TII, Andi Aziz dan RMS
Alat Pembelajaran
Whiteboard dan Spidol

PENILAIAN
JENIS TAGIHAN : Ulangan Harian
TEKNIK PENILAIAN : Test Tulis
BENTUK INSTRUMEN : Uraian
TEKNIK PENSKORAN :(SKOR TERCAPAI )/(SKOR MAKSIMAL) X100=NILAI
SOAL DAN KUNCI JAWABAN:
NO SOAL SKOR
1.Bagaimanakah sikap Andi Azis terhadap kehadira pasukan APRIS di Sulawesi Selatan?
Jawaban mengena 4
Jawaban tidak mengena 2
Kunci Jawaban:Andi Azis dan pasukannya menolah kedatagan APRIS.

2.Sebutkan 4 orang tokoh RIS yang berperan dalam penyelesaian pemberontakan RMS!
Jawaban 3-4 4
Jawaban 1-2 2
Jawaban salah 1
Kunci Jawaban:
Dr. Leimena
Mayor Ahmad Wiranatakusumah
Letkol Slamet Riyadi
Mayor Suryo Subandrio

3.Siapakah tokoh tokoh yang berperan dalam menyelesaikan pemberontakan Andi Azis? Sebutkan 4 orang
Jawaban 3-4 4
Jawaban 1-2 2
Jawaban salah 1
Kunci Jawaba:
Letkol Suharto
Kol. A.J. Kawilarang
Mayor H.V. Worang
Andi Matalata
Letnan S. Sukowati

4.Sebutkan nama-nama dewan militer di daerah Sumatra !
Jawaban 3-4 4
Jawaban 1-2 2
Jawaban salah 1
Kunci Jawaban:
Dewan Banteng
Dewan Gajah
Dewan Garuda
Dewan Manguni.

5.Apakah nama operasi militer untuk menumpas PERMESTA?
Jawaban benar 2
Jawaban salah 1
Kunci Jawaban:Operasi Sapta Marga

Mengetahui,
Kepala Sekolah GURU MATAPELAJARAN


Drs. S U P A ’ A T, M. Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S.
NIP. 195907021987031008 NIP. 196804071995121002



RENCANA PELAKSANAAN PELAJARAN (RPP) 5
SEKOLAH : SMA NEGERI 1 PAGAK
MATAPELAJARAN : SEJARAH
KELAS / PROGRAM : XII/BAHASA
ALOKASI WAKTU : 2 X 45 menit
STANDAR KOMPETENSI : 1. Merekonstruksi perjuangan Bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru
KOMPETENSI DASAR :1.2. menganalisis pemerintahan dari Demokrasi Terpimpin sampai lahirnya Orde Baru.
INDIKATOR : 1. menjelaskan sistem dan struktur politik pada masa Demokrasi Liberal

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa bisa menunjukkan 5 kabinet parlementer pada masa Demokrasi Liberal.
Siswa bisa menunjukkan sebab kejatuhan dari 5 kabinet masa Demokrasi Liberal.
MATERI PEMBELAJARAN:
SISTEM DAN SETUKTUR POLITIK DEMOKRASI LIBERAL
1. UUD SEMENTARA 1950
-LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA
-HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA
2. KABINET PARLEMENTER
-KABINET NATSIR
-KABINET SUKIMAN
-KABINET WILOPO
-KABINET ALI SASTROAMIJOYO
-KABINET BURHANUDIN HARAHAP
-KABINET ALI SASTROAMIJOYO II
-KABINET JUANDA
3.PEMILU I
-WAKTU PELAKSANAAN
-PESERTA PEMILU
-HASIL PEMILU
4.KONSTITUANTE
-TUGAS KONSTITUANTE
-KEGAGALAN KONSTITUANTE

KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN AWAL
Menanyakan sistem pemerintahan sesuai dengan UUD 1945
KEGIATAN INTI
Meminta siswa membaca buku ESIS halaman 55 -61.
Memintasiswa membuat timeline dari pemerintahan Natsir hingga Juanda..
Meminta siswa membaca “TIGA UNDANG-UNDANG DASAR” dan mencatat tugas masing-masing lembaga Negara.
KEGIATAN AKHIR
Meminta siswa membuat akronim dari 7 kabinet demokrasi liberal.

SUMBER, MEDIA dan ALAT PEMBELAJARAN
Sumber Pembelajaran:
Magdalia Alfian dkk, 2006, Sejarah SMA Kelas XII Program Bahasa, ESIS. Jakarta (halaman 55-61).
A.K. Pringgodigdo, 1954, Tiga Undang-Undang Dasar, PT. Pembangunan, Jakarta
Media Pembelajaran
Peta Konsep tentang Sistem dan Struktur Demokrasi Liberal.
Alat Pembelajaran
Laptop
LCD projector
PENILAIAN
JENIS TAGIHAN : Ulangan Harian
TEKNIK PENILAIAN : Test Tulis
BENTUK INSTRUMEN : Tes tulis uraian terstruktur
TEKNIK PENSKORAN :(SKOR TERCAPAI )/(SKOR MAKSIMAL) x 100=NILAI

SOAL
NO PERTANYAAN SKOR
1.Pada masa demokrasi liberal, kabinet bertanggungjawab kepada lembaga apa?
Jawaban mengena 3
Jawaban tidak mengena 1

2.Sebutkanlah 7 kabinet yang pernah memerintah pada masa demokrasi liberal.
Dijawab 7 7
Dijawab 6 6
Dijawab 5 5
Dijawab 4 4
Dijawab 3 3
Dijawab 2 2
Dijawab 1 1

3.Mengapa konstituante dianggap gagal oleh Presiden Sukarno
Jawaban mengena 3
Jawaban tidak mengena 1

4.Sebutkanlah empat partai besar pemenang Pemilu 1955
Dijawab 4 4
Dijawab 3 3
Dijawab 2 2
Dijawab 1 1


KUNCI
1.Parlemen
2.NATSIR, SUKIMAN, WILOPO, ALI SASTROAMIJOYO, BURHANUDIN HARAHAP, ALI SASTROAMIJOYO II, JUANDA
3.Tidak bisa menghasilkan konstitusi baru
4.PNI, MASYUMI, NU dan PKI


Mengetahui,
Kepala Sekolah GURU MATAPELAJARAN


Drs. S U P A ’ A T, M. Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S.
NIP. 195907021987031008 NIP. 196804071995121002



RENCANA PELAKSANAAN PELAJARAN (RPP) 6
SEKOLAH : SMA NEGERI 1 PAGAK
MATAPELAJARAN : SEJARAH
KELAS / PROGRAM : XII/BAHASA
ALOKASI WAKTU : 2 X 45 menit
STANDAR KOMPETENSI: Merekonstruksi perjuangan Bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru
KOMPETENSI DASAR : 1.2. Menganalisis pemerintahan dari demokrasi liberal sampai lahirnya Orde Baru.
INDIKATOR : 2. menjelaskan sistem dan struktur politik pada masa Demokrasi terpimpin

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa bisa menunjukkan 5 bukti kebijakan presiden yang dianggap menyimpang pada masa demokrasi terpimpin.
Siswa bisa membedakan pandangan 2 kekuatan politik yang dominan pada masa demokrasi terpimpin.

MATERI PEMBELAJARAN:
DEMOKRASI TERMPIMPIN
1.Konsepsi Presiden Sukarno tanggal 21 Februari 1957
Demokrasi terpimpin
Kabinet Gotong Royong
Dewan Nasional
2.Reaksi Terhadap Konsepsi Presiden Sukarno
3.Kegagalan konstituante
Tugas konstituante
Sidang konstituante
Kemacetan konstituante
4.Isi Dekrit 5 Juli 1959
Latar belakang
Isi dekrit
5.Penyimpangan
Kabinet kerja
Manipol
Pembubaran parlemen
Pembentukan DPRGR
Pembentukan MPRS
6.Deklarasi Ekonomi

KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN AWAL
Menanyakan nama Inggrisnya demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin.
KEGIATAN INTI
Siswa diminta membaca buku Grafindo halaman 43 – 47 tentang demokrasi terpimpin.
Siswa diminta menjawab pertanyaan pilihan ganda nomor 1-14 buku Grafindo halaman 62 – 63 dan soal uraian nomor 1 – 3 halaman 64.
KEGIATAN AKHIR
Menanyakan tentang isi dekrit kepada salah seorang siswa.

SUMBER, MEDIA dan ALAT PEMBELAJARAN
Sumber Pembelajaran :
Mohammad Iskandar dkk, 2007, Sejarah SMA Kelas XII Program Bahasa, Ganeca Exact, Bandung (42 – 47)
Nana Supriatna, 2007, Sejarah SMA Kelas XII Program Bahasa, Grafindo, Bandung (halaman 43 – 47)
Magdalia Alfian dkk, 2007, Sejarah SMA Kelas XII Program Bahasa, ESIS, Jakarta
Media Pembelajaran :
Peta Konsep tentang Demokrasi Terpimpin
Alat Pembelajaran :
LCD Projector
Laptop
PENILAIAN
JENIS TAGIHAN : Ulangan Harian
TEKNIK PENILAIAN : Test Tulis
BENTUK INSTRUMEN : Pilihan Ganda
TEKNIK PENSKORAN :(SKOR TERCAPAI )/(SKOR MAKSIMAL) X 100=NILAI

SOAL (Grafindo halaman 62 – 63)
1.Munculnya dekrit Presiden 5 Juli 1959 dilatarbelakangi oleh….
a.Kegagalan konstituante menjalankan tugasnya
b.Presiden sangat berpengaruh pada dan didukung DPR
c.Menguatnya pengaruh militer di kepresidenan
d.Menguatnya pengaruh PKI di Kepresidenan
e.PKI mengusulkan Angkatan Kelima
2.Sejak Dekrit Presiden dikeluarkan, kehidupan kenegaraan harus berdasar pada
a.UUD Sementara 1950
b.UUD 1945
c.Tap MPRS
d.Konstitusi RIS
e.Manifesto
3.Pada tanggal 10 Juli 1959, Presiden Sukarno membentuk cabinet…
a.Ampera
b.Pembangunan
c.Kerja
d.Dwikora
e.Gotong Royong
4.Dalam dekrit Presiden 5 Juli 1959, lembaga yang dibubarkan oleh presiden adalah..
a.Konstituante
b.DPR
c.MPR
d.DPA
e.Parlemen
5.Pada masa demokrasi terpimpin, kekuasaan legislatif DPR mendapat campur tangan dari
a.MPR
b.DPA
c.Presiden
d.MA
KUNCI SOAL
A
B
E
A
C

Mengetahui,
Kepala Sekolah GURU MATAPELAJARAN


Drs. S U P A ’ A T, M. Hum. Drs. WAHYUDI TEGUH S.
NIP. 195907021987031008 NIP. 196804071995121002
READ MORE - RPP SEJARAH XII IPB

Minggu, 03 Januari 2010

Kode etik Humas

KODE ETIK PROFESI PUBLIC RELATIONS
PASAL 1
Norma norma Perilaku Profesional
Dalam menjalankan kegiatan profesionalnya, seorang anggota wajib menghargai kepentingan umum dan menjaga harga diri setiap anggota masyarakat. Menjadi tanggung jawab pribadinya untuk bersikap adil dan jujur terhadap klien, baik yang mantan maupun yang sekarang, dan terhadap sesama anggota Asosiasi, anggota media komunikasi serta masyarakat luas.
PASAL 2Penyebarluasan Informasi
Seorang anggota tidak akan menyebarluaskan, secara sengaja dan tidak bertanggung jawab, informasi yang paIsu atau yang menyesatkan, dan sebaliknya justru akan berusaha sekeras mungkin untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Ia berkewajiban untuk menjaga integritas dan ketepatan informasi.
PASAL 3Media Komunikasi
Seorang anggota tidak akan melaksanakan kegiatan yang dapat merugikan integritas media komunikasi.
PASAL 4
Kepentingan yang Tersembunyi
Seorang anggota tidak akan melibatkan dirinya dalam kegiatan apa pun yang secara sengaja bermaksud memecah belah atau menyesatkan, dengan cara seolah olah ingin memajukan suatu kepentingan tertentu, padahal sebaliknya justru ingin memajukan kepentingan lain yang tersembunyi. Seorang anggota berkewajiban untuk menjaga agar kepentingan sejati organisasi yang menjadi mitra kerjanya benar-benar terlaksana secara baik.
PASAL 5
Informasi Rahasia
Seorang anggota (kecuali apabila diperintahkan oleh aparat hukum yang berwenang) tidak akan menyampaikan atau memanfaatkan informasi yang diberikan kepadanya, atau yang diperolehnya, secara pribadi dan atas dasar kepercayaan, atau yang bersifat rahasia, dari kliennya, baik di masa Ialu, kini atau di masa depan, demi untuk memperoleh keuntungan pribadi atau untuk keuntungan lain tanpa persetujuan jelas dari yang bersangkutan.
PASAL 6
Pertentangan Kepentingan
Seorang anggota tidak akan mewakili kepentingan kepentingan yang saling bertentangan atau yang saling bersaing, tanpa persetujuan jelas dari pihak-pihak yang bersangkutan, dengan terlebih dahulu mengemukakan fakta fakta yang terkait.
PASAL 7Sumber sumber Pembayaran
Dalam memberikan jasa pelayanan kepada kliennya, seorang anggota tidak akan menerima pembayaran, baik tunai atau pun dalam bentuk lain, yang diberikan sehubungan dengan jasa jasa tersebut, dari sumber manapun, tanpa persetujuan jelas dari kliennya.
PASAL8
Memberitahukan Kepentingan Kuangan
Seorang anggota, yang mempunyai kepentingan keuangan dalam suatu organisasi, tidak akan menyarankan klien atau majikannya untuk memakai organisasi tersebut atau pun memanfaatkan jasa jasa organisasi tersebut, tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepentingan keuangan pribadinya yang terdapat dalam organisasi tersebut.
PASAL 9
Pembayaran Berdasarkan Hasil Kerja
Seorang anggota tidak akan mengadakan negosiasi atau menyetujui persyaratan dengan calon majikan atau calon klien, berdasarkan pembayaran yang tergantung pada hasil pekerjaan PR tertentu di masa depan.
PASAL 10
Menumpang tindih Pekerjaan Anggota Lain
Seorang anggota yang mencari pekerjaan atau kegiatan baru dengan cara mendekati langsung atau secara pribadi, calon majikan atau calon langganan yang potensial, akan mengambil langkah langkah yang diperlukan untuk mengetahui apakah pekerjaan atau kegiatan tersebut sudah dilaksanakan oleh anggota lain. Apabila demikian, maka menjadi kewajibannya untuk memberitahukan anggota tersebut mengenai usaha dan pendekatan yang akan dilakukannya terhadap klien tersebut. (Sebagian atau seluruh pasal ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk menghalangi anggota mengiklankan jasa jasanya secara umum).
PASAL 11
Imbalan kepada Karyawan Kantor kantor Umum
Seorang anggota tidak akan menawarkan atau memberikan imbalan apa pun, dengan tujuan untuk memajukan kepentingan pribadinya (atau kepentingan klien), kepada orang yang menduduki suatu jabatan umum, apabila hal tersebut tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat luas.
PASAL 12Mengkaryakan Anggota Parlemen
Seorang anggota yang mempekerjakan seorang anggota Parlemen, baik sebagai konsultan ataupun pelaksana, akan memberitahukan kepada Ketua Asosiasi tentang hal tersebut maupun tentang jenis pekerjaan yang bersangkutan. Ketua Asosiasi akan mencatat hal tersebut dalam suatu buku catatan yang khusus dibuat untuk keperluan tersebut. Seorang anggota Asosiasi yang kebetulan juga menjadi anggota Parlemen, wajib memberitahukan atau memberi peluang agar terungkap, kepada Ketua, semua keterangan apa pun mengenai dirinya.
PASAL 13
Mencemarkan Anggota anggota Lain
Seorang anggota tidak akan dengan itikad buruk mencemarkan nama baik atau praktek profesional anggota lain.
PASAL 14
Instruksi/Perintah Pihak pihak Lain
Seorang anggota yang secara sadar mengakibatkan atau memperbolehkan orang atau organisasi lain untuk bertindak sedemikian rupa sehingga berlawanan dengan kode etik ini, atau turut secara pribadi ambil bagian dalam kegiatan semacam itu, akan dianggap telah melanggar Kode ini.
PASAL 15
Nama Baik Profesi
Seorang anggota tidak akan berperilaku sedemikian rupa sehingga merugikan nama baik Asosiasi, atau profesi Public Relations.
PASAL 16
Menjunjung Tinggi Kode Etik
Seorang anggota wajib menjunjung tinggi Kode Etik ini, dan wajib bekerja sama dengan anggota lain dalam menjunjung tinggi Kode Etik, serta dalam melaksanakan keputusan keputusan tentang hal apa pun yang timbul sebagai akibat dari diterapkannya keputusan tersebut. Apabila seorang anggota, mempunyai alasan untuk berprasangka bahwa seorang anggota lain terlibat dalam kegiatan kegiatan yang dapat merusak Kode Etik ini, maka ia berkewajiban untuk memberitahukan hal tersebut kepada Asosiasi. Semua anggota wajib mendukung Asosiasi dalam menerapkan dan melaksanakan Kode Etik ini, dan Asosiasi wajib mendukung setiap anggota yang menerapkan dan melaksakan Kode Etik ini.
PASAL 17
Profesi Lain
Dalam bertindak untuk seorang klien atau majikan yang tergabung dalam suatu profesi, seorang anggota akan menghargai Kode Etik dari profesi tersebut dan secara sadar tidak akan turut dalam kegiatan apa pun yang dapat mencemarkan Kode Etik tersebut.
READ MORE - Kode etik Humas